JAYAPURA–Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Umat Katolik di dunia, rencananya akan berkunjung ke Indonesia, pada September 2024 mendatang. Direktur Eksekutif Papuan Observatori for Human Rights Thomas Ch. Syufi mengharapkan kunjungan Paus Fransiskus ini membawa perdamaian untuk tanah Papua.
“Kami mengharapkan Paus dapat berkunjung ke Papua, sebab umat Katolik di tanah Papua cukup banyak,” kata Thomas, Rabu (3/4).
Dikatakan dengan melihat berbagai persoalan yang terjadi di tanah Papua saat ini, maka kunjungan Paus menjadi moment penting untuk membangun perdamaian di Indonesia, terlebih khusus di Tanah Papua.
Apalagi Vatikan sebagai negara kedua di dunia dan negara Eropa pertama yg mengakui kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Hal itu menjadi tolok ukur, sebab Paus Fransiskus memiliki atensi yang tinggi terhadap persoalan umat yang terjadi di dunia, baik hak asasi manusia maupun persoalan lain di dunia, khusunya di Indonesia.
“Masyarakat Papua sangat rindu adanya seruan perdamaian, untuk itulah kami sangat mengharapkan kunjungan Paus Fransiskus membawa perdamaian di Tanah Papua,” ucapnya.
Apalagi Paus Fransiskus kata dia sangat konsitensi terhadap perosalan hak asasi manusia. Dengan kondisi Papua saat ini, dimana persoalan HAM masih menjadi perosalan serius, tentunya membutuhkan dukungan penuh Paus Fransiskus untuk menyuarakan perdamaian.
“Selama ini Puas memiliki konsen menyerukan perdamaian di dunia, kami harap kunjungannya ini juga menyerukan perdaiaman di atas tanah Papua,” tandasnya.
Dikatakan Gereja Katholik telah memberikan bukti dalam hal menyelesaikan persoalan HAM di dunia, sebagaimana yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebabnya persoalan HAM di Papua ini juga perlu diperhatikan secara serius oleh Vatikan. “Kami harap masalah Papua saat ini menjadi prhatian serius Gereja Katholik, demi perdamaian di Tanah Papua,” pungkasnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos