Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Disnakerindag Harus Sosialisasikan Harga Minyak Goreng

WAMENA— Kenaikan harga minyak goreng secara Nasional membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayawijaya,Thony Mayor minta agar Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Gisnakerindag) segera berkoodinasi terkait harga baru minyak goreng, termasuk menyosialisasikannya kepada masyarakat.

Sekda Thony Mayor juga mengharapkan keputusan terbaru pemerintah pusat itu segera dilaporkan untuk dibahas tindaklanjutnya, serta bagaimana membangun pemahaman masyarakat agar bisa mengerti dan tidak muncul opini publik.

  “Dalam rapat, saya sudah sampaikan agar setiap informasi terkait dengan masyarakat, salah satu seperti harga minyak goreng itu harus kita sampaikan sebab kenaikan ini berskala nasional,” ungkapnya Selasa (25/1).

Menurut dia, jika itu merupakan keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) maka pemerintah daerah wajib menyampaikan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan persoalan bagi pemerintah.

Baca Juga :  Bupati Yalimo Hadiri Peletakan Batu Pertama Bakal Jemaat Firdaus Yakikma

” Kita sosialisasikan dan beri pengertian kepada masyarakat, jangan sampai masyarakat berpikir ada oknum yang bermain,” jelasnya.

Ia melihat, pendistribusian kebutuhan pokok ke Jayawijaya, termasuk minyak goreng masih mengandalkan jalur udara sehingga ia mengharapkan, dinas teknis mengkaji dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi pedagang maupun konsumen.

“Itu harus diantisipasi, apalagi kita di pegunungan Papua ini pendistribusiannya dengan pesawat yang harganya pasti sedikit berbeda dan akhirnya kita saling menyalahkan, padahal mungkin sudah ada keputusan dari pusat,” bebernya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng yakni Rp14 ribu per liter, tentunya harga yang telah ditetapkan pemerintah ini apabila sampai di Jayawijaya maka tidak bisa menggunakan harga tersebut sebab angkutannya masih menggunakan pesawat.

Baca Juga :  KPU Jayawijaya Hanya Verifikasi 22 Parpol

Tentunya pedagang akan memperhitungkan juga beban angkut menaikkan minyak goreng ke Wamena dengan harga angkutan pesawat sehingga apabila sampai di pasaran harganya akan berbeda lagi kepada konsumen atau masyarakat di Wamena. (jo/tho)

WAMENA— Kenaikan harga minyak goreng secara Nasional membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayawijaya,Thony Mayor minta agar Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Gisnakerindag) segera berkoodinasi terkait harga baru minyak goreng, termasuk menyosialisasikannya kepada masyarakat.

Sekda Thony Mayor juga mengharapkan keputusan terbaru pemerintah pusat itu segera dilaporkan untuk dibahas tindaklanjutnya, serta bagaimana membangun pemahaman masyarakat agar bisa mengerti dan tidak muncul opini publik.

  “Dalam rapat, saya sudah sampaikan agar setiap informasi terkait dengan masyarakat, salah satu seperti harga minyak goreng itu harus kita sampaikan sebab kenaikan ini berskala nasional,” ungkapnya Selasa (25/1).

Menurut dia, jika itu merupakan keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) maka pemerintah daerah wajib menyampaikan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan persoalan bagi pemerintah.

Baca Juga :  Materi APBD Perubahan Pemda Jayawijaya Kemungkinan Sedikit Terlambat

” Kita sosialisasikan dan beri pengertian kepada masyarakat, jangan sampai masyarakat berpikir ada oknum yang bermain,” jelasnya.

Ia melihat, pendistribusian kebutuhan pokok ke Jayawijaya, termasuk minyak goreng masih mengandalkan jalur udara sehingga ia mengharapkan, dinas teknis mengkaji dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi pedagang maupun konsumen.

“Itu harus diantisipasi, apalagi kita di pegunungan Papua ini pendistribusiannya dengan pesawat yang harganya pasti sedikit berbeda dan akhirnya kita saling menyalahkan, padahal mungkin sudah ada keputusan dari pusat,” bebernya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng yakni Rp14 ribu per liter, tentunya harga yang telah ditetapkan pemerintah ini apabila sampai di Jayawijaya maka tidak bisa menggunakan harga tersebut sebab angkutannya masih menggunakan pesawat.

Baca Juga :  Diduga Karena Hard Landing

Tentunya pedagang akan memperhitungkan juga beban angkut menaikkan minyak goreng ke Wamena dengan harga angkutan pesawat sehingga apabila sampai di pasaran harganya akan berbeda lagi kepada konsumen atau masyarakat di Wamena. (jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya