Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Barang Berat Lebih Condong Diangkut Jalur Darat

Aktifitas bongkar muat di Bandara Cargo Wamena  ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA-Manager Trigana Wamena Michael Biduri Aviasi mengaku sejak dibukanya akses jalan darat dari Jayapura menuju Wamena, kini mulai dirasakan  dampaknya terhadap angutan cargo pesawat Trigana. Menurutnya, beberapa komoditas barang mulai diangkut oleh pengusaha di Jayawijaya dengan menggunakan jalan darat.

  Menurutnya, hal ini yang wajar dari proses pembangunan jika untuk aktifitas angkutan barang dengan menggunakan jalan darat. Sebab ada beberapa pengusaha yang mulai mengangkut barangnya dengan menggunakan jalan darat dengan kemasan tertentu.

   “Dengan adanya jalan darat yang dibuka ini, terutama barang-barang yang berat seperti semen, itu memang sebagian lewat jalan darat dan tidak melalui cargo, namun ada juga yang masih melalui cargo sehingga  memang ada pengaruh,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (26/10) kemarin. 

   Michael Biduri menyatakan sampai dengan saat ini, pihaknya masih melakukan pengangkutan dalam keadaan normal, namun ada barang -barang tertentu yang diketahui sebagian sudah dikirim melalui jalan darat. Meski pun begitu, tetap masih ada pengusaha yang menggunakan cargo karena melalui jalan darat juga dikenakan biaya.

Baca Juga :  Festival Budaya Kirab API PON, Padukan Budaya Lokal dan Modern

   “Kita sudah analisa,  jika kebanyakan barangyang dikirim melalui jalan darat itu barang yang masa jenisnya lebih berat dari barang -barang lain, dengan mempertimbangkan cuaca dan kerusakan jalan, namun masih bisa tiba berarti memang ada barang tertentu yang lebih ekonomis dengan melalui jalan darat,”bebernya.

   Sementara untuk perusahan yang sudah kontrak dengan cargo, kata Michael, tak ada masalah karena kontrak berbeda dengan komersil dan itu dilakukan dengan jangka waktu minimal 1 tahun  dan itu tak ada pengaruhnya. Sebenarnya, lanjut Michael,  harus diakui juga kalau angkutan barang melalui jalan darat juga banyak kendala seperti jalannya becek dan kalau terlalu sering dilalui kendaraan bisa rusak jika tidak diaspal.

Baca Juga :  Tomas Jayawijaya Ajak Warga Dukung Pembangunan Papua Pegunungan

  “Jadi semuanya tergantung situasi saja, jalan darat itu bagus dan semua normal pasti semua pedagang mengirim barangnya melalui jalan darat itu hukum ekonomi, sehingga tak bisa menyalahkan siapapun karena itu sesuatu yang pantas dan wajar, tapi kalau jalan darat membuat penerbangan cargo gulung tikar mungkin itu masih terlalu jauh,”bebernya.

   Ia menambahkan , kalau ada barang yang ringan dan mudah rusak mungkin tidak mungkin melalui jalan darat, karena terlalu beresiko  dan juga kapasistas mobil juga terbatas, sehingga dapat dilihat yang bisa diangkut dengan kendaraan di jalan darat adalah barang -barang yang berorientasi kepada berat barang yang memungkinkan untuk diangkut mobil.

   “Kalau kita lihat barang yang berat ini yang lebih  dominan melalui jalan darat, karena mereka telah memperhitungkan untung dan ruginya  sebelumnya,”tutupnya.(jo/tri) 

Aktifitas bongkar muat di Bandara Cargo Wamena  ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA-Manager Trigana Wamena Michael Biduri Aviasi mengaku sejak dibukanya akses jalan darat dari Jayapura menuju Wamena, kini mulai dirasakan  dampaknya terhadap angutan cargo pesawat Trigana. Menurutnya, beberapa komoditas barang mulai diangkut oleh pengusaha di Jayawijaya dengan menggunakan jalan darat.

  Menurutnya, hal ini yang wajar dari proses pembangunan jika untuk aktifitas angkutan barang dengan menggunakan jalan darat. Sebab ada beberapa pengusaha yang mulai mengangkut barangnya dengan menggunakan jalan darat dengan kemasan tertentu.

   “Dengan adanya jalan darat yang dibuka ini, terutama barang-barang yang berat seperti semen, itu memang sebagian lewat jalan darat dan tidak melalui cargo, namun ada juga yang masih melalui cargo sehingga  memang ada pengaruh,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (26/10) kemarin. 

   Michael Biduri menyatakan sampai dengan saat ini, pihaknya masih melakukan pengangkutan dalam keadaan normal, namun ada barang -barang tertentu yang diketahui sebagian sudah dikirim melalui jalan darat. Meski pun begitu, tetap masih ada pengusaha yang menggunakan cargo karena melalui jalan darat juga dikenakan biaya.

Baca Juga :  1.564 Pencaker Telah Terdaftar Secara Online

   “Kita sudah analisa,  jika kebanyakan barangyang dikirim melalui jalan darat itu barang yang masa jenisnya lebih berat dari barang -barang lain, dengan mempertimbangkan cuaca dan kerusakan jalan, namun masih bisa tiba berarti memang ada barang tertentu yang lebih ekonomis dengan melalui jalan darat,”bebernya.

   Sementara untuk perusahan yang sudah kontrak dengan cargo, kata Michael, tak ada masalah karena kontrak berbeda dengan komersil dan itu dilakukan dengan jangka waktu minimal 1 tahun  dan itu tak ada pengaruhnya. Sebenarnya, lanjut Michael,  harus diakui juga kalau angkutan barang melalui jalan darat juga banyak kendala seperti jalannya becek dan kalau terlalu sering dilalui kendaraan bisa rusak jika tidak diaspal.

Baca Juga :  Perubahan Regulasi Picu Penyusunan RAPBD Perubahan Terlambat

  “Jadi semuanya tergantung situasi saja, jalan darat itu bagus dan semua normal pasti semua pedagang mengirim barangnya melalui jalan darat itu hukum ekonomi, sehingga tak bisa menyalahkan siapapun karena itu sesuatu yang pantas dan wajar, tapi kalau jalan darat membuat penerbangan cargo gulung tikar mungkin itu masih terlalu jauh,”bebernya.

   Ia menambahkan , kalau ada barang yang ringan dan mudah rusak mungkin tidak mungkin melalui jalan darat, karena terlalu beresiko  dan juga kapasistas mobil juga terbatas, sehingga dapat dilihat yang bisa diangkut dengan kendaraan di jalan darat adalah barang -barang yang berorientasi kepada berat barang yang memungkinkan untuk diangkut mobil.

   “Kalau kita lihat barang yang berat ini yang lebih  dominan melalui jalan darat, karena mereka telah memperhitungkan untung dan ruginya  sebelumnya,”tutupnya.(jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya