Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Peternak Tak Boleh Buang Bangkai Sembarangan 

MIMIKA – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani menyebut, tren kasus African Swine Fever (ASF) sudah menurun 60 persen.

“Kasus ASF trennya sudah menurun karena secara popolulasi (babi) juga sdh menurun 60 persen,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).

Kendati demikian, ia meminta agar para peternak tidak sembarangan membuang bangkai babi di pinggir jalan dan di tempat-tempat sampah.

Hal ini dikarenakan bisa kembali menular ke ternak-ternak babi yang lain mengingat banyak peternak di Mimika yang kerap mencari pakan babi di tempat sampah yang diambil dari sampah limbah rumah tangga.

Sementara itu, di Mimika dalam tiga bulan terakhir ada bangkai babi yang sengaja dibuang bersebelahan dengan Tempat Pembuangan Sampah dan bahkan ada yang dibuang di tempat pembuangan sementara (TPS) di Jalan Budi Utomo Ujung.

Baca Juga :  Inisiasi Penyusunan Juknis Anggota Dewan Unsur Pengangkatan

Bangkai babi yang dibuang ini sangat meresahkan warga sekitar karena bau yang menyengat.

Sabelina mengatakan, pihaknya juga telah memberikan imbauan terkait penguburan bangkai babi yang mati akibat terjanfkit virus African Swine Fever (ASF) agar secara mandiri menguburkan bangkai babi.

Sabelina melanjutkan, lokasi penguburan bangkai babi yang mati akibat ASF di Iwaka telah ditutup per 15 April 2024, sehingga peternak diminta untuk menguburkan bangkai babi yang mati secara mandiri.

“Sudah ada imbauan sejak awal bulan lewat Whatsapp grup, gereja dan kepala-kepala kampung,” pungkas Sabelina. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani menyebut, tren kasus African Swine Fever (ASF) sudah menurun 60 persen.

“Kasus ASF trennya sudah menurun karena secara popolulasi (babi) juga sdh menurun 60 persen,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).

Kendati demikian, ia meminta agar para peternak tidak sembarangan membuang bangkai babi di pinggir jalan dan di tempat-tempat sampah.

Hal ini dikarenakan bisa kembali menular ke ternak-ternak babi yang lain mengingat banyak peternak di Mimika yang kerap mencari pakan babi di tempat sampah yang diambil dari sampah limbah rumah tangga.

Sementara itu, di Mimika dalam tiga bulan terakhir ada bangkai babi yang sengaja dibuang bersebelahan dengan Tempat Pembuangan Sampah dan bahkan ada yang dibuang di tempat pembuangan sementara (TPS) di Jalan Budi Utomo Ujung.

Baca Juga :  Inisiasi Penyusunan Juknis Anggota Dewan Unsur Pengangkatan

Bangkai babi yang dibuang ini sangat meresahkan warga sekitar karena bau yang menyengat.

Sabelina mengatakan, pihaknya juga telah memberikan imbauan terkait penguburan bangkai babi yang mati akibat terjanfkit virus African Swine Fever (ASF) agar secara mandiri menguburkan bangkai babi.

Sabelina melanjutkan, lokasi penguburan bangkai babi yang mati akibat ASF di Iwaka telah ditutup per 15 April 2024, sehingga peternak diminta untuk menguburkan bangkai babi yang mati secara mandiri.

“Sudah ada imbauan sejak awal bulan lewat Whatsapp grup, gereja dan kepala-kepala kampung,” pungkas Sabelina. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya