Hal senada juga dikatakan mama Bertha penjual singkong dan hasil kebun, ia mengaku pasca kebakaran pemasukan dalam berjualan sangat sepi pengunjung enggan masuk ke pasar karena pasar terlihat semrawut tidak tertata rapi.
Walaupun demikian, atas dasar kebutuhan ekonomi untuk keluarga ia rela berjualan di tempat yang tidak layak seperti ini dan pasrah ada pengunjung datang yang membeli hasil kebunnya.
“Saya jualan dari hasil kebun yang saya tanaman asa singkong, ubi ubian, sekarang jualan sepi, beda kalau kita jualan di dalam tempatnya nyaman tidak panas dan terkena hujan, tapi karena pasar ada kebakaran jadi kita terpaksa jualan seperti ini, panas hujan biar sudah saya butuh uang untuk keluarga saya,”katanya.
Sementara itu, untuk untuk los penjual ayam potong yang terbakar saat ini juga sudah ada yang pindah di bangunan paling belakang pasar, ada yang sudah jualan ada juga yang masih membangun.
Dimana dampak kebakaran memang membuat aktivitas di pasar tidak berjalan dengan baik, pedagang berjualan menyediakan dengan tempat yang ada bahkan menjelang natal dan tahun baru pedagang petasan, kembang api musiman juga sudah banyak berjualan di pasar pharaa sentani dengan membuat tempat jualan sendiri dan terlihat parkiran kendaraan juga semakin semrawut.
Diharapkan Pemerintah Kabupaten Jayapura bisa turun langsung mengatur tempat jualan pedagang yang layak, maupun penertiban kendaraan yang parkir supaya arus lalu lintas di dalam pasar berjalan dengan baik dan rapi.(dil)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos