Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Tak Terima Keluarganya Tewas, Warga Blokade Jalan Poros Mapurujaya

Polisi Janji Akan Mengusut Kasus Tersebut

MIMIKA – Jalan Poros Mapurujaya, Sp1, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah lumpuh total akibat warga memblokade perempatan, Kamis (3/10) pagi.

Pantauan Cenderawasih Pos, aksi blokade jalan ini sudah berlangsung mulai pukul 6.30 WIT. Ruas jalan dari empat sisi persimpangan terlihat ditutup dengan menggunakan kayu.  Tepat di tengah perempatan, warga juga melakukan bakar ban.

Berdasarkan keterangan seorang warga, Taufiq mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kejadian ini. Namun, diduga warga melakukan protes karena ada seorang anak yang ditemukan tewas di tengah Jalan Sp1, Mimika.

“Jadi tadi pagi ada penemuan mayat laki-laki di tengah jalan. Belum tau apalah dia tewas karena dibunuh atau laka tunggal atau tabrak lari. Kayaknya polisi masih cari tahu kebenarannya,” kata Taufiq.

Baca Juga :  Warga di Mimika Mulai Kesulitan Dapat BBM Bersubsidi
Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong didampingi sejumlah perwira Polres Mimika saat ditemui awak media di depan ruang jenazah, Kamis (3/10) kemarin. (foto: Moh. Wahyu Welerubun/Cenderawasih Pos)

  Di tempat terpisah, Polres Mimika dalam hal ini Polsek Mimika Baru (Miru) akan melakukan pendalaman terhadap meninggalnya YA alias Anis, yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Sp1, Distrik Wania.

Dalam keterangannya Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong mengatakan sekira pukul 05.00 WIT, ada laporan warga tentang jasad korban ditemukan tergeletak di tengah jalan.

“Selanjutnya kita bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dilakukan pemeriksaan lanjut sebab-sebab meninggalnya korban,” kata Kapolsek saat ditemui di ruang jenazah RSUD Mimika.

Kapolsek melanjutnya, buntut meninggalnya YA, pihak keluarga yang merasa tidak terima kemudian melakukan aksi palang jalan di perempatan Jalan Poros Mapurujaya.

Baca Juga :  Petugas Pengamanan di Dogiyai Diserang Warga

Meski sempat terjadinya chaos alias ketegangan  karena aksi palang jalan tersebut, masyarakat melempar batu dan benda lainnya ke aprat, polisi sempat mengeluarkan tembakan gas air mata, dan akhirnya palang jalan tersebut dibuka.

Polisi Janji Akan Mengusut Kasus Tersebut

MIMIKA – Jalan Poros Mapurujaya, Sp1, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah lumpuh total akibat warga memblokade perempatan, Kamis (3/10) pagi.

Pantauan Cenderawasih Pos, aksi blokade jalan ini sudah berlangsung mulai pukul 6.30 WIT. Ruas jalan dari empat sisi persimpangan terlihat ditutup dengan menggunakan kayu.  Tepat di tengah perempatan, warga juga melakukan bakar ban.

Berdasarkan keterangan seorang warga, Taufiq mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kejadian ini. Namun, diduga warga melakukan protes karena ada seorang anak yang ditemukan tewas di tengah Jalan Sp1, Mimika.

“Jadi tadi pagi ada penemuan mayat laki-laki di tengah jalan. Belum tau apalah dia tewas karena dibunuh atau laka tunggal atau tabrak lari. Kayaknya polisi masih cari tahu kebenarannya,” kata Taufiq.

Baca Juga :  Warga di Mimika Mulai Kesulitan Dapat BBM Bersubsidi
Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong didampingi sejumlah perwira Polres Mimika saat ditemui awak media di depan ruang jenazah, Kamis (3/10) kemarin. (foto: Moh. Wahyu Welerubun/Cenderawasih Pos)

  Di tempat terpisah, Polres Mimika dalam hal ini Polsek Mimika Baru (Miru) akan melakukan pendalaman terhadap meninggalnya YA alias Anis, yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Sp1, Distrik Wania.

Dalam keterangannya Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong mengatakan sekira pukul 05.00 WIT, ada laporan warga tentang jasad korban ditemukan tergeletak di tengah jalan.

“Selanjutnya kita bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dilakukan pemeriksaan lanjut sebab-sebab meninggalnya korban,” kata Kapolsek saat ditemui di ruang jenazah RSUD Mimika.

Kapolsek melanjutnya, buntut meninggalnya YA, pihak keluarga yang merasa tidak terima kemudian melakukan aksi palang jalan di perempatan Jalan Poros Mapurujaya.

Baca Juga :  Ajak Warga Jemaat Dukung Kemandirian GJRP 

Meski sempat terjadinya chaos alias ketegangan  karena aksi palang jalan tersebut, masyarakat melempar batu dan benda lainnya ke aprat, polisi sempat mengeluarkan tembakan gas air mata, dan akhirnya palang jalan tersebut dibuka.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya