Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Polisi Periksa Sejumlah Saksi, 800-an Kios dan Los Terbakar

Terkait Kebakaran Pasar Pharaa Sentani

SENTANI- Jajaran Polres Jayapura telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait peristiwa kebakaran Pasar Pharaa Sentani, Jumat (6/8). Disamping itu, polisi juga sudah menurunkan tim labfor untuk mengolah tempat kejadian perkara.

“Tim labfor sedang olah TKP, terkait informasi yang lain dan proses penyelidikan tetap jalan,” kata Kapolres Jayapura,  AKBP Fredrickus Maclarimboen, Minggu (8/1).

Dia mengatakan,  dari pengecekan terbaru yang dilakukan pihaknya bersama jajaran terkait, jumlah kios dan los yang terbakar dalam peristiwa itu mencapai  800-an unit.  Ditambah lagi dengan 15 ruko yang ada di luar area pasar.

Dari jumlah 800-an itu ada yang dibangun oleh pemerintah ada juga yang dibangun oleh masyarakat sendiri. “Untuk data resminya masih menunggu dari Perindagkop,”ujarnya.

Baca Juga :  Penyakit ISPA dan Malaria Masih Mendominasi

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Jayapura, Jan Wilem Rumere mengatakan,  pihaknya sudah bekerja dengan melakukan pendataan dan validasi data terhadap masyarakat yang menjadi korban  dalam peristiwa kebakaran di Pasar Pharaa. Data-data ini dihimpun dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura,  kemudian pihak pengelola pasar yang juga ada di bawah kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura. Sehingga data-data korban dan jumlah kerusakan ini betul-betul valid.

Selanjutnya dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Dinas Sosial Kabupaten Jayapura juga telah melakukan pendataan warga yang menjadi korban. ”Kita dari BPBD sedang menunggu validasi data, sehingga penanganan berikutnya jelas. Kepada siapa dan statusnya benar-benar dia korban,” ujarnya.

Baca Juga :  Membanggakan, Anak Danau Sentani Juara Nasional

Dia menambahkan, pendataan ini harus betul-betul teliti,  jangan sampai ada data warga yang bukan menjadi korban dalam peristiwa kebakaran itu justru terdata. Sementara korban tidak terdata dengan baik dan itu nanti akan menjadi masalah. Setelah pendataan selanjutnya pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait bagaimana penanganan.(roy/ary)

Terkait Kebakaran Pasar Pharaa Sentani

SENTANI- Jajaran Polres Jayapura telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait peristiwa kebakaran Pasar Pharaa Sentani, Jumat (6/8). Disamping itu, polisi juga sudah menurunkan tim labfor untuk mengolah tempat kejadian perkara.

“Tim labfor sedang olah TKP, terkait informasi yang lain dan proses penyelidikan tetap jalan,” kata Kapolres Jayapura,  AKBP Fredrickus Maclarimboen, Minggu (8/1).

Dia mengatakan,  dari pengecekan terbaru yang dilakukan pihaknya bersama jajaran terkait, jumlah kios dan los yang terbakar dalam peristiwa itu mencapai  800-an unit.  Ditambah lagi dengan 15 ruko yang ada di luar area pasar.

Dari jumlah 800-an itu ada yang dibangun oleh pemerintah ada juga yang dibangun oleh masyarakat sendiri. “Untuk data resminya masih menunggu dari Perindagkop,”ujarnya.

Baca Juga :  Dinas PK Siapkan Solusi Khusus

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Jayapura, Jan Wilem Rumere mengatakan,  pihaknya sudah bekerja dengan melakukan pendataan dan validasi data terhadap masyarakat yang menjadi korban  dalam peristiwa kebakaran di Pasar Pharaa. Data-data ini dihimpun dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura,  kemudian pihak pengelola pasar yang juga ada di bawah kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura. Sehingga data-data korban dan jumlah kerusakan ini betul-betul valid.

Selanjutnya dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Dinas Sosial Kabupaten Jayapura juga telah melakukan pendataan warga yang menjadi korban. ”Kita dari BPBD sedang menunggu validasi data, sehingga penanganan berikutnya jelas. Kepada siapa dan statusnya benar-benar dia korban,” ujarnya.

Baca Juga :  AMAN Dorong Kader Masyarakat Adat Berpartisipasi di Politik

Dia menambahkan, pendataan ini harus betul-betul teliti,  jangan sampai ada data warga yang bukan menjadi korban dalam peristiwa kebakaran itu justru terdata. Sementara korban tidak terdata dengan baik dan itu nanti akan menjadi masalah. Setelah pendataan selanjutnya pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait bagaimana penanganan.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya