Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Program Raskin Diganti BPNT, Tidak Ada Pengelapan

Sudarsono ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala KCP Bulog Wamena Sudarsono menegaskan bahwa program beras miskin (Raskin) atau beras Sejahtera (Rastra) saat ini sudah tidak ada sejak Agustus 2019 lalu, dan digantikan dengan Program Keluarga Harapan yang diberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). 

   Hal ini disampaikan Sudarsono, menyikapi adanya anggapan dari mahasiswa bahwa ada penyelewengan Raskin di Jayawijaya. Meski saat ini tak melayani Raskin atau Rastra, namun pihaknya tetap melayani permintaan banguan  ke kabupaten-kabupaten di wilayah kerjanya untuk penanggulangan Covid-19. 

   “Saat ini yang paling banyak diminta dari Pemda Lapago adalah beras untuk bantuan kepada masyarakat dalam penanggulangan Covid -19, kalau untuk raskin programnya sudah tidak ada, dan yang perlu dipahami beras yang ada di Bulog bukan hanya untuk Jayawijaya saja tetapi seluruh wilayah Lapago,” ungkapnya Kamis (25/6) kemarin.

Baca Juga :  Hari Bakti PUPR ke 78 Diharapkan Bisa Memacu Program Yang telah Direncanakan

   Sudarsono memastikan ada 8 Kabupaten di Pegunungan Tengah Papua yang dilayani oleh Bulog Wamena, sehingga biasanya yang didistribusikan itu melalui mitranya yakni “Rumah Pangan Kita “ dan itu minus beras jatah bagi ASN dan TNI/Polri  serta bantuan yang diminta untuk penanganan Covid -19  dari beberapa Pemda di wilayah Lapago.

   “Saya baru menjabat sebagai kepala Bulog Wamena sejak Maret 2020  dan selalu ada di kantor, sehingga apabila ada yang memerlukan penjelasan bisa ditemui kapan saja tanpa perlu melakukan tudingan -tudingan,”jelasnya.

   Ia juga menjelaskan jika dengan ditiadakan program raskin atau Rastra maka pemerintah pusat menggantikan dengan program (Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ditangani oleh pemerintah daerah lewat dinas Sosial, dan bukan ranah dari Bulog lagi. Sementara untuk di Jayawijaya belum berjalan lantaran masalah jaringan di Kampung -kampung yang tidak memadai.

Baca Juga :  Ribuan Pencaker Datangi Kantor DPRD 

   “Untuk masalah penyelewengan Raskrin yang disebarkan lewat pesan singkat Whatsapp, saya sendiri tidak tahu karena baru beberapa bulan menjabat dan tak pernah bepergian keluar dari Wamena selama ini,”jelas Sudarsono. (jo/tri)

Sudarsono ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala KCP Bulog Wamena Sudarsono menegaskan bahwa program beras miskin (Raskin) atau beras Sejahtera (Rastra) saat ini sudah tidak ada sejak Agustus 2019 lalu, dan digantikan dengan Program Keluarga Harapan yang diberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). 

   Hal ini disampaikan Sudarsono, menyikapi adanya anggapan dari mahasiswa bahwa ada penyelewengan Raskin di Jayawijaya. Meski saat ini tak melayani Raskin atau Rastra, namun pihaknya tetap melayani permintaan banguan  ke kabupaten-kabupaten di wilayah kerjanya untuk penanggulangan Covid-19. 

   “Saat ini yang paling banyak diminta dari Pemda Lapago adalah beras untuk bantuan kepada masyarakat dalam penanggulangan Covid -19, kalau untuk raskin programnya sudah tidak ada, dan yang perlu dipahami beras yang ada di Bulog bukan hanya untuk Jayawijaya saja tetapi seluruh wilayah Lapago,” ungkapnya Kamis (25/6) kemarin.

Baca Juga :  Bupati Usman: ASN Jangan Tambah Libur Natal dan Tahun Baru!

   Sudarsono memastikan ada 8 Kabupaten di Pegunungan Tengah Papua yang dilayani oleh Bulog Wamena, sehingga biasanya yang didistribusikan itu melalui mitranya yakni “Rumah Pangan Kita “ dan itu minus beras jatah bagi ASN dan TNI/Polri  serta bantuan yang diminta untuk penanganan Covid -19  dari beberapa Pemda di wilayah Lapago.

   “Saya baru menjabat sebagai kepala Bulog Wamena sejak Maret 2020  dan selalu ada di kantor, sehingga apabila ada yang memerlukan penjelasan bisa ditemui kapan saja tanpa perlu melakukan tudingan -tudingan,”jelasnya.

   Ia juga menjelaskan jika dengan ditiadakan program raskin atau Rastra maka pemerintah pusat menggantikan dengan program (Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ditangani oleh pemerintah daerah lewat dinas Sosial, dan bukan ranah dari Bulog lagi. Sementara untuk di Jayawijaya belum berjalan lantaran masalah jaringan di Kampung -kampung yang tidak memadai.

Baca Juga :  Gubernur Papua Tengah Buka Lomba Yospan Jalan

   “Untuk masalah penyelewengan Raskrin yang disebarkan lewat pesan singkat Whatsapp, saya sendiri tidak tahu karena baru beberapa bulan menjabat dan tak pernah bepergian keluar dari Wamena selama ini,”jelas Sudarsono. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya