Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Sumur Gas di Kampung Holtekamp Mengandung Metana

JAYAPURA-Tim peneliti dari Universitas Cenderawasih bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura serta beberapa pihak terkait lainya telah melakukan rangkaian kajian dan penelitian terkait munculnya gas di pemukiman masyarakat Bugis di Kampung Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

“Uncen sudah turun lakukan kajian dan sudah ada hasilnya, nanti akan kami laporkan ke Pj Wali Kota Jayapura,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Jece Mano, Selasa (31/10) kemarin.

Dia menjelaskan, dari hasil kajian yang dilakukan tim Uncen, kandungan dalam gas tersebut adalah gas metana. “Kandungan gasnya metana, itu hasil kajiannya,” katanya menjelaskan.

Mengenai banyak tidaknya kandungan gas metana di lokasi tersebut, menurutnya masih harus dilakukan  penelitian  lanjutan dan lebih mendalam.

Baca Juga :  Pasar Youtefa Ditertibkan, Giliran Pasar Otonom 

Namun demikian, dari pemetaan awal, potensi gas metana itu  tidak hanya berada di satu titik yang ditemukan saat ini. Besar kemungkinan masih ada lagi titik lain diluar titik penemuan saat ini.

“Itu harus pakai alat khusus untuk menentukan titiknya, baru bisa diketahui,imbuhnya.

Dia menambahkan, sampai saat ini, semburan gas tersebut masih terjadi, begitu juga nyala apinya belum bisa dipadamkan.

“Sedang diupayakan untuk dipadamkan, Ini juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, namun harus dilakukan oleh tenaga ahlinya, kemudian tekanan gasnya tidak terlalu kuat. Sementara kalau panas api dari gas itu  mencapai 400 derajat, tapi airnya hangat” pungkasnya.(roy/wen)

JAYAPURA-Tim peneliti dari Universitas Cenderawasih bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura serta beberapa pihak terkait lainya telah melakukan rangkaian kajian dan penelitian terkait munculnya gas di pemukiman masyarakat Bugis di Kampung Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

“Uncen sudah turun lakukan kajian dan sudah ada hasilnya, nanti akan kami laporkan ke Pj Wali Kota Jayapura,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Jece Mano, Selasa (31/10) kemarin.

Dia menjelaskan, dari hasil kajian yang dilakukan tim Uncen, kandungan dalam gas tersebut adalah gas metana. “Kandungan gasnya metana, itu hasil kajiannya,” katanya menjelaskan.

Mengenai banyak tidaknya kandungan gas metana di lokasi tersebut, menurutnya masih harus dilakukan  penelitian  lanjutan dan lebih mendalam.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Maksimalkan Perekaman e-KTP 

Namun demikian, dari pemetaan awal, potensi gas metana itu  tidak hanya berada di satu titik yang ditemukan saat ini. Besar kemungkinan masih ada lagi titik lain diluar titik penemuan saat ini.

“Itu harus pakai alat khusus untuk menentukan titiknya, baru bisa diketahui,imbuhnya.

Dia menambahkan, sampai saat ini, semburan gas tersebut masih terjadi, begitu juga nyala apinya belum bisa dipadamkan.

“Sedang diupayakan untuk dipadamkan, Ini juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, namun harus dilakukan oleh tenaga ahlinya, kemudian tekanan gasnya tidak terlalu kuat. Sementara kalau panas api dari gas itu  mencapai 400 derajat, tapi airnya hangat” pungkasnya.(roy/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya