Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

Biaya PCR Mahal, Pemerintah Diminta Beri Keringanan

SENTANI-Keterbatasan untuk mendapatkan akses pemeriksaan PCR dan juga mahalnya biaya yang ditetapkan untuk mendapatkan layanan itu, ternyata menjadi keluhan bagi sebagian masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Karena saat ini aturan pemerintah yang mengharuskan setiap pelaku perjalanan, khususnya yang hendak bepergian keluar daerah harus memiliki surat negatif hasil PCR. 

“Kalau bisa, pemerintah menempatkan satu di Bandara  Sentani khusus untuk pelaku perjalanan,” kata Syamsul Alam, salah seorang warga di Bandara Sentani, Sabtu, (7/8).

Dia mengatakan, saat ini layanan PCR hanya ada di beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Kota Jayapura. Kendati demikian, alat tersebut juga dipakai untuk pemeriksaan terhadap masyarakat yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya, apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Di saat yang sama, peralatan itu juga digunakan oleh para calon penumpang yang akan bepergian keluar daerah ataupun intra Papua.

Baca Juga :  Kunjungi Puskesmas Harapan, Menkes Berikan Antropometri Kit

“Kalau di bandara, mungkin khusus untuk masyarakat yang hendak bepergian. Mungkin harganya tidak terlalu mahal dan tidak antrean. Karena kita juga harus mencegah penyebaran Covid-19 ini jangan sampai kita ikut antre di sana, kita justru terpapar,” ungkapnya.

Dia berharap agar ketika pemerintah bisa menempatkan satu layanan khusus  PCR bagi penumpang di Bandara Sentani, termasuknya biayanya agar tidak terlalu mahal seperti yang terjadi seperti sekarang ini.

“Sekarang biayanya sangat mahal sekali yanki Rp 900.000, belum harga tiketnya lagi. Memang ini resiko, tetapi kami mohon supaya ada kompensasi dari pemerintah. Karena bagi kami masyarakat kecil dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan aktivitas ekonomi ini sangat berdampak bagi kami,”ungkapnya.(roy/tho)

Baca Juga :  Kelebihan Muatan, Truk Angkut Batu Bata Terperosok

SENTANI-Keterbatasan untuk mendapatkan akses pemeriksaan PCR dan juga mahalnya biaya yang ditetapkan untuk mendapatkan layanan itu, ternyata menjadi keluhan bagi sebagian masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Karena saat ini aturan pemerintah yang mengharuskan setiap pelaku perjalanan, khususnya yang hendak bepergian keluar daerah harus memiliki surat negatif hasil PCR. 

“Kalau bisa, pemerintah menempatkan satu di Bandara  Sentani khusus untuk pelaku perjalanan,” kata Syamsul Alam, salah seorang warga di Bandara Sentani, Sabtu, (7/8).

Dia mengatakan, saat ini layanan PCR hanya ada di beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Kota Jayapura. Kendati demikian, alat tersebut juga dipakai untuk pemeriksaan terhadap masyarakat yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya, apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Di saat yang sama, peralatan itu juga digunakan oleh para calon penumpang yang akan bepergian keluar daerah ataupun intra Papua.

Baca Juga :  Dipengaruhi Miras, Usai Tabrak Motor Pengemudi Amankan Diri ke Mapolres

“Kalau di bandara, mungkin khusus untuk masyarakat yang hendak bepergian. Mungkin harganya tidak terlalu mahal dan tidak antrean. Karena kita juga harus mencegah penyebaran Covid-19 ini jangan sampai kita ikut antre di sana, kita justru terpapar,” ungkapnya.

Dia berharap agar ketika pemerintah bisa menempatkan satu layanan khusus  PCR bagi penumpang di Bandara Sentani, termasuknya biayanya agar tidak terlalu mahal seperti yang terjadi seperti sekarang ini.

“Sekarang biayanya sangat mahal sekali yanki Rp 900.000, belum harga tiketnya lagi. Memang ini resiko, tetapi kami mohon supaya ada kompensasi dari pemerintah. Karena bagi kami masyarakat kecil dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan aktivitas ekonomi ini sangat berdampak bagi kami,”ungkapnya.(roy/tho)

Baca Juga :  Buka Wawasan Pemuda/I Melalui Pelatihan Kewirausahaan dan Pembangunan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya