Monday, December 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Pasar Otonom Kotaraja Perlu Ditata Ulang Menyeluruh

Jangan Biarkan Makin Banyak Pedagang jualan di Pinggiran Jalan

JAYAPURA-Sejumlah pedagang dari pasar Otonom Kotaraja, kini terpaksa menjajakan barang dagangannya di  pinggiran jalan umum Kota Jayapura, tepatnya di Jalan baru Otonom Kotaraja. Ini buntut penertiban Pemkot Jayapura terhadap para pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di jalan masuk pasar otonom Kota Raja kota Jayapura.

   “Tidak ada pilihan sehingga kami terpaksa berjualan di sini. Kalau mau pindah ke dalam Harusnya itu ditata ulang dan harus menyeluruh” kata Ibu Jamila, Sabtu (2/11).

   Menurutnya, pasar otonom Kotaraja masih sangat luas untuk ditempati oleh para pedagang, termasuk para pedagang yang ditertibkan oleh Pemkot Jayapura beberapa waktu lalu. Hanya saja pengaturan di dalam pasar itu harus ditata secara menyeluruh, mulai dari lapak-lapak jualan, jalan masuk pasar termasuk para mafia los pasar dan tukang parkir liar yang ada di dalam pasar. Belum lagi sejumlah warga yang tinggal dan menetap di dalam pasar dengan membangun tempat tinggal sederhana di bagian tertentu di dalam pasar itu.

Baca Juga :  Tahun ini, Kemenkumham Papua Hanya Dapat 6 Kuota CPNS 

   “Jadi kalau di dalam pasar itu sudah betul-betul ditata ulang, kami sangat yakin pedagang nyaman dan orang yang datang membeli juga rasa aman karena jalan akses di dalam pasar itu bagus. Tetapi sekarang jangankan orang mau pergi belanja di dalam, mau jalan saja orang malas karena kalau musim hujan di dalam itu becek belum lagi kalau musim panas itu debu sampai memenuhi barang-barang jualan kami,” jelasnya.

   Kemudian yang harus dikaji ulang  oleh pemerintah terkait dengan lapak jualan yang diberikan kepada para pedagang. Pasalnya luas lapak jualan itu tidak bisa menampung barang-barang yang dijual oleh para pedagang, karena hanya seluas satu kali dua meter.

Baca Juga :  Minta Dibuatkan Lampu Jalan Karena Takut Suanggi

   “Sementara barang jualan kami ini sangat banyak ada buah-buahan ada sayur-sayuran bumbu dapur dan masih banyak lagi sehingga tidak bisa menempati lapak kecil seperti itu. Kalau ditempati oleh penjual Pinang Baru bisa karena ukurannya pas seperti itu,”katanya.

   Akibat pedagang yang berjualan di pinggir jalan baru, atau jalan poros Skyline-Tanah Hitam, kini menjelang sore ruas jalan menjadi sering terjadi kemacetan, terutama mulai di pertigaan dekat kantor BPN Kota Jayapura. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Jangan Biarkan Makin Banyak Pedagang jualan di Pinggiran Jalan

JAYAPURA-Sejumlah pedagang dari pasar Otonom Kotaraja, kini terpaksa menjajakan barang dagangannya di  pinggiran jalan umum Kota Jayapura, tepatnya di Jalan baru Otonom Kotaraja. Ini buntut penertiban Pemkot Jayapura terhadap para pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di jalan masuk pasar otonom Kota Raja kota Jayapura.

   “Tidak ada pilihan sehingga kami terpaksa berjualan di sini. Kalau mau pindah ke dalam Harusnya itu ditata ulang dan harus menyeluruh” kata Ibu Jamila, Sabtu (2/11).

   Menurutnya, pasar otonom Kotaraja masih sangat luas untuk ditempati oleh para pedagang, termasuk para pedagang yang ditertibkan oleh Pemkot Jayapura beberapa waktu lalu. Hanya saja pengaturan di dalam pasar itu harus ditata secara menyeluruh, mulai dari lapak-lapak jualan, jalan masuk pasar termasuk para mafia los pasar dan tukang parkir liar yang ada di dalam pasar. Belum lagi sejumlah warga yang tinggal dan menetap di dalam pasar dengan membangun tempat tinggal sederhana di bagian tertentu di dalam pasar itu.

Baca Juga :  Mulai 1 September, Prodi MAD Buka Pendaftaran

   “Jadi kalau di dalam pasar itu sudah betul-betul ditata ulang, kami sangat yakin pedagang nyaman dan orang yang datang membeli juga rasa aman karena jalan akses di dalam pasar itu bagus. Tetapi sekarang jangankan orang mau pergi belanja di dalam, mau jalan saja orang malas karena kalau musim hujan di dalam itu becek belum lagi kalau musim panas itu debu sampai memenuhi barang-barang jualan kami,” jelasnya.

   Kemudian yang harus dikaji ulang  oleh pemerintah terkait dengan lapak jualan yang diberikan kepada para pedagang. Pasalnya luas lapak jualan itu tidak bisa menampung barang-barang yang dijual oleh para pedagang, karena hanya seluas satu kali dua meter.

Baca Juga :  Tahun ini, Kemenkumham Papua Hanya Dapat 6 Kuota CPNS 

   “Sementara barang jualan kami ini sangat banyak ada buah-buahan ada sayur-sayuran bumbu dapur dan masih banyak lagi sehingga tidak bisa menempati lapak kecil seperti itu. Kalau ditempati oleh penjual Pinang Baru bisa karena ukurannya pas seperti itu,”katanya.

   Akibat pedagang yang berjualan di pinggir jalan baru, atau jalan poros Skyline-Tanah Hitam, kini menjelang sore ruas jalan menjadi sering terjadi kemacetan, terutama mulai di pertigaan dekat kantor BPN Kota Jayapura. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya