Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Warga di Mimika Mulai Kesulitan Dapat BBM Bersubsidi

TIMIKA–Antrean panjang kendaraan untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar menjadi pemandangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akhir-akhir ini.

Antrean terjadi di enam SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi. Warga harus antri berjam-jam untuk mengisi BBM jenis Pertalite. Bahkan sopir truk yang menggunakan BBM jenis solar harus bermalam di SPBU untuk menunggu pengisian.

Sebab di Timika sekarang ini tidak ada lagi SPBU yang melayani 24 jam. Semuanya hanya beroperasi pagi hingga malam hari pukul 21.00 WIT.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika, Petrus Pali Ambaa mengakui, adanya kesulitan dari masyarakat. Pemkab Mimika kata Petrus yang ditemui Kamis (24/11) mengatakan, Pemkab Mimika akan mengambil langkah melibatkan instansi dan lembaga lainnya termasuk TNI dan Polri untuk mengurai benang kusut distribusi BBM di Mimika.

Baca Juga :  Temuan Kasus DBD dan Campak  Meningkat

Dari laporan Pertamina diungkapkan Petrus, kuota Pertalite dan Solar ke SPBU memang mengalami penurunan. Sebelumnya bisa mencapai 24 kilo liter setiap hari, namun akhir-akhir ini tersisa 16 kilo liter. Bahkan pada Sabtu juga dipasok 24 kilo liter untuk kebutuhan dua hari, Sabtu dan Minggu.

Tapi dikatakan Petrus, dari perhitungan pasokan ini sebenarnya bisa memenuhi kebutuhan. Sehingga salah satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan membatasi. Terutama kendaraan yang menggunakan nomor Polisi atau plat luar Papua selain DS dan PA, tidak akan dilayani pengisian Pertalite karena dianggap tidak terdaftar resmi di daerah.

Pengawasan distribusi dan penyaluran BBM juga akan ditingkatkan. Kendaraan yang kedapatan menggunakan tanki modifikasi akan langsung ditindak secara hukum.(ryu/tho)

Baca Juga :  Pertamina Tambah Harian Stok BBM dan LPG

TIMIKA–Antrean panjang kendaraan untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar menjadi pemandangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akhir-akhir ini.

Antrean terjadi di enam SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi. Warga harus antri berjam-jam untuk mengisi BBM jenis Pertalite. Bahkan sopir truk yang menggunakan BBM jenis solar harus bermalam di SPBU untuk menunggu pengisian.

Sebab di Timika sekarang ini tidak ada lagi SPBU yang melayani 24 jam. Semuanya hanya beroperasi pagi hingga malam hari pukul 21.00 WIT.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika, Petrus Pali Ambaa mengakui, adanya kesulitan dari masyarakat. Pemkab Mimika kata Petrus yang ditemui Kamis (24/11) mengatakan, Pemkab Mimika akan mengambil langkah melibatkan instansi dan lembaga lainnya termasuk TNI dan Polri untuk mengurai benang kusut distribusi BBM di Mimika.

Baca Juga :  Hiswana Migas Tidak Pernah Dapat Klaim

Dari laporan Pertamina diungkapkan Petrus, kuota Pertalite dan Solar ke SPBU memang mengalami penurunan. Sebelumnya bisa mencapai 24 kilo liter setiap hari, namun akhir-akhir ini tersisa 16 kilo liter. Bahkan pada Sabtu juga dipasok 24 kilo liter untuk kebutuhan dua hari, Sabtu dan Minggu.

Tapi dikatakan Petrus, dari perhitungan pasokan ini sebenarnya bisa memenuhi kebutuhan. Sehingga salah satu langkah yang akan ditempuh adalah dengan membatasi. Terutama kendaraan yang menggunakan nomor Polisi atau plat luar Papua selain DS dan PA, tidak akan dilayani pengisian Pertalite karena dianggap tidak terdaftar resmi di daerah.

Pengawasan distribusi dan penyaluran BBM juga akan ditingkatkan. Kendaraan yang kedapatan menggunakan tanki modifikasi akan langsung ditindak secara hukum.(ryu/tho)

Baca Juga :  Seorang Pemuda Ditemukan Tewas Gantung Diri

Berita Terbaru

Artikel Lainnya