JAYAPURA – Pj Sekda Suzana Wanggai menegaskan bahwa penyusunan RKPD Tahun 2026 akan dihadapkan pada tantangan keterbatasan kapasitas fiskal daerah. Hal itu disampaikan Pj Sekda Suzana saat menutup musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan otonomi khusus (Otsus) Provinsi Papua yang berlangsung selama dua hari di Sasana Krida, Rabu (30/4).
Meski demikian, ia menekankan pentingnya dampak nyata dari program-program pembangunan terhadap kesejahteraan masyarakat Papua.
“Musrenbang ini adalah momentum strategis untuk memastikan bahwa kebijakan pembangunan benar-benar merespons kebutuhan masyarakat. Hasilnya akan menjadi bahan strategis dalam Musrenbang Nasional di Jakarta pada Mei mendatang,” ujarnya.
Senada dengan itu, Plt Kepala Bapperida Provinsi Papua, Jimmy Thesia menyatakan bahwa arah pembangunan Papua tetap berfokus pada program ‘Papua Sehat’, ‘Papua Cerdas’, dan ‘Papua Produktif’, dengan pendekatan ekonomi inklusif.
“Program prioritas ini akan dimasukkan dalam RKPD dengan fokus pada pengembangan potensi wilayah adat, terutama melalui Blueprint Ekonomi di kawasan Tabi dan Saireri,” kata Jimmy.