Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Curah Hujan Tinggi, Warga Diminta Waspada

Yustus Rumakiek ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sentani, Yustus Rumakiek mengatakan, berdasarkan data dari BMKG pada Januari sampai Maret 2020, intensitas curah hujan yang terjadi di wilayah Papua cukup tinggi. Dan penyebarannya hampir merata dari Timur hingga Barat. Untuk itu, warga diminta tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama Januari hingga Maret tahun ini.

“Jangan sampai peristiwa 2019 itu terulang lagi karena ini puncaknya hujan dari Januari sampai Maret, itu cukup tinggi,”kata Yustus Rumakiek saat ditemui wartawan di Sentani, Selasa (7/1).

Dia mengatakan, kalau dilihat berdasarkan data yang ada di stasiun BMKG Sentani, memang di Sentani untuk musim hujan  tahun ini  terjadi dari Januari sampai Maret. “Jadi kita juga bisa lihat pada saat banjir terjadi di Sentani Maret lalu, itu terjadi pada saat puncaknya yaitu dari Januari sampai Maret,”katanya.

Sehingga memang dalam jangka waktu tersebut, cuacanya memang akan banyak turun hujan. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lokal Sentani yang cukup kuat. Karena diketahui, ada pengaruh dari keberadaan Sentani yang dekat dengan Pegunungan Cycloop, itu juga merupakan faktor yang memicu tingginya intensitas hujan  di Sentani.

Baca Juga :  KPPS Ancam Boikot Pemilu

“Kami baru saja berkunjung ke Infokom dan BPBD Kabupaten Jayapura dalam rangka bagaimana informasi cuaca itu bisa sampai kepada masyarakat,”cetusnya

Sehingga apa yang disampaikan dari pihak BMKG Sentani, masyarakat juga bisa mengetahui bahwa pada Januari sampai Maret itu  curah hujan cukup tinggi. Hal ini juga dipengaruhi karena masa uap air yang ada di daerah Asia itu akan terbawa semua ke Indonesia termasuk Papua. Sehingga di Papua itu akan banyak turun hujan yang mungkin merata dari Timur sampai Barat. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura secara khusus yang ada di sekitar Kota Sentani yang berada di bawah kaki Gunung Cycloop supaya lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem ke depan. Ini sangat penting supaya bisa meminimalisir dampak  yang dipicu bencana alam.

Baca Juga :  Stok Beras di Posko Induk Mulai Berkurang

Lanjut dia, jika dibanding dengan periode yang sama di Tahun 2019 berdasarkan data yang ada, sebenarnya intensitas hujan tinggi  masih sama dengan yang   terjadi pada tahun ini.

“Kenapa terjadinya banjir di Sentani beberapa waktu lalu itu karena banyak sekali material yang menutupi alur aliran sungai di kawasan Pegunungan Cycloop.  Sehingga pada saat hujan tiba, air yang tertahan akibat material yang menutupi jalur air kemudian jebol dan picu terjadinya banjir bandang di Sentani,”bebernya.

Warga diminta untuk ekstra waspada mengingat bukan tidak mungkin masih ada material batu pasir yang menutupi daerah aliran sungai di daerah hulu aliran sungai di Gunung Cycloop.(roy/tho)

Yustus Rumakiek ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sentani, Yustus Rumakiek mengatakan, berdasarkan data dari BMKG pada Januari sampai Maret 2020, intensitas curah hujan yang terjadi di wilayah Papua cukup tinggi. Dan penyebarannya hampir merata dari Timur hingga Barat. Untuk itu, warga diminta tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama Januari hingga Maret tahun ini.

“Jangan sampai peristiwa 2019 itu terulang lagi karena ini puncaknya hujan dari Januari sampai Maret, itu cukup tinggi,”kata Yustus Rumakiek saat ditemui wartawan di Sentani, Selasa (7/1).

Dia mengatakan, kalau dilihat berdasarkan data yang ada di stasiun BMKG Sentani, memang di Sentani untuk musim hujan  tahun ini  terjadi dari Januari sampai Maret. “Jadi kita juga bisa lihat pada saat banjir terjadi di Sentani Maret lalu, itu terjadi pada saat puncaknya yaitu dari Januari sampai Maret,”katanya.

Sehingga memang dalam jangka waktu tersebut, cuacanya memang akan banyak turun hujan. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lokal Sentani yang cukup kuat. Karena diketahui, ada pengaruh dari keberadaan Sentani yang dekat dengan Pegunungan Cycloop, itu juga merupakan faktor yang memicu tingginya intensitas hujan  di Sentani.

Baca Juga :  Pemkab Jayapura Agendakan Tabur Bunga

“Kami baru saja berkunjung ke Infokom dan BPBD Kabupaten Jayapura dalam rangka bagaimana informasi cuaca itu bisa sampai kepada masyarakat,”cetusnya

Sehingga apa yang disampaikan dari pihak BMKG Sentani, masyarakat juga bisa mengetahui bahwa pada Januari sampai Maret itu  curah hujan cukup tinggi. Hal ini juga dipengaruhi karena masa uap air yang ada di daerah Asia itu akan terbawa semua ke Indonesia termasuk Papua. Sehingga di Papua itu akan banyak turun hujan yang mungkin merata dari Timur sampai Barat. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura secara khusus yang ada di sekitar Kota Sentani yang berada di bawah kaki Gunung Cycloop supaya lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem ke depan. Ini sangat penting supaya bisa meminimalisir dampak  yang dipicu bencana alam.

Baca Juga :  Stok Beras di Posko Induk Mulai Berkurang

Lanjut dia, jika dibanding dengan periode yang sama di Tahun 2019 berdasarkan data yang ada, sebenarnya intensitas hujan tinggi  masih sama dengan yang   terjadi pada tahun ini.

“Kenapa terjadinya banjir di Sentani beberapa waktu lalu itu karena banyak sekali material yang menutupi alur aliran sungai di kawasan Pegunungan Cycloop.  Sehingga pada saat hujan tiba, air yang tertahan akibat material yang menutupi jalur air kemudian jebol dan picu terjadinya banjir bandang di Sentani,”bebernya.

Warga diminta untuk ekstra waspada mengingat bukan tidak mungkin masih ada material batu pasir yang menutupi daerah aliran sungai di daerah hulu aliran sungai di Gunung Cycloop.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya