Sejak pertama kali dicetuskan program Kampung Siaga Malaria, telah dilatih dan dibentuk 245 orang kader malaria Orang Asli Papua (OAP) yang telah bekerja dan membantu petugas kesehatan untuk melakukan fungsi tersebut. Seluruh kader tersebar di 144 kampung/ kelurahan di 19 distrik dan memberikan dampak yang positif dan luas untuk pencapaian target eliminasi malaria 2030.
“Tahun 2024, disiapkan anggaran Rp 1,5 miliar sebagai pengganti transport bagi kader-kader malaria OAP yang akan bekerja melakukan deteksi dini dan pemberian obat anti malaria dan proses tersebut dilakukan dengan transfer langsung ke rekening kader malaria tersebut,”ujarnya.
Ditambahkan, hasil yang dicapai cukup optimal dimana perluasan akses pemeriksaan malaria oleh masyarakat sehingga kasus malaria tidak harus diperiksa di Puskesmas, namun bisa dilakukan di kampung-kampung. Semester 1 tahun 2024, telah diperiksa 69.112 orang dengan jumlah positif malaria 25,364 orang. Seluruh pelaksanaan deteksi dini dilakukan dengan menggunakan alat pemeriksaan yang cukup valid serta seluruh penderita malaria dapat segera ditemukan dan diobati.
Dengan deteksi dini yang cepat, maka penularan malaria yang meluas dapat dicegah karena satu orang sakit malaria, jika tidak diobati dengan baik, dapat menularkan kepada 10 orang disekitarnya.(dil/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos