JAYAPURA-Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) menggelar rapat kerja (raker) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua pada Selasa (3/6), bertempat di Kantor BWS Papua.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, Joni Y. Betaubun, dengan agenda utama membahas program kerja BWS Papua tahun 2025 serta menerima laporan dan masukan terkait pembangunan infrastruktur sumber daya air di wilayah Papua.
Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota Komisi IV menyampaikan berbagai sorotan dan masukan kepada Kepala BWS Papua, Dave Muhaimin, terutama terkait penyediaan air bersih, pengendalian banjir, irigasi pertanian, serta pembangunan tembok laut untuk menanggulangi abrasi pantai.
Anggota Komisi IV, Albert Meraudje, menegaskan pentingnya raker ini dalam rangka mengetahui arah dan fokus program kerja BWS ke depan. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
“Apa yang kita kelola dari alam ini harus berdampak positif bagi masyarakat Papua,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi IV, Norman Banua, secara khusus menyoroti persoalan penyediaan air bersih di Daerah Pemilihan (Dapil) Yapen dan Waropen. Menurutnya, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, hingga kini masyarakat Waropen masih kesulitan mendapatkan air bersih yang layak.
“Sudah 20 tahun Waropen menjadi kabupaten, tapi hingga sekarang persoalan air bersih belum teratasi secara tuntas. Kami harap BWS Papua bisa turut mengambil peran strategis dalam hal ini,” tegasnya.
JAYAPURA-Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) menggelar rapat kerja (raker) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua pada Selasa (3/6), bertempat di Kantor BWS Papua.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, Joni Y. Betaubun, dengan agenda utama membahas program kerja BWS Papua tahun 2025 serta menerima laporan dan masukan terkait pembangunan infrastruktur sumber daya air di wilayah Papua.
Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota Komisi IV menyampaikan berbagai sorotan dan masukan kepada Kepala BWS Papua, Dave Muhaimin, terutama terkait penyediaan air bersih, pengendalian banjir, irigasi pertanian, serta pembangunan tembok laut untuk menanggulangi abrasi pantai.
Anggota Komisi IV, Albert Meraudje, menegaskan pentingnya raker ini dalam rangka mengetahui arah dan fokus program kerja BWS ke depan. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
“Apa yang kita kelola dari alam ini harus berdampak positif bagi masyarakat Papua,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi IV, Norman Banua, secara khusus menyoroti persoalan penyediaan air bersih di Daerah Pemilihan (Dapil) Yapen dan Waropen. Menurutnya, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, hingga kini masyarakat Waropen masih kesulitan mendapatkan air bersih yang layak.
“Sudah 20 tahun Waropen menjadi kabupaten, tapi hingga sekarang persoalan air bersih belum teratasi secara tuntas. Kami harap BWS Papua bisa turut mengambil peran strategis dalam hal ini,” tegasnya.
