Saturday, February 1, 2025
30.7 C
Jayapura

Menyukseskan Program MBG Melalui Penguatan Pangan Lokal di Papua

Jayapura-Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kini telah diterapkan di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Provinsi Papua. Pemerintah daerah Papua bertekad dapat menyukseskan program MBG melalui beberapa cara, di antaranya dengan melakukan uji coba pemberian makanan bergizi gratis di beberapa lokasi.

Untuk mewujudkan program tersebut Pemprov Papua bersama 9 kabupaten /kota di daerah ini mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal yang bergizi guna lebih menghemat anggaran.

Sebab, kabupaten/kota di Provinsi Papua selama ini masih mendatangkan komoditas pertanian dan beberapa bahan pokok lainnya itu dari luar kota maupun luar daerah, sehingga cukup memakan biaya.

Oleh karena itu, Pemprov Papua kini mengintensifkan penanaman bahan pangan lokal. Cara itu dilakukan guna menyiapkan kebutuhan pangan yang relatif murah untuk  mendukung program MBG.

Baca Juga :  KPU Kab. Jayapura  Bakal Rekrut Pantarlih

“Yang menjadi kendala kami saat ini adalah harga program MBG bagi anak-anak di Provinsi Papua. Menurut pemerintah kabupaten setempat tidak cukup. Oleh sebab itu, perlu ada inovasi dan kerja sama tim,” kata Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong.

Biaya makan bagi anak-anak sekolah di Papua idealnya berkisar dari Rp25-45 ribu/anak, tergantung daerah masing-masing.

Untuk menyiasati hal itu, Pemerintah kini berupaya membangun koordinasi dengan instansi terkait serta mulai melakukan penanaman tanaman lokal berikut pemetaan bahan makanan apa yang dapat disubstitusi, namun tidak mengurangi kandungan gizinya.

Di Kabupaten Sarmi, misalnya. Daerah ini terkenal dengan hasil laut, sayuran, umbi-umbian dan juga daging. Hasil-hasil inilah yang harus dikelola oleh pemerintah setempat agar menjadi menu yang disukai anak-anak.

Baca Juga :  Papua Sedang Menghadapi Krisis Iklim

Lalu, di Kabupaten Keerom yang sulit hasil ikan maka dapat diganti protein dengan daging atau telur. Begitu juga di kabupaten lainnya yang memiliki karakter masing-masing.

“Dengan upaya seperti ini maka kami yakin program MBG akan berjalan lancar. Oleh sebab itu, seluruh Pemda, TNI-Polri serta instansi terkait lainnya harus terus mengawal supaya jangan sampai gagal. Karena ini penting bagi pemenuhan gizi anak-anak di Papua,” ujar Ramses Limbong.

Jayapura-Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kini telah diterapkan di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Provinsi Papua. Pemerintah daerah Papua bertekad dapat menyukseskan program MBG melalui beberapa cara, di antaranya dengan melakukan uji coba pemberian makanan bergizi gratis di beberapa lokasi.

Untuk mewujudkan program tersebut Pemprov Papua bersama 9 kabupaten /kota di daerah ini mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal yang bergizi guna lebih menghemat anggaran.

Sebab, kabupaten/kota di Provinsi Papua selama ini masih mendatangkan komoditas pertanian dan beberapa bahan pokok lainnya itu dari luar kota maupun luar daerah, sehingga cukup memakan biaya.

Oleh karena itu, Pemprov Papua kini mengintensifkan penanaman bahan pangan lokal. Cara itu dilakukan guna menyiapkan kebutuhan pangan yang relatif murah untuk  mendukung program MBG.

Baca Juga :  40 Pengungsi Wamena Ditampung di Mess Lanud Silas Papare

“Yang menjadi kendala kami saat ini adalah harga program MBG bagi anak-anak di Provinsi Papua. Menurut pemerintah kabupaten setempat tidak cukup. Oleh sebab itu, perlu ada inovasi dan kerja sama tim,” kata Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong.

Biaya makan bagi anak-anak sekolah di Papua idealnya berkisar dari Rp25-45 ribu/anak, tergantung daerah masing-masing.

Untuk menyiasati hal itu, Pemerintah kini berupaya membangun koordinasi dengan instansi terkait serta mulai melakukan penanaman tanaman lokal berikut pemetaan bahan makanan apa yang dapat disubstitusi, namun tidak mengurangi kandungan gizinya.

Di Kabupaten Sarmi, misalnya. Daerah ini terkenal dengan hasil laut, sayuran, umbi-umbian dan juga daging. Hasil-hasil inilah yang harus dikelola oleh pemerintah setempat agar menjadi menu yang disukai anak-anak.

Baca Juga :  Polres Tetap Antisipasi Keamanan Pasca Pleno

Lalu, di Kabupaten Keerom yang sulit hasil ikan maka dapat diganti protein dengan daging atau telur. Begitu juga di kabupaten lainnya yang memiliki karakter masing-masing.

“Dengan upaya seperti ini maka kami yakin program MBG akan berjalan lancar. Oleh sebab itu, seluruh Pemda, TNI-Polri serta instansi terkait lainnya harus terus mengawal supaya jangan sampai gagal. Karena ini penting bagi pemenuhan gizi anak-anak di Papua,” ujar Ramses Limbong.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/