Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

TPU Tanah Hitam Penuh, Pemkot Cari Alternatif di Buper

JAYAPURA-Tempat Pemakaman Kristen di Tanah Hitam, Abepura, saat ini sudah penuh, sehingga dibutuhkan lahan baru dan pengaturan supaya terlihat rapi dan tertib seperti di TPU Muslim yang ada di Buper Waena. Menyikapi penuhnya tempat pemakaman kristen di Tanah Hitam ini, Pemkot Jayapura mulai mencari tempat alternatif untuk pemakaman baru.

  Kepala Dinas PUPR PKP Kota Jayapura melalui Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PUPR PKP Kota Jayapura Alimudin ST.,M.Si mengaku telah mensurvei lokasi lahan baru yang cocok digunakan untuk lokasi pemakaman umat kristen di Kota Jayapura. Lokasinya adalah di Buper Waena, tepatnya di depan Lokasi TPU Muslim  Buper Waena. Di lokasi ini ada lahan 5 hektar yang bisa digunakan dan harus koordinasi serta komunikasi dengan pemilik hak ulayat setempat.

Baca Juga :  Bantuan Alquran Jangan Hanya Disimpan, Tapi Dibaca dan Diamalkan

   “Kita sudah survei tempat untuk lokasi pekuburan kristen yang baru ada di depan TPU Muslim Buper Waena di sana ada lahan 5 hektar dan kita sudah tahu pemilik hak ulayatnya, nantinya kita akan rapatkan bersama Pj Wali Kota Jayapura, secara teknis dan apakah usulan ini bisa diterima atau tidak,” katanya, kemarin

  Menurutnya, pekuburan Kristen yang baru ini nantinya akan ditata rapi dan tertib,  tidak ada lagi pembangunan makam yang seperti di pekuburan kristen Tanah Hitam, karena hal ini akan mempersempit lokasi makam, jadi nanti tidak ada lagi bangunan tambahan, tapi seperti pemakaman muslim Buper waena yang ditata rapi dan bagus.

Baca Juga :  Siapkan Sanksi Sosial Bagi Tukang Mabuk

  Sementara itu, Pj.Sekda Wali Kota Jayapura Dr.Frans Pekey, M.Si.,mengakui memang saat ini lokasi makam kristen Tanah Hitam, sudah penuh akibat banyaknya makam yang dibangun sendiri sendiri. Dengan adanya usulan Dinas PUPR PKP, lokasi pemakaman kristen di Buper Waena seluas 5 hektar, Pemkot  akan melakukan survei ulang lokasi, siapa pemilik hak ulayatnya, apakah berpengaruh terhadap masyarakat di sekitar dan kajian lainnya. (dil/tri)

JAYAPURA-Tempat Pemakaman Kristen di Tanah Hitam, Abepura, saat ini sudah penuh, sehingga dibutuhkan lahan baru dan pengaturan supaya terlihat rapi dan tertib seperti di TPU Muslim yang ada di Buper Waena. Menyikapi penuhnya tempat pemakaman kristen di Tanah Hitam ini, Pemkot Jayapura mulai mencari tempat alternatif untuk pemakaman baru.

  Kepala Dinas PUPR PKP Kota Jayapura melalui Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PUPR PKP Kota Jayapura Alimudin ST.,M.Si mengaku telah mensurvei lokasi lahan baru yang cocok digunakan untuk lokasi pemakaman umat kristen di Kota Jayapura. Lokasinya adalah di Buper Waena, tepatnya di depan Lokasi TPU Muslim  Buper Waena. Di lokasi ini ada lahan 5 hektar yang bisa digunakan dan harus koordinasi serta komunikasi dengan pemilik hak ulayat setempat.

Baca Juga :  Stop Teriak Golput dan Boikot

   “Kita sudah survei tempat untuk lokasi pekuburan kristen yang baru ada di depan TPU Muslim Buper Waena di sana ada lahan 5 hektar dan kita sudah tahu pemilik hak ulayatnya, nantinya kita akan rapatkan bersama Pj Wali Kota Jayapura, secara teknis dan apakah usulan ini bisa diterima atau tidak,” katanya, kemarin

  Menurutnya, pekuburan Kristen yang baru ini nantinya akan ditata rapi dan tertib,  tidak ada lagi pembangunan makam yang seperti di pekuburan kristen Tanah Hitam, karena hal ini akan mempersempit lokasi makam, jadi nanti tidak ada lagi bangunan tambahan, tapi seperti pemakaman muslim Buper waena yang ditata rapi dan bagus.

Baca Juga :  Program Bebas Denda Pajak  Dorong Pencapaian Target

  Sementara itu, Pj.Sekda Wali Kota Jayapura Dr.Frans Pekey, M.Si.,mengakui memang saat ini lokasi makam kristen Tanah Hitam, sudah penuh akibat banyaknya makam yang dibangun sendiri sendiri. Dengan adanya usulan Dinas PUPR PKP, lokasi pemakaman kristen di Buper Waena seluas 5 hektar, Pemkot  akan melakukan survei ulang lokasi, siapa pemilik hak ulayatnya, apakah berpengaruh terhadap masyarakat di sekitar dan kajian lainnya. (dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya