JAYAPURA-Setiap tanggal 1 Mei, masyarakat dunia memperingati Hari Buruh Internasional. Namun, di Papua, tanggal ini juga memiliki makna lain yang penuh muatan historis dan politis. Dimana bagi sebagian masyarakat di Papua masih ada yang menilai 1 Mei sebagai hari aneksasi atau pencaplokan wilayah Papua oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 1963.
Menurut Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz (ODC), Brigjen Pol Faizal Rahmadani, hingga menjelang peringatan 1 Mei 2025, situasi di Papua masih berjalan normal tanpa adanya tanda-tanda peningkatan aktivitas protes ataupun demonstrasi besar. “Biasa-biasa saja, tidak ada yang menonjol,” ujar Faizal saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (29/4).
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak menetapkan pengamanan khusus menjelang peringatan tersebut, karena belum ditemukan indikasi adanya gerakan massa atau potensi gangguan keamanan.
Lebih lanjut, Faizal menyebut bahwa pantauan keamanan di seluruh wilayah Papua menunjukkan situasi yang kondusif. “Tidak ada yang menonjol, biasa-biasa saja,” tambahnya.