Monday, July 1, 2024
24.7 C
Jayapura

Pemerintah Terus Berupaya Putus Rantai Penyebaran Virus ASF

SENTANI – Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Papua, akui kematian sejumlah ternak babi akibat virus ASF untuk Provinsi Papua baru ditemukan di Kab. Jayapura. 

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua, Matheus P Koibur bahwa African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % .

“Sesuai SK Gubernur terkait keadaan darurat wabah ASF di Provinsi Papua, yang sementara ini terjadi di Kabupaten Jayapura, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (14/6) kemarin.

Diakuinya, untuk wabah tersebut telah ditemukan di Kabupaten. Jayapura tepatnya di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur,.”Kami sudah membatasi lalu lintas ternak dari Kabupaten Jayapura, keluar ke Kota Jayapura dan sekitarnya. Serta ternak babi yang masuk ke Kabupaten Jayapura,”ujarnya.

Baca Juga :  Ini Dampak Kekurangan Armada Damkar di Kabupaten Jayapura

  Untuk wilayah lain, pihaknya tetap lakukan pengendalian bahkan di Kota Jayapura tengah dilakukan  surveilans. ‘’Kami berharap dengan upaya ini dapat mengetahui perkembangannya dan dapat dilakukan pemutusan mata rantai penyebaran. Tidak hanya itu, kami juga telah menyiapkan desinfektan dan kami imbau masyarakat tidak panik, pemerintah tetap hadir dalam penanganan wabah tersebut, baik melalui sosialisasi maupun upaya penanganan wabah tersebut, ” terangnya.

Menurutnya, untuk wabah ASF ini tidak ada obatnya, tidak ada vaksinnya, sekarang hanya membutuhkan kesadaran para peternak babi dalam hal meningkatkan kebersihan kandangnya.

Jangan bawah masuk orang luar ke dalam kandang babi, karena penyebaran virus ASF ini sangat cepat penularannya dan belum ada obatnya atau vaksinnya.

Baca Juga :  Hadirkan Penerbangan Subsidi Dengan Pesawat Yajasi

“Selain itu kami pemerintah memfasilitasi disinfektan yang sudah didistribusikan kepada kabupaten/kota. Kita berkolaborasi dengan pihak terkait, agar para petani dapat melakukan desinfeksi, agar dapat meminimalisir serta dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut, ” jelasnya.

Pihaknya sudah memusnahkan ternak babi sebanyak 35 ekor di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kab. Jayapura. ‘’Pemantauan terus kita lakukan dan kami berharap tidak tersebar ke Distrik lain ataupun ke kabupaten/kota lain, “jelasnya.(ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SENTANI – Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Papua, akui kematian sejumlah ternak babi akibat virus ASF untuk Provinsi Papua baru ditemukan di Kab. Jayapura. 

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Papua, Matheus P Koibur bahwa African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % .

“Sesuai SK Gubernur terkait keadaan darurat wabah ASF di Provinsi Papua, yang sementara ini terjadi di Kabupaten Jayapura, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (14/6) kemarin.

Diakuinya, untuk wabah tersebut telah ditemukan di Kabupaten. Jayapura tepatnya di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur,.”Kami sudah membatasi lalu lintas ternak dari Kabupaten Jayapura, keluar ke Kota Jayapura dan sekitarnya. Serta ternak babi yang masuk ke Kabupaten Jayapura,”ujarnya.

Baca Juga :  13 Januari 3 Kapal Masuk Jayapura

  Untuk wilayah lain, pihaknya tetap lakukan pengendalian bahkan di Kota Jayapura tengah dilakukan  surveilans. ‘’Kami berharap dengan upaya ini dapat mengetahui perkembangannya dan dapat dilakukan pemutusan mata rantai penyebaran. Tidak hanya itu, kami juga telah menyiapkan desinfektan dan kami imbau masyarakat tidak panik, pemerintah tetap hadir dalam penanganan wabah tersebut, baik melalui sosialisasi maupun upaya penanganan wabah tersebut, ” terangnya.

Menurutnya, untuk wabah ASF ini tidak ada obatnya, tidak ada vaksinnya, sekarang hanya membutuhkan kesadaran para peternak babi dalam hal meningkatkan kebersihan kandangnya.

Jangan bawah masuk orang luar ke dalam kandang babi, karena penyebaran virus ASF ini sangat cepat penularannya dan belum ada obatnya atau vaksinnya.

Baca Juga :  Oknum Pimpinan DPRD Kab. Jayapura Ini Diduga Tipu Korbannya Ratusan Juta

“Selain itu kami pemerintah memfasilitasi disinfektan yang sudah didistribusikan kepada kabupaten/kota. Kita berkolaborasi dengan pihak terkait, agar para petani dapat melakukan desinfeksi, agar dapat meminimalisir serta dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut, ” jelasnya.

Pihaknya sudah memusnahkan ternak babi sebanyak 35 ekor di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kab. Jayapura. ‘’Pemantauan terus kita lakukan dan kami berharap tidak tersebar ke Distrik lain ataupun ke kabupaten/kota lain, “jelasnya.(ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya