“Kalau pembeli Alhamdulillah masih ada, kebanyakan orang yang jualan sayur keliling sama penjual warung makan,” kata pedagang lainnya, Keristina (30).
Banjir menggenangi bagian depan pasar hingga masuk ke lorong pasar. Apabila sedikit ke tengah pasar, genangan air cukup tinggi. Terlihat beberapa kios pedagang memilih tutup karena banjir yang tak kunjung surut, sementara yang lainnya tetap menjual dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
“Beberapa pedagang memilih libur, karena banjir. Sisanya juga masih ada yang jualan,” ungkap Kristina.
Lebih lanjut, dia menuturkan, ketinggian air di dalam pasar tersebut bervariasi, tingginya mencapai 10 sampai 20 sentimeter. Bahkan, ketika hujan lebat tak kunjung reda bisa mencapai 30 sentimeter.
Di sisi lain, salah satu pembeli juga mengaku terganggu kenyamanannya ketika membeli sesuatu di tengah banjir yang menggenang. Pasalnya, dari air banjir tersebut tercium aroma yang tidak sedap.
“Tapi mau tidak mau harus beli, karena saya sudah biasa kulakan di sini. Tadi saya hampir jatuh bawa belanjaan ayam, karena jalannya tidak rata tertutup air jadi tidak kelihatan,” ujar Maya salah seorang pengunjung.
Dia menambahkan, jalan yang berlubang dan tidak rata di area dalam pasar membuatnya sedikit kesulitan untuk berjalan menuju kios pedagang. Sebab, apabila terjatuh akan membuatnya basah kuyup terkena air.
Sekadar diketahui, banjir yang menggenangi Pasar Pasar Induk Youtefa, ini perlahan akan surut jika air di sungai disamping pasar itu sudah tidak meluap. (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos