Pemakaian Nama Theys Jangan Dipolitisir

SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si menyerukan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura dan Papua pada umumnya agar tidak berpolemik terhadap rencana masyarakat adat yang akan memberikan nama taman kota milik Pemkab Jayapura  dengan nama  Taman Dortheys Hiyo Eluay (Theys Eluay).”Jangan dipolitisir. Kasih tahu media, kasih tahu orang yang membaca bahwa  itu murni dari masyarakat adat, jangan dipolitisir,”kata Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Selasa (19/2).

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu,  masyarakat adat  begitu mengagungkan tokoh Theys. Hal itu karena Theys terbukti memberikan pengaruh yang cukup kuat di kalangan masyarakat adat karena kemampaunnya untuk menyatuhkan seluruh masyarakat adat di Papua. Meskipun, pada akhirnya Theys merupakan salah satu tokoh penggerak disintegrasi Indonesia, tapi jauh sebelum itu terjadi, Theys sudah banyak terlibat dalam memberikan pengaruh yang positif terhadap keberadaan masyarakat adat di Sentani dan Papua umumnya. Oleh karena itu, tidak menjadi masalah apabila makam Theys akan dijadikan taman kota oleh Pemkab Jayapura yang kemudian oleh masyarakat adat akan diusulkan diberi nama taman kota tersebut menjadi Taman Kota Theys.

“Toko Theys  ini bukan baru saja, dia dari mudanya itu sudah menjadi tokoh adat, kemarin saja yang terakhir dia muncul sebagai tokoh Papua setelah reformasi. Tapi kalau bagi  orang Sentani, dia bukan saat itu saja tetapi sudah jauh hari punya peran  besar untuk menghidupkan masyarakat adat,” katanya.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, Pemkab Jayapura melalui Dinas Lingkungan Hidup berencana akan membangun lokasi makam Theys sebagai taman kota di Kabupaten Jayapura.

“Yang punya tanah kan masyarakat adat. Pemerintah tinggal merekomendasikan nama yang bisa memberikan  motivasi, spirit untuk kemajuan masyarakat,”pungkasnya. (roy/tho)

SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si menyerukan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura dan Papua pada umumnya agar tidak berpolemik terhadap rencana masyarakat adat yang akan memberikan nama taman kota milik Pemkab Jayapura  dengan nama  Taman Dortheys Hiyo Eluay (Theys Eluay).”Jangan dipolitisir. Kasih tahu media, kasih tahu orang yang membaca bahwa  itu murni dari masyarakat adat, jangan dipolitisir,”kata Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Selasa (19/2).

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu,  masyarakat adat  begitu mengagungkan tokoh Theys. Hal itu karena Theys terbukti memberikan pengaruh yang cukup kuat di kalangan masyarakat adat karena kemampaunnya untuk menyatuhkan seluruh masyarakat adat di Papua. Meskipun, pada akhirnya Theys merupakan salah satu tokoh penggerak disintegrasi Indonesia, tapi jauh sebelum itu terjadi, Theys sudah banyak terlibat dalam memberikan pengaruh yang positif terhadap keberadaan masyarakat adat di Sentani dan Papua umumnya. Oleh karena itu, tidak menjadi masalah apabila makam Theys akan dijadikan taman kota oleh Pemkab Jayapura yang kemudian oleh masyarakat adat akan diusulkan diberi nama taman kota tersebut menjadi Taman Kota Theys.

“Toko Theys  ini bukan baru saja, dia dari mudanya itu sudah menjadi tokoh adat, kemarin saja yang terakhir dia muncul sebagai tokoh Papua setelah reformasi. Tapi kalau bagi  orang Sentani, dia bukan saat itu saja tetapi sudah jauh hari punya peran  besar untuk menghidupkan masyarakat adat,” katanya.

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, Pemkab Jayapura melalui Dinas Lingkungan Hidup berencana akan membangun lokasi makam Theys sebagai taman kota di Kabupaten Jayapura.

“Yang punya tanah kan masyarakat adat. Pemerintah tinggal merekomendasikan nama yang bisa memberikan  motivasi, spirit untuk kemajuan masyarakat,”pungkasnya. (roy/tho)