Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Warga dari Dua Distrik Ancam Tutup Jalan Sentani-Depapre

Juga Hentikan Bongkar Muat di Pelabuhan DepapreĀ 

SENTANI-Buntut dari ketidakpastian dan ketidakseriusan  Pemerintah Provinsi Papua untuk mengerjakan ruas jalan Sentani-Depapre, membuat tokoh pemuda bersama masyarakat setempat sepakat memblokir atau menutup jalan itu dari aktivitas umum. Aksi blokir jalan itu akan dilakukan oleh masyarakat dari dua distrik yaitu Sentani Barat dan Depapre, Selasa (13/7), besok.

Sebelum melakukan aksi pemblokiran jalan itu,  masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Moy-Tanah Merah lebih dulu melakukan orasi di kampung-kampung yang ada di dua distrik itu. Orasi dimulai dari wilayah Moy, Distrik Sentani Barat dan sampai  wilayah Tanah Merah, Distrik Depapre  dan berakhir dengan menghentikan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Depapre.

Baca Juga :  Pemkab Terus Lakukan Persiapan dan Bimtek Smart City

Kelompok pemuda yang datang dalam melakukan orasi itu membawa 1 buah spanduk yang bertuliskan solidaritas masyarakat peduli pembangunan Moy-Tanah Merah, hentikan proses bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Depapre hingga ada jawaban dari Pemerintah Provinsi Papua tentang nasib jalan raya Sentani-Depapre.

Koordinator aksi, Elkana mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya itu dalam rangka meminta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat segera memperbaiki kerusakan ruas jalan  Depapre- Sentani yang saat ini sudah sangat parah. 

“Kami akan menuntut sampai ada jawaban dari pemerintah, aksi ini akan kami lakukan dengan menutup jalan Sentani-Depapre  sampai pejabat provinsi bahkan pejabat pusat turun ke lokasi,”ujar Elkana.

Pihaknya  juga meminta  agar Pemerintah Kabupaten Jayapura  segera memfasilitasi kerinduan masyarakat Tanah Merah dan Moy yaitu kejelasan pembangunan jalan tersebut.

Baca Juga :  Temuan BPK, ASN Wajib Kembalikan Kelebihan Pembayaran Gaji

“Kami tidak main-main, akses jalan akan ditutup sampai ada jawaban yang pasti dari pihak terkait. Bukan lagi menjawab jeritan kami lewat media, masyarakat dua wilayah ini cukup menderita selama ini, harus ada transparansi kepastian tentang kelanjutan pekerjaan jalan Sentani- Depapre,”pungkasnya.(roy/tho)

Juga Hentikan Bongkar Muat di Pelabuhan DepapreĀ 

SENTANI-Buntut dari ketidakpastian dan ketidakseriusan  Pemerintah Provinsi Papua untuk mengerjakan ruas jalan Sentani-Depapre, membuat tokoh pemuda bersama masyarakat setempat sepakat memblokir atau menutup jalan itu dari aktivitas umum. Aksi blokir jalan itu akan dilakukan oleh masyarakat dari dua distrik yaitu Sentani Barat dan Depapre, Selasa (13/7), besok.

Sebelum melakukan aksi pemblokiran jalan itu,  masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Moy-Tanah Merah lebih dulu melakukan orasi di kampung-kampung yang ada di dua distrik itu. Orasi dimulai dari wilayah Moy, Distrik Sentani Barat dan sampai  wilayah Tanah Merah, Distrik Depapre  dan berakhir dengan menghentikan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Depapre.

Baca Juga :  22 Ribu KK akan Terima BLT

Kelompok pemuda yang datang dalam melakukan orasi itu membawa 1 buah spanduk yang bertuliskan solidaritas masyarakat peduli pembangunan Moy-Tanah Merah, hentikan proses bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Depapre hingga ada jawaban dari Pemerintah Provinsi Papua tentang nasib jalan raya Sentani-Depapre.

Koordinator aksi, Elkana mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya itu dalam rangka meminta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Pusat segera memperbaiki kerusakan ruas jalan  Depapre- Sentani yang saat ini sudah sangat parah. 

“Kami akan menuntut sampai ada jawaban dari pemerintah, aksi ini akan kami lakukan dengan menutup jalan Sentani-Depapre  sampai pejabat provinsi bahkan pejabat pusat turun ke lokasi,”ujar Elkana.

Pihaknya  juga meminta  agar Pemerintah Kabupaten Jayapura  segera memfasilitasi kerinduan masyarakat Tanah Merah dan Moy yaitu kejelasan pembangunan jalan tersebut.

Baca Juga :  Disarankan Masalah Bandara Sentani Diselesaikan Melalui Jalur Hukum

“Kami tidak main-main, akses jalan akan ditutup sampai ada jawaban yang pasti dari pihak terkait. Bukan lagi menjawab jeritan kami lewat media, masyarakat dua wilayah ini cukup menderita selama ini, harus ada transparansi kepastian tentang kelanjutan pekerjaan jalan Sentani- Depapre,”pungkasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya