Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Guru di JSIT Dipersiapkan Sebagai Guru Penggerak

SENTANI-Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia, (JSIT) Fahmi Zulkarnain mengatakan,  guru-guru yang saat ini mengabdi di sekolah Islam Terpadu sedang dipersiapkan menjadi guru penggerak di sekolah.

Pihaknya berkomitmen bagaimana ke depan masyarakat di Papua ini bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu.

“Komitmen kami di Papua bagaimana nanti saudara-saudara kami yang ada di Papua itu bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu. Jadi sekolah-sekolah yang ada di jaringan kami memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu,”ungkap Fahmi Zulkarnain kepada wartawan di Sentani,  Jumat (20/5).

Dijelaskan, Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia sejauh ini sudah diterima oleh masyarakat dan antusiasme masyarakat juga cukup tinggi.  Pihaknya menginginkan sekolah-sekolah yang ada di Papua ini, terutama sekolah-sekolah yang ada di jaringan Sekolah Islam Terpadu dan sekolah lainnya bisa terus berkolaborasi.

Baca Juga :  Berantas Korupsi Sampai ke Akar-akarnya

Dia menerangkan, yang menjadi tema besar dari JSIT adalah keterpaduan . Basis agama sangat penting di sekolah. Keterpaduan itu agar bagaimana basis agama ini bisa menjadi inspirasi dalam pendidikan di sekolah.  Termasuk sains di JSIT juga punya keterpaduan. Itu juga menjadi bagian tema- tema besar dari lingkungan Sekolah Islam Terpadu.

“Terbukti dalam proses pendidikan kami,  sehingga anak-anak kami itu selain punya perilaku yang baik, mereka juga memiliki keterampilan dalam bidang-bidang yang lain” katanya.

Dia menambahkan, JSIT dengan sekolah Islam yang lainnya sebenarnya dari sisi penerapan prinsip-prinsip ilmu pendidikannya sama.  Namun JSIT ini lebih kepada bagaimana gurunya dituntut untuk memiliki komitmen dan mewujudkan guru yang secara tepat mengimplementasikan kurikulum.

Baca Juga :  Kominfo dan Telkomsel Sepakati Besaran Tarif Retribusi Tower

Diketahui pada saat yang sama,  JSIT Indonesia Papua menyelenggarakan kegiatan musyawarah wilayah I. Melalui ajang itu juga para guru yang tersebar di sejumlah wilayah di Papua itu bisa melakukan konsolidasi dan silaturahmi dan koordinasi untuk menguatkan program bersama ke depan.

“Sesuai arahan JSIT pusat, dengan memberdayakan Sekolah Islam Terpadu yang ada di Papua supaya memiliki standar mutu yang sama tentunya,”kata Korda Wilayah Papua  Timika, Muhammad Arifin Adi Julidra.

Pihaknya berharap kepada pengurus baru melalui musyawarah wilayah I itu agar lebih intens melakukan pendampingan. Termasuk mampu mengimplementasikan apa yang menjadi keputusan JSIT pusat.(roy/ary)

SENTANI-Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia, (JSIT) Fahmi Zulkarnain mengatakan,  guru-guru yang saat ini mengabdi di sekolah Islam Terpadu sedang dipersiapkan menjadi guru penggerak di sekolah.

Pihaknya berkomitmen bagaimana ke depan masyarakat di Papua ini bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu.

“Komitmen kami di Papua bagaimana nanti saudara-saudara kami yang ada di Papua itu bisa mendapatkan pendidikan yang bermutu. Jadi sekolah-sekolah yang ada di jaringan kami memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu,”ungkap Fahmi Zulkarnain kepada wartawan di Sentani,  Jumat (20/5).

Dijelaskan, Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia sejauh ini sudah diterima oleh masyarakat dan antusiasme masyarakat juga cukup tinggi.  Pihaknya menginginkan sekolah-sekolah yang ada di Papua ini, terutama sekolah-sekolah yang ada di jaringan Sekolah Islam Terpadu dan sekolah lainnya bisa terus berkolaborasi.

Baca Juga :  Guru Kontak Diminta Tetap Semangat  Kerja dan Dedikasikan Diri

Dia menerangkan, yang menjadi tema besar dari JSIT adalah keterpaduan . Basis agama sangat penting di sekolah. Keterpaduan itu agar bagaimana basis agama ini bisa menjadi inspirasi dalam pendidikan di sekolah.  Termasuk sains di JSIT juga punya keterpaduan. Itu juga menjadi bagian tema- tema besar dari lingkungan Sekolah Islam Terpadu.

“Terbukti dalam proses pendidikan kami,  sehingga anak-anak kami itu selain punya perilaku yang baik, mereka juga memiliki keterampilan dalam bidang-bidang yang lain” katanya.

Dia menambahkan, JSIT dengan sekolah Islam yang lainnya sebenarnya dari sisi penerapan prinsip-prinsip ilmu pendidikannya sama.  Namun JSIT ini lebih kepada bagaimana gurunya dituntut untuk memiliki komitmen dan mewujudkan guru yang secara tepat mengimplementasikan kurikulum.

Baca Juga :  Presiden dan Menteri Risma akan Serahkan Rumah Bantuan ke Warga Milinik

Diketahui pada saat yang sama,  JSIT Indonesia Papua menyelenggarakan kegiatan musyawarah wilayah I. Melalui ajang itu juga para guru yang tersebar di sejumlah wilayah di Papua itu bisa melakukan konsolidasi dan silaturahmi dan koordinasi untuk menguatkan program bersama ke depan.

“Sesuai arahan JSIT pusat, dengan memberdayakan Sekolah Islam Terpadu yang ada di Papua supaya memiliki standar mutu yang sama tentunya,”kata Korda Wilayah Papua  Timika, Muhammad Arifin Adi Julidra.

Pihaknya berharap kepada pengurus baru melalui musyawarah wilayah I itu agar lebih intens melakukan pendampingan. Termasuk mampu mengimplementasikan apa yang menjadi keputusan JSIT pusat.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya