“ini menyangkut masalah kepercayaan sehingga memang memerlukan pencerahan dari pemuka agama yang ada di Jayawijaya agar masyarakat bisa menerimanya,”kata Sumule Tumbo.
Ia juga mengaku untuk masalah kedua adalah banyaknya bangunan yang dibangun diatas aliran air, tentunya ini juga yang membuat penyempitan di aliran kali sehingga pada saat hujan dengan intensitas deras, air sulit untuk keluar ini juga jadi masalah karena mereka tak mau untuk di bongkar atau dilakukan relokasi.
“ini masalah yang lama sehingga banjir ini terus berulang, namun saat diminta untuk dibongkar ini mengalami kendala karena ada penolakan dari masyarakat, ini yang kami inginkan agar masyarakat bisa mengerti dengan kondisi yang menimpa warga yang lainnya,”katanya
PJ Bupati menjelaskan untuk masalah ini perlu pengertian dari masyarakat agar pemerintah bisa melakukan perbaikan terhadap saluran air yang mengalami penyempitan dan berakibat banjir di beberapa tempat seperti yang terjadi kemarin.
“kami minta pengertian dari masyarakat agar tempat –tempat yang mengalami penyempitan itu bisa dibuka agar aliran air juga tidak terhambat, disamping itu masalah kebersihan saluran air juga perlu diperhatikan oleh masyarakat,” tutupnya. (jo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos