Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Tergenang Air, Pasar Ikan Tidak Bisa Digunakan

Bangunan Pasar Ikan di Pasar Pharaa Sentani yang saat ini tidak bisa lagi digunakan. Tampak tergenangi air dan dipenuhi sampah plastik, foto ini diambil,”Jumat (3/1).( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Bangunan atau tempat penjualan ikan di Pasar Pharaa Sentani semakin memprihatinkan. Sebab bangunan itu sudah jadi tempat limbah dan sampah. Akibatnya, warga yang berjualan di sekeliling lokasi itu sangat terganggu.

“Kalau bisa ini segera dibangun kembali, jangan dibiarkan seperti ini, kalau dibiarkan seperti ini, kesanya sangat jorok,” kata Ria salah satu pedagang di pasar itu saat ditemui, Jumat (3/1).

Di satu sisi kata dia, pasar ikan atau tempat penjualan ikan yang layak di pasar itu harus dihadirkan oleh pemerintah melalui instansi teknis terkait. Sebab sampai saat ini, para penjual ikan dan daging ayam masih menempati tempat sementara yang disiapkan pemerintah.

Baca Juga :  Momen Bersejarah , 7 Region Berkumpul di Wilayah Adat Tabi

“Kami setiap hari dipungut retribusi, belum lagi bulanannya, kalau bisa fasilitas seperti ini harus diperbaiki, biar seimbang,” bebernya.

Sementara itu, Paulina salah satu pengunjung pasar berharap kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura agar menata kembali Pasar Pharaa. Sebab pasar tradisional itu saat ini kelihatanya sangat tidak beraturan. Apalagi kata dia, Tahun 2020 ini ada PON di Papua yang akan dipusatkan di Kabupaten Jayapura.  Sebagai tempat umum maka pemerintah perlu membenahi pengaturannya. Utamanya di bagian kebersihan pasar dan pengaturan pedagang yang berjualan.

“Dinas  apa yang bertanggungjawab di situ, ya silahkan dilihat semua persoalan yang ada. Kalau tidak mampu urus pasar mundur saja dari jabatan. Saya pikir ada banyak orang yang masih punya hati untuk melihat persoalan seperti ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tokoh Adat dan Pemuda Tabi di Sentani Tolak Berbagai Aksi Demo

Hingga berita ini ditulis, Cenderawasih Pos sudah berupaya menghubungi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura, tapi dua nomor yang ada tidak ada respon. (roy/tho)

Bangunan Pasar Ikan di Pasar Pharaa Sentani yang saat ini tidak bisa lagi digunakan. Tampak tergenangi air dan dipenuhi sampah plastik, foto ini diambil,”Jumat (3/1).( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Bangunan atau tempat penjualan ikan di Pasar Pharaa Sentani semakin memprihatinkan. Sebab bangunan itu sudah jadi tempat limbah dan sampah. Akibatnya, warga yang berjualan di sekeliling lokasi itu sangat terganggu.

“Kalau bisa ini segera dibangun kembali, jangan dibiarkan seperti ini, kalau dibiarkan seperti ini, kesanya sangat jorok,” kata Ria salah satu pedagang di pasar itu saat ditemui, Jumat (3/1).

Di satu sisi kata dia, pasar ikan atau tempat penjualan ikan yang layak di pasar itu harus dihadirkan oleh pemerintah melalui instansi teknis terkait. Sebab sampai saat ini, para penjual ikan dan daging ayam masih menempati tempat sementara yang disiapkan pemerintah.

Baca Juga :  Ciptakan Lingkungan Hijau Pasca Banjir

“Kami setiap hari dipungut retribusi, belum lagi bulanannya, kalau bisa fasilitas seperti ini harus diperbaiki, biar seimbang,” bebernya.

Sementara itu, Paulina salah satu pengunjung pasar berharap kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura agar menata kembali Pasar Pharaa. Sebab pasar tradisional itu saat ini kelihatanya sangat tidak beraturan. Apalagi kata dia, Tahun 2020 ini ada PON di Papua yang akan dipusatkan di Kabupaten Jayapura.  Sebagai tempat umum maka pemerintah perlu membenahi pengaturannya. Utamanya di bagian kebersihan pasar dan pengaturan pedagang yang berjualan.

“Dinas  apa yang bertanggungjawab di situ, ya silahkan dilihat semua persoalan yang ada. Kalau tidak mampu urus pasar mundur saja dari jabatan. Saya pikir ada banyak orang yang masih punya hati untuk melihat persoalan seperti ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tokoh Adat dan Pemuda Tabi di Sentani Tolak Berbagai Aksi Demo

Hingga berita ini ditulis, Cenderawasih Pos sudah berupaya menghubungi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayapura, tapi dua nomor yang ada tidak ada respon. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya