Friday, May 23, 2025
23.7 C
Jayapura

Banjir Berulang di Wamena, Warga Tagih Janji Pemerintah

WAMENA-Banjir yang berulang di beberapa wilayah dalam kota Wamena memicu warga melakukan aksi pemalangan di tiga tempat dan bakar ban bekas di jalan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan sekaligus menagih janji pemerintah daerah yang dinilai lambat dalam melakukan penanganan khususnya normalisasi kali-kali kecil dalam kota Selasa (20/5) kemarin.

Aksi pemalangan tersebut dilakukan pertama kali di jalan Hom-hom, Jalan SD Percobaan (Potikelek) dan jalan Irian atas Wamena akibat hujan yang mengguyur kota Wamena semalam, namun saat pagi hari barulah warga melakukan aksi -aksi protes tersebut.

Dampaknya, arus lalu lintas lumpuh total dan aktivitas masyarakat di pagi hari juga terganggu. Sejumlah pegawai negeri dan pelajar terpaksa kembali pulang akibat akses jalan yang tertutup. aksi ini dipicu oleh kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang dinilai ingkar janji untuk kegiatan normalisasi kali kecil dalam kota Wamena.

Baca Juga :  Diduga Ada Bandar Besar yang Pasok Sabu ke Wamena

Banjir yang kembali terjadi semalam akibat curah hujan yang tinggi  sehingga kali -kali kecil ini meluap dan menggenangi pemukiman, akibat dari pendangkalan yang terjadi di drainase yang ada di beberapa tempat tersebut, sementara kegiatan normalisasi sungai tak kunjung direalisasikan.

Salah satu warga di Hom -hom Stevanus mengakui jika pemerintah sudah tiga kali berjanji melakukan normalisasi sungai, namun hingga kini belum ada tindakan nyata yang dilakukan sehingga saat hujan mengguyur kota Wamena dampaknya banjir.

“Waktu banjir sebelumnya, Wakil Bupati sendiri datang dan berjanji akan memperlebar sungai dan meninggikan jembatan agar air tidak meluap ke pemukiman. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasi, hanya janji-janji,” bebernya

Baca Juga :  Rumah Rusak Ringan, Pemda Bantu Rp 35 Juta

WAMENA-Banjir yang berulang di beberapa wilayah dalam kota Wamena memicu warga melakukan aksi pemalangan di tiga tempat dan bakar ban bekas di jalan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan sekaligus menagih janji pemerintah daerah yang dinilai lambat dalam melakukan penanganan khususnya normalisasi kali-kali kecil dalam kota Selasa (20/5) kemarin.

Aksi pemalangan tersebut dilakukan pertama kali di jalan Hom-hom, Jalan SD Percobaan (Potikelek) dan jalan Irian atas Wamena akibat hujan yang mengguyur kota Wamena semalam, namun saat pagi hari barulah warga melakukan aksi -aksi protes tersebut.

Dampaknya, arus lalu lintas lumpuh total dan aktivitas masyarakat di pagi hari juga terganggu. Sejumlah pegawai negeri dan pelajar terpaksa kembali pulang akibat akses jalan yang tertutup. aksi ini dipicu oleh kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang dinilai ingkar janji untuk kegiatan normalisasi kali kecil dalam kota Wamena.

Baca Juga :  Pj Bupati: ASN Pemkab Jayapura Terlibat Judi Online, Akan Disanksi

Banjir yang kembali terjadi semalam akibat curah hujan yang tinggi  sehingga kali -kali kecil ini meluap dan menggenangi pemukiman, akibat dari pendangkalan yang terjadi di drainase yang ada di beberapa tempat tersebut, sementara kegiatan normalisasi sungai tak kunjung direalisasikan.

Salah satu warga di Hom -hom Stevanus mengakui jika pemerintah sudah tiga kali berjanji melakukan normalisasi sungai, namun hingga kini belum ada tindakan nyata yang dilakukan sehingga saat hujan mengguyur kota Wamena dampaknya banjir.

“Waktu banjir sebelumnya, Wakil Bupati sendiri datang dan berjanji akan memperlebar sungai dan meninggikan jembatan agar air tidak meluap ke pemukiman. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasi, hanya janji-janji,” bebernya

Baca Juga :  Smanda Merauke Pulangkan Smansa Wamena

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/