Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

PDAM Belum Manfaatkan Air Danau Sentani

Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna saat meninjau peralatan waterpomp yang ada di Danau Sentani, Sabtu (31/10). ( foto: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM)  Jayapura, Entis Sutisna menegaskan, surutnya atau berkurangnya debit air di Danau Sentani saat ini bukan karena digunakan oleh PDAM untuk kepentingan penyediaan air bersih bagi pelanggan PDAM di Kota Jayapura.

“Pemerintah pusat sudah bangun Waterpomp dan intake di Danau Sentani, tapi belum digunakan. Mungkin Tahun 2022, karena ada sejumlah peralatan pendukung lainya yang harus dibangun,”ujar Entis Sutisna dalam konferensi pers di Sentani, Senin (2/11).

Pernyataan ini sekaligus memberikan klarifikasi terkait banyaknya pemberitaan di media sosial yang menuding  PDAM Jayapura telah menggunakan air Danau Sentani untuk kepentingan penyediaan air bersih bagi masyarakat di Kota Jayapura dan sekitarnya dan berdampak pada menurunnya debit air di Danau Sentani.

Dia menyampaikan, alasan pihaknya mencari alternatif untuk penyediaan air baku itu dari Danau Sentani. Pertama karena kebutuhan air bersih di Jayapura ini semakin hari semakin meningkat. Sejak 20 tahun terakhir ini nyaris tidak ada penambahan kapasitas produksi. Sementara tingkat pertumbuhan masyarakat yang berdampak pada permintaan konsumsi air bersih sangat meningkat, terutama di wilayah kota.

Baca Juga :  Sarasehan di Obhe Bambar Bahas RUU Masyarakat Adat

“Sekarang jumlah penduduk di daerah kota saja sudah mencapai 420 ribu  orang. Sementara produksi air bersih kita hanya 850 liter per detik,” katanya.

Maka salah satu upaya yang dilakukan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kota, pertama harus mengoptimalkan sumber air yang ada di sejumlah intake air yang sudah berproduksi selama ini.

Namun untuk mem-backup persediaan air bagi masyarakat yang ada di daerah kota, PDAM perlu membangun intake baru melalui bantuan  pemerintah pusat. Dimana alternatif itu diambil dari sumber air baku Danu Sentani. 

“Kalau tidak ada alternatif untuk penambahan, pelayanan PDAM tidak akan optimal,”ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah pusat telah membangun mesin sedot dari intake air yang bersumber dari Danau Sentani untuk nantinya disedot dan dibawa ke tempat pengelolaan air bersih. Namun Pekerjaan itu belum selesai.

Baca Juga :  Di Kompleks Ariyauw, Sesosok Mayat Laki-laki Ditemukan

“Sekarang meskipun pembangunannya sudah selesai, tapi PDAM belum bisa memanfaatkan  air Danau Sentani sebagai air baku untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat di Kota Jayapura. Karena itu harus diolah lagi, maka di tahun 2020 ini pembangunan sumber airnya sudah selesai. Selanjutnya harus ada water treatment, pengolah air. Ini yang belum tuntas,” katanya.

Oleh karena itu, sampai saat ini pihak PDAM Jayapura belum memanfaatkan intake air yang bersumber dari Danau Sentani itu.

Jika nanti sarana tersebut sudah dibangun dengan peralatan pengelolaan air bersih, maka bisa jadi penggunaan air baku Danau Sentani itu mulai dikelola oleh PDAM sekitar Tahun 2022.

“Saya sudah uji coba intake air di Danau Sentani yang dipompa ke Perumnas 3, rata-rata gayanya sangat tinggi untuk satu jam saja, saya harus mengeluarkan biaya Rp 2 juta untuk BBM. Sehingga kami juga pikir-pikir mau memaksimalkan penggunaan air Danau Sentani ini atau hanya membackup intake air yang sudah ada,”pungkasnya.(roy/tho)

Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna saat meninjau peralatan waterpomp yang ada di Danau Sentani, Sabtu (31/10). ( foto: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM)  Jayapura, Entis Sutisna menegaskan, surutnya atau berkurangnya debit air di Danau Sentani saat ini bukan karena digunakan oleh PDAM untuk kepentingan penyediaan air bersih bagi pelanggan PDAM di Kota Jayapura.

“Pemerintah pusat sudah bangun Waterpomp dan intake di Danau Sentani, tapi belum digunakan. Mungkin Tahun 2022, karena ada sejumlah peralatan pendukung lainya yang harus dibangun,”ujar Entis Sutisna dalam konferensi pers di Sentani, Senin (2/11).

Pernyataan ini sekaligus memberikan klarifikasi terkait banyaknya pemberitaan di media sosial yang menuding  PDAM Jayapura telah menggunakan air Danau Sentani untuk kepentingan penyediaan air bersih bagi masyarakat di Kota Jayapura dan sekitarnya dan berdampak pada menurunnya debit air di Danau Sentani.

Dia menyampaikan, alasan pihaknya mencari alternatif untuk penyediaan air baku itu dari Danau Sentani. Pertama karena kebutuhan air bersih di Jayapura ini semakin hari semakin meningkat. Sejak 20 tahun terakhir ini nyaris tidak ada penambahan kapasitas produksi. Sementara tingkat pertumbuhan masyarakat yang berdampak pada permintaan konsumsi air bersih sangat meningkat, terutama di wilayah kota.

Baca Juga :  Perketat Pengamanan Rapat Pleno di Aula SMKN 1 Sentani

“Sekarang jumlah penduduk di daerah kota saja sudah mencapai 420 ribu  orang. Sementara produksi air bersih kita hanya 850 liter per detik,” katanya.

Maka salah satu upaya yang dilakukan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kota, pertama harus mengoptimalkan sumber air yang ada di sejumlah intake air yang sudah berproduksi selama ini.

Namun untuk mem-backup persediaan air bagi masyarakat yang ada di daerah kota, PDAM perlu membangun intake baru melalui bantuan  pemerintah pusat. Dimana alternatif itu diambil dari sumber air baku Danu Sentani. 

“Kalau tidak ada alternatif untuk penambahan, pelayanan PDAM tidak akan optimal,”ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah pusat telah membangun mesin sedot dari intake air yang bersumber dari Danau Sentani untuk nantinya disedot dan dibawa ke tempat pengelolaan air bersih. Namun Pekerjaan itu belum selesai.

Baca Juga :  Salah Paham, Seorang Anggota TNI Dikeroyok Warga

“Sekarang meskipun pembangunannya sudah selesai, tapi PDAM belum bisa memanfaatkan  air Danau Sentani sebagai air baku untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat di Kota Jayapura. Karena itu harus diolah lagi, maka di tahun 2020 ini pembangunan sumber airnya sudah selesai. Selanjutnya harus ada water treatment, pengolah air. Ini yang belum tuntas,” katanya.

Oleh karena itu, sampai saat ini pihak PDAM Jayapura belum memanfaatkan intake air yang bersumber dari Danau Sentani itu.

Jika nanti sarana tersebut sudah dibangun dengan peralatan pengelolaan air bersih, maka bisa jadi penggunaan air baku Danau Sentani itu mulai dikelola oleh PDAM sekitar Tahun 2022.

“Saya sudah uji coba intake air di Danau Sentani yang dipompa ke Perumnas 3, rata-rata gayanya sangat tinggi untuk satu jam saja, saya harus mengeluarkan biaya Rp 2 juta untuk BBM. Sehingga kami juga pikir-pikir mau memaksimalkan penggunaan air Danau Sentani ini atau hanya membackup intake air yang sudah ada,”pungkasnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya