Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Pemkot Siapkan Aplikasi Mandiri Data Orang Miskin

JAYAPURA– Data keluarga kurang mampu di Kota Jayapura sampai saat ini belum benar-benar akurat.  Salah satu contoh yang bisa dilihat misalnya ketika dimulainya  pembagian bantuan sosial dan PKH tahap IV di Kota Jayapura  yang baru dilakukan Kamis (30/11).

  Dari data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura bahwa data orang asli Papua yang menerima bantuan dari pemerintah pusat itu kurang dari satu persen.

Menurutnya Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan data yang mana Data ini merupakan data-data yang sudah direkap dari tahun-tahun sebelumnya.

   Karena itu, perlu dilakukan update kembali dengan dilakukan pendataan secara menyeluruh sampai di tingkat RT RW di 14 kampung yang ada di Kota Jayapura.  Untuk itu, Pemkot Jayapura telah menyiapkan aplikasi mandiri untuk mendata semua orang kurang mampu yang ada di Kota Jayapura yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi hari ini.

Baca Juga :  Kegiatan Keagamaan Gaungnya Harus Lebih Luas

   “Update data kita ini yang cukup bermasalah. Kita berharap akhir tahun ini di bulan Desember nanti, kami sudah bisa mengembangkan aplikasi mandiri. Mudah-mudahan di awal Desember bisa dilaunching walikota secepatnya,” harapnya.

   Menurutnya, data-data penerima bantuan sosial itu memang sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi riil di lapangan terutama bagi para penerima manfaat.  Bahkan, ia menyebut ada orang yang sudah meninggal masih berpotensi mendapatkan bantuan itu, begitu juga orang yang sudah memiliki penghasilan tetap atau yang sudah bekerja juga mendapatkan bantuan sosial tersebut.

   “Orang mati masih mendapatkan bantuan, begitu juga orang yang sudah bekerja juga mendapatkan bantuan tersebut. Setelah aplikasi launching, maka teman-teman di Dinas Sosial akan bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura untuk menempatkan 30 personil dari fakultas teknologi informasi untuk membantu mengupdate data selama 20 hari,” bebernya. (roy/tri)

Baca Juga :  Pembangunan RS Provinsi di Tiga DOB Tergantung Pj Gubernur dan Kadinkes

JAYAPURA– Data keluarga kurang mampu di Kota Jayapura sampai saat ini belum benar-benar akurat.  Salah satu contoh yang bisa dilihat misalnya ketika dimulainya  pembagian bantuan sosial dan PKH tahap IV di Kota Jayapura  yang baru dilakukan Kamis (30/11).

  Dari data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura bahwa data orang asli Papua yang menerima bantuan dari pemerintah pusat itu kurang dari satu persen.

Menurutnya Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan data yang mana Data ini merupakan data-data yang sudah direkap dari tahun-tahun sebelumnya.

   Karena itu, perlu dilakukan update kembali dengan dilakukan pendataan secara menyeluruh sampai di tingkat RT RW di 14 kampung yang ada di Kota Jayapura.  Untuk itu, Pemkot Jayapura telah menyiapkan aplikasi mandiri untuk mendata semua orang kurang mampu yang ada di Kota Jayapura yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi hari ini.

Baca Juga :  Waspada Potensi Kebakaran dari Cuaca Panas

   “Update data kita ini yang cukup bermasalah. Kita berharap akhir tahun ini di bulan Desember nanti, kami sudah bisa mengembangkan aplikasi mandiri. Mudah-mudahan di awal Desember bisa dilaunching walikota secepatnya,” harapnya.

   Menurutnya, data-data penerima bantuan sosial itu memang sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi riil di lapangan terutama bagi para penerima manfaat.  Bahkan, ia menyebut ada orang yang sudah meninggal masih berpotensi mendapatkan bantuan itu, begitu juga orang yang sudah memiliki penghasilan tetap atau yang sudah bekerja juga mendapatkan bantuan sosial tersebut.

   “Orang mati masih mendapatkan bantuan, begitu juga orang yang sudah bekerja juga mendapatkan bantuan tersebut. Setelah aplikasi launching, maka teman-teman di Dinas Sosial akan bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura untuk menempatkan 30 personil dari fakultas teknologi informasi untuk membantu mengupdate data selama 20 hari,” bebernya. (roy/tri)

Baca Juga :  Bahasa Daerah Sentani Harus Dijaga Jangan Sampai Punah

Berita Terbaru

Artikel Lainnya