“Sebenarnya dalam kondisi ini kita tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa, namun diharapkan masyarakat dalam melakukan aktivitas tidak panic. Lakukan pencegahan jika memang terjadi gejala. Segera periksa ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit supaya dilakukan upaya pengobatan dengan baik,”ungkapnya.
Jika masyarakat ingin datang ke Puskesmas atau fasilitas tempat kesehatan diharapkan memakai masker. Ini tidak hanya mencegah cacar monyet saja, tapi penyakit menular lainnya dari pasien yang berobat di Puskesmas atau sarana Puskesmas.
“Masyarakat tidak perlu panik aktivitas seperti biasa apabila aktivitas keluar daerah khususnya yang terjadi kasus cacar monyet disarankan untuk rajin cuci tangan dan menggunakan masker, apalagi berkunjung ke Puskesmas rumah sakit ataupun sarana kesehatan disarankan menggunakan masker, dan gunakan hand sanitizer serta rajin cuci tangan,”bebernya.
Ditambahkan, Gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri, otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. ” Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian,”tandasnya.(dil/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos