SENTANI – Balai Kementrian Sosial Republik Indonesia tidak hanya fokus membantu Kampung Abar dan Kampung Kayu Batu dalam hal pelatihan gerabah tanah liat, tetapi juga membina para pengrajin gerabah hingga menjadi mandiri, baik dari sisi pembuatan gerabah hingga pemasaran.
Seperti yang diungkapkan, Staf Balai Kementrian Sosial, Yason Lensru, sudah sejak tahun 2023 pihaknya melatih mama Papua yang ada di Kampung Abar dan Kampung Kayu Batu mengembang kerajinan gerabah tanah liat karena memang dasarnya mereka sudah memiliki keterampilan membuat gerabah.
“Kami melihat ini potensi yang bisa kita berdayakan masyarakat lewat gerabah, kami ingin bahwa mama-mama ini bukan saja bisa membuat gerabah tetapi bisa membuat keramik,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (10/2) lalu.
Diakuinya, untuk meningkatkan kualitas ketrampilan mama-mama, pihaknya membawa mama-mama di Kampung Abar dan Kayu Batu, untuk mempelajari cara membuat keramik selama 15 hari di Surabaya pada tahun 2023.
“Dari pelatihan tersebut mama-mama sudah bisa membuat gelas keramik, tentunya kualitasnya lebih bagus dari gerabah, jadi kami sudah melatih mereka dua kali, dan tidak lanjutnya ditahun 2024, selain itu kami bekali mereka dengan alat seperti oven modern dan juga meja putar listrik,” terangnya.
Dengan upaya yang pihaknya lakukan, diharapkan para peserta bisa mandiri, baik dari sisi pendapatan bahkan berkreasi sendiri, karena pengalaman yang sudah dimiliki, serta pelatihan dan peralatan yang telah dibekali.
“Jika hasil pembuatan gerabah dan keramik sudah bagus, maka kami akan fokus membekali mereka dengan pengetahuan marketing, Bakan bisa juga kita membantu mama-mama ini dalam hal promosi penjualan, seperti yang telah kami lakukan bagi mama-mama di Kayu Batu,” tambahnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos