Monday, December 8, 2025
24.2 C
Jayapura

Penataan Pasar Pharaa Dilakukan Bertahap, Retribusi Tahun Depan Diefektifkan

SENTANI – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus H. Tegai, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan penataan dan pembenahan di Pasar Pharaa Sentani, termasuk terkait area berdagang dan pemulihan bangunan los yang sebelumnya terbakar.

Menurutnya, beberapa area yang saat ini digunakan pedagang merupakan wilayah sementara yang sebelumnya dijadikan lahan parkir. Theopilus menambahkan bahwa koordinasi antara instansi terkait perlu lebih jelas agar tidak terjadi saling menyalahkan.

“Disperindag tidak mengizinkan pedagang berjualan diarea terminal mobil, karena ini merupakan kewenangan teman-teman Dinas Perhubungan. Jadi jangan saling menyalahkan. Yang penting kita bicara apa adanya,” ujarnya, Kamis (4/12).

Ia menegaskan bahwa kondisi pasar kini sudah mulai tertata, dan jika dua los yang terbakar segera diperbaiki, maka pedagang, khususnya mama-mama asli Papua, dapat kembali berjualan di tempat yang layak.

Baca Juga :  12 Balita di Ayapo Disinyalir Alami Stunting

Lebih lanjut, Theopilus menyebutkan bahwa pasar tersebut merupakan salah satu sumber PAD terbesar bagi Disperindag. Tahun ini pihaknya diberikan target sebesar Rp2,28 miliar, dan hingga saat ini penerimaan retribusi sudah melampaui Rp1 miliar.

“Mulai Januari sampai sekarang, penerimaan kita sudah di atas satu miliar. Tapi masih kurang dari target. Tahun depan kita akan lebih efektifkan, dan jika ada staf yang tidak maksimal, akan kita evaluasi atau diganti,” tegasnya.

Terkait penataan selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pedagang yang menggunakan area darurat akan dipindahkan kembali setelah los-los permanen selesai dibangun. Area tersebut nantinya akan kembali difungsikan sebagai parkiran.

SENTANI – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus H. Tegai, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan penataan dan pembenahan di Pasar Pharaa Sentani, termasuk terkait area berdagang dan pemulihan bangunan los yang sebelumnya terbakar.

Menurutnya, beberapa area yang saat ini digunakan pedagang merupakan wilayah sementara yang sebelumnya dijadikan lahan parkir. Theopilus menambahkan bahwa koordinasi antara instansi terkait perlu lebih jelas agar tidak terjadi saling menyalahkan.

“Disperindag tidak mengizinkan pedagang berjualan diarea terminal mobil, karena ini merupakan kewenangan teman-teman Dinas Perhubungan. Jadi jangan saling menyalahkan. Yang penting kita bicara apa adanya,” ujarnya, Kamis (4/12).

Ia menegaskan bahwa kondisi pasar kini sudah mulai tertata, dan jika dua los yang terbakar segera diperbaiki, maka pedagang, khususnya mama-mama asli Papua, dapat kembali berjualan di tempat yang layak.

Baca Juga :  Anggota DPRD yang Keluar Daerah Wajib Swab

Lebih lanjut, Theopilus menyebutkan bahwa pasar tersebut merupakan salah satu sumber PAD terbesar bagi Disperindag. Tahun ini pihaknya diberikan target sebesar Rp2,28 miliar, dan hingga saat ini penerimaan retribusi sudah melampaui Rp1 miliar.

“Mulai Januari sampai sekarang, penerimaan kita sudah di atas satu miliar. Tapi masih kurang dari target. Tahun depan kita akan lebih efektifkan, dan jika ada staf yang tidak maksimal, akan kita evaluasi atau diganti,” tegasnya.

Terkait penataan selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pedagang yang menggunakan area darurat akan dipindahkan kembali setelah los-los permanen selesai dibangun. Area tersebut nantinya akan kembali difungsikan sebagai parkiran.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya