Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Metode Vertikultur Cocok Dikembangkan di Danau Sentani

Koordinator Alat Pertanian Pemkab Jayapura, Adolf Yoku mendampingi petani sayur di sekitar Danau Sentani saat memanen sayur hasil tanam dengan menggunakan metode vertikultur. ( FOTO: Robert Cepos)

SENTANI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura telah menjalankan program pemberdayaan masyarakat di Danau Sentani, salah satunya  melalui program tanaman  sayuran dengan metode vertikultur. 

Program ini bekerja sama dengan, kelompok tani yang ada di sekitar wilayah Danau Sentani di bawah binaan mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, Adolf Yoku. 

Kepada wartawan di Sentani, Senin (1/6), Adolf Yoku mengatakan, untuk mengembangkan tanaman pertanian di Danau Sentani, khusus komoditi sayuran sangat cocok dikembangkan dengan metode tanaman vertikultur.

“Karena dia  tidak membutuhkan lahan yang luas dan besar, tetapi hanya membutuhkan papan dan tanah secukupnya,” kata Adolf Yoku.

Baca Juga :  Tiga Pelaku Pencurian Motor Dibekuk

Bukan tanpa alasan, mengapa metode vertikultur ini sangat cocok dan tepat dikembangkan di Danau Sentani. Pertama karena di beberapa kawasan pemukiman yang lokasinya berada tepat di pinggiran Danau Sentani mempunyai kontur tanah yang tidak terlalu subur untuk pertanian sayur. Sehingga untuk mengatasi masalah ini, bisa dilakukan dengan metode vertikultur dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing.

“Dan ini sudah saya kembangkan beberapa tahun lalu.  Sampai  saat ini masyarakat pun sudah merasakan hasil panen dari  tanam sayur dengan menggunakan metode vertikultur ini,” ujarnya.

Lanjut dia, Dinas Ketahanan Pangan dan Hhortikultura juga memberikan perhatian penuh terhadap program tersebut dalam menyediakan bibit bibit sayuran dan buah kepada para kelompok tani. Di satu sisi, Pemkab juga menyalurkan alokasi dana  senilai Rp 100 juta ke setiap kampung untuk program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. 

Baca Juga :  Nelayan yang Hilang di Perairan Demta, Ditemukan Tewas

“Metode ini sangat cocok diterapkan di daerah danau dan ini sudah terbukti, kelompok-kelompok yang sudah terbentuk sejauh ini sudah dapat hasil dari tanaman sayur dengan menggunakan metode vertikultur ini,” tandasnya.

Dirinya berharap, agar di daerah danau yang tanahnya tidak terlalu subur, pemerintah kampung juga bisa mengalokasikan sedikit anggaran untuk pemberdayaan supaya bisa menjalankan program tanam sayur dengan menggunakan metode vertikultur ini,” tambahnya. (roy/tho)

Koordinator Alat Pertanian Pemkab Jayapura, Adolf Yoku mendampingi petani sayur di sekitar Danau Sentani saat memanen sayur hasil tanam dengan menggunakan metode vertikultur. ( FOTO: Robert Cepos)

SENTANI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura telah menjalankan program pemberdayaan masyarakat di Danau Sentani, salah satunya  melalui program tanaman  sayuran dengan metode vertikultur. 

Program ini bekerja sama dengan, kelompok tani yang ada di sekitar wilayah Danau Sentani di bawah binaan mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, Adolf Yoku. 

Kepada wartawan di Sentani, Senin (1/6), Adolf Yoku mengatakan, untuk mengembangkan tanaman pertanian di Danau Sentani, khusus komoditi sayuran sangat cocok dikembangkan dengan metode tanaman vertikultur.

“Karena dia  tidak membutuhkan lahan yang luas dan besar, tetapi hanya membutuhkan papan dan tanah secukupnya,” kata Adolf Yoku.

Baca Juga :  Seorang Wanita Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi

Bukan tanpa alasan, mengapa metode vertikultur ini sangat cocok dan tepat dikembangkan di Danau Sentani. Pertama karena di beberapa kawasan pemukiman yang lokasinya berada tepat di pinggiran Danau Sentani mempunyai kontur tanah yang tidak terlalu subur untuk pertanian sayur. Sehingga untuk mengatasi masalah ini, bisa dilakukan dengan metode vertikultur dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing.

“Dan ini sudah saya kembangkan beberapa tahun lalu.  Sampai  saat ini masyarakat pun sudah merasakan hasil panen dari  tanam sayur dengan menggunakan metode vertikultur ini,” ujarnya.

Lanjut dia, Dinas Ketahanan Pangan dan Hhortikultura juga memberikan perhatian penuh terhadap program tersebut dalam menyediakan bibit bibit sayuran dan buah kepada para kelompok tani. Di satu sisi, Pemkab juga menyalurkan alokasi dana  senilai Rp 100 juta ke setiap kampung untuk program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. 

Baca Juga :  Terus Lakukan Inovasi dan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

“Metode ini sangat cocok diterapkan di daerah danau dan ini sudah terbukti, kelompok-kelompok yang sudah terbentuk sejauh ini sudah dapat hasil dari tanaman sayur dengan menggunakan metode vertikultur ini,” tandasnya.

Dirinya berharap, agar di daerah danau yang tanahnya tidak terlalu subur, pemerintah kampung juga bisa mengalokasikan sedikit anggaran untuk pemberdayaan supaya bisa menjalankan program tanam sayur dengan menggunakan metode vertikultur ini,” tambahnya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya