SENTANI – SMP Negeri 1 Sentani tahun ini telah menerapkan kurikulum Merdeka bagi siswa-siswi kelas VII dan VIII, sementara untuk kurikulum 13 tahun ini juga berakhir. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sentani, Hariyati Sokoy mengakui, bahwa untuk kurikulum Merdeka sendiri, lebih berpola pada 80 persen siswa, 20 persen sekolah.
“Untuk kegiatan pembelajaran serta ujian di SMP Negeri 1 Sentani, kami sudah berbasis IT, bahkan ini upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan kemampuan anak menggunakan IT,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (14/4) lalu.
Lanjutnya, akan tetapi dalam pembelajaran, sekolah tidak mengizinkan anak didik membawa HP (Handphone). Hal ini dikarenakan, akan menggangu proses belajar dan mengajar di sekolah.
“Kadang guru menjelaskan anak-anak main game dibelakang, apa lagi dengan jumlah siswa yang banyak begini tidak bisa kami akomodir,” terangnya.
Menurutnya, ada sanksi-sanksi yang sekolah terapkan kepada siswa jika membawa handphone, yaitu pihak sekolah akan menahan HP siswa tersebut hingga selesai ujian baru kembalikan.
“Untuk ujian sendiri kami menggunakan handphone android, dan bagi siswa yang tidak memiliki handphone android, diarahkan ujian menggunakan lep komputer,” jelasnya.
“Tahun ini kami memiliki 253 siswa kelas IX yang akan mengikuti ujian, yang mana ujiannya akan dilaksanakan mulai hari Senin (20/4) mendatang, yaitu ujian sekolah,” pungkasnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos