MIMIKA – Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito akhirnya angkat bicara tentang persoalan yang terjadi di Distrik Mimika Barat.
Kata Valentinus, sebelumnya dirinya sudah permah mengumpulkan seluruh operator penentangan di Mimika untuk membahas hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa operator penerbangan juga membutuhkan adanya kepastian keamanan di daerah yang dituju.
“Dulu kan saya sudah sempat mengumpulkan seluruh operator (penerbangan-red), ini kan kondisinya kita ini entah itu terkait dengan masalah keamanan, operator juga kan butuh kepastian keamanan, itu juga kami harus laporkan ke tingkat lebih atas lagi terkait hal tersebut,” jawabnya singkat, saat ditemui di kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Kamis (10/10) kemarin.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Mimika Barat Jauh Ipda Muhammad Yani mengatakan bahwa layanan pemerintahan kepada masyarakat di Distrik Mimika Barat Jauh lumpuh akibat 2 bulan terakhir tidak ada penerbangan.
Hal ini diungkapkan Ipda Yani lantaran penerbangan rute Timika – Potowaiburu justru tak pernah ada dalam 2 bulan terakhir.
Padahal, menurutnya penerbangan itu sangat membantu pelayanan publik untuk mobilitas tenaga medis, tenaga pengajar, termasuk aparat dan juga masyarakat yang beraktivitas ke Potowayburu – Timika atau sebaliknya.
Ipda Yani mengungkapkan, alasan pilot tak mau terbang ke Potowaiburu karena tak ingin mengambil resiko saat mendarat lantaran terhalau pepohonan yang menjulang tinggi.
Alasan ini kemudian menggerakkan kepala distrik, pihak Polsek setempat dan juga masyarakat telah meninjau langsung ke lokasi namun tidak menemukan adanya pohon yang dianggap mengganggu tersebut.
Adapun satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan Timika – Potowayburu adalah Asian One Air, dengan durasi satu kali seminggu, yakni setiap hari Senin. (mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos