Sunday, April 21, 2024
25.7 C
Jayapura

RSUD Yowari Diminta Utamakan Pelayanan, Jangan Hanya Kejar Keuntungan

SENTANI-Buruknya manajemen pelayanan di RSUD Yowari mendapat sorotan dari anggota Komisi B DPRD Jayapura, Clief Ohee.  Menurutnya, selama ini pelayanan kepada masyarakat di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Jayapura itu boleh dikatakan sangat buruk. Ada indikasi bahwa pihak pengelola lebih mengutamakan mengejar keuntungan dibandingkan mengedepankan pelayanan kepada pasien. 

“Saya melihat semakin ke sini pemerintah itu bergeser dari fungsi utamanya. Yaitu pelayanan publik.  Pemkab Jayapura makin ke sini seperti  mewirausahakan birokrasi, banyak bicara tentang pendapatan daerah. Tapi tidak mengedepankan pelayanan publik. Contohnya RSUD Yowari,” kata Clief Ohee kepada wartawan di Sentani, Kamis (17/6).

Dia mengatakan, dari berbagai laporan yang diterima pihaknya selama ini, sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)  di Kabupaten Jayapura yang berasal dari pengelolaan rumah sakit itu melampaui target jika dibandingkan dengan perangkat daerah yang lainnya. 

“Bagi teman-teman yang lain mengapresiasi, tapi bagi saya, sabar dulu. Kita harus melihat fungsi utamanya rumah sakit itu,”kata politisi Perindo itu.

Baca Juga :  Status Bencana Banjir Dialihkan ke Provinsi

Menurutnya, RSUD  Yowari merupakan rumah aakit milik daerah, dibangun dari APBD yang merupakan uang milik rakyat. Kehadiran rumah sakit itupun, dinilainya tidak melihat korelasi atau adanya hubungan antara peningkatan pendapatan daerah yang dikontribusikan  dengan pelayanan rumah sakit. 

“Ini bukan rahasia lagi bahwa pelayanan di RSUD Rowari itu buruk,”tandasnya.

Meski diakui bahwa di sisi lain rumah sakit itu menyumbang PAD yang tinggi bagi Kabupaten Jayapura. Namun harus diingat bahwa  rumah sakit itu  dibangun, salah satu tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura sehingga terwujudnya masyarakat yang sehat dari sisi jasmaninya bukan memprioritaskan mengejar keuntungan. 

Persoalan pelayanan yang buruk dari RSUD Yowari itu bukan masalah baru. Sudah seringkali masyarakat mengeluhkan mengenai manajemen pelayanan yang buruk itu. Meski demikian belum ada upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk memperbaiki layanan untuk menunjang kesehatan masyarakat di Kabupaten Jayapura. 

Baca Juga :  Terkendala Lahan, Layanan Sedot Tinja Belum Dilakukan

Bahkan dia mencontohkan buruknya layanan di rumah sakit itu bisa dilihat dari sebagian masyarakat yang berasal dari Kabupaten Jayapura memilih berobat di rumah sakit yang ada di Kota Jayapura. 

Menurutnya, pembangunan rumah sakit bertujuan adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura. Tetapi ketika sebagian masyarakat dari Kabupaten Jayapura memilih berobat di rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, mestinya ini menjadi bahan evaluasi, bagaimana meningkatkan atau memperbaiki pelayanan di rumah sakit itu.

Dia menambahkan soal PAD yang disumbangkan dari pengelolaan rumah sakit itu, sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun bukan berarti itu menjadi tujuan utama dengan mengabaikan pelayanan kepada masyarakat. 

“Soal kita mau kejar profit itu sah-sah saja, tapi itu bukan menjadi prioritas kita. Yang menjadi prioritas adalah bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura,”pungkasnya.(roy/tho)

SENTANI-Buruknya manajemen pelayanan di RSUD Yowari mendapat sorotan dari anggota Komisi B DPRD Jayapura, Clief Ohee.  Menurutnya, selama ini pelayanan kepada masyarakat di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Jayapura itu boleh dikatakan sangat buruk. Ada indikasi bahwa pihak pengelola lebih mengutamakan mengejar keuntungan dibandingkan mengedepankan pelayanan kepada pasien. 

“Saya melihat semakin ke sini pemerintah itu bergeser dari fungsi utamanya. Yaitu pelayanan publik.  Pemkab Jayapura makin ke sini seperti  mewirausahakan birokrasi, banyak bicara tentang pendapatan daerah. Tapi tidak mengedepankan pelayanan publik. Contohnya RSUD Yowari,” kata Clief Ohee kepada wartawan di Sentani, Kamis (17/6).

Dia mengatakan, dari berbagai laporan yang diterima pihaknya selama ini, sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD)  di Kabupaten Jayapura yang berasal dari pengelolaan rumah sakit itu melampaui target jika dibandingkan dengan perangkat daerah yang lainnya. 

“Bagi teman-teman yang lain mengapresiasi, tapi bagi saya, sabar dulu. Kita harus melihat fungsi utamanya rumah sakit itu,”kata politisi Perindo itu.

Baca Juga :  Gubernur dan Bupati Diminta Segera Dorong Pemekaran di Papua

Menurutnya, RSUD  Yowari merupakan rumah aakit milik daerah, dibangun dari APBD yang merupakan uang milik rakyat. Kehadiran rumah sakit itupun, dinilainya tidak melihat korelasi atau adanya hubungan antara peningkatan pendapatan daerah yang dikontribusikan  dengan pelayanan rumah sakit. 

“Ini bukan rahasia lagi bahwa pelayanan di RSUD Rowari itu buruk,”tandasnya.

Meski diakui bahwa di sisi lain rumah sakit itu menyumbang PAD yang tinggi bagi Kabupaten Jayapura. Namun harus diingat bahwa  rumah sakit itu  dibangun, salah satu tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura sehingga terwujudnya masyarakat yang sehat dari sisi jasmaninya bukan memprioritaskan mengejar keuntungan. 

Persoalan pelayanan yang buruk dari RSUD Yowari itu bukan masalah baru. Sudah seringkali masyarakat mengeluhkan mengenai manajemen pelayanan yang buruk itu. Meski demikian belum ada upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk memperbaiki layanan untuk menunjang kesehatan masyarakat di Kabupaten Jayapura. 

Baca Juga :  Wujudkan Perda yang Adaptif dan Implementatif Butuh Harmonisasi

Bahkan dia mencontohkan buruknya layanan di rumah sakit itu bisa dilihat dari sebagian masyarakat yang berasal dari Kabupaten Jayapura memilih berobat di rumah sakit yang ada di Kota Jayapura. 

Menurutnya, pembangunan rumah sakit bertujuan adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura. Tetapi ketika sebagian masyarakat dari Kabupaten Jayapura memilih berobat di rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, mestinya ini menjadi bahan evaluasi, bagaimana meningkatkan atau memperbaiki pelayanan di rumah sakit itu.

Dia menambahkan soal PAD yang disumbangkan dari pengelolaan rumah sakit itu, sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun bukan berarti itu menjadi tujuan utama dengan mengabaikan pelayanan kepada masyarakat. 

“Soal kita mau kejar profit itu sah-sah saja, tapi itu bukan menjadi prioritas kita. Yang menjadi prioritas adalah bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura,”pungkasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya