Menurutnya , perangkat yang digunakan pada ujian CBT itu berupa Handphone android, Chromebook, tablet, PC atau laptop, namun yang menjadi kendala tak semua siswa memiliki fasilitas tersebut, oleh karena itu dari pihak sekolah fasilitasi
“Anak-anak tidak semua kan yang punya hp android maka anak-anak yang tidak punya sekolah memfasilitasinya, ada Chromebook bantuan dari kemendikbud kita fasilitasi termasuk tablet yang kami miliki kami fasilitasi” beber Kepsek
Geertrudia mengaku, jika mengingat fasilitas penunjang belum memadai terutama perangkat, sehingga pelaksanaan ujian dibagi dalam 2 Shift Karena Siswa yang mengikuti 773 dari kelas VII hingga kelas IX yang ada di SMP Negeri 2 Wamena.
“karena keterbatasan perlatan jadi kita pake 2 shift, seharusnya 18 kelas tapi peralatan yang tersedia baru 10 ruter dengan 2 server, satu server hanya untuk 250 anak jadi kalo 2 server 500 siswa saja maka kami bagi 2 shift” jelasnya. (jo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos