Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Bupati se-Peguteng Bersatu Lawan Covid-19

Pertemuan Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua di Ball Room Hotel Baliem Pilamo Wamena, Jumat (20/3). ( FOTO: Denny/ Cepos) 

Masuk Wamena Harus Rela Diperiksa 

WAMENA-Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua membahas  penanganan Covid- 19 secara menyeluruh di 10 Kabupaten yang ada di Pegunungan Tengah (Peguteng). Dimana salah satu poin pentingnya, siapapun yang datang ke Jayawijaya harus merelakan dirinya untuk diperiksa di Bandara Wamena sebagai pintu masuk ke wilayah pegunungan Tengah Papua.

   Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom menyatakan bahwa sampai saat ini memang belum ada yang suspect virus Corona di wilayah Jayawijaya maupun di pegunungan tengah Papua. Kondisi ini harus dipertahankan dari seluruh pemerintah di kabupaten yang ada dipegunungan tengah Papua  dan elemen masyarakat, gereja, LSM, pemuda semuanya terlibat dalam gerakan masal untuk mensosialisasikan kepada warga sampai tingkat kampung.

  “Yang perlu dilakukan saat ini setiap orang datang dari Jayapura ke Wamena harus rela diperiksa dan mengisolasikan diri, di rumahnya di pekerjaannya, jaga jarak dengan staf, anak istri di rumah sampai 14 hari, sehingga untuk Peguteng kita tak ambil dari luar Papua tetapi dari Jayapura wajib mengisolasikan diri,”ungkapnya Jumat (20/3) kemarin.

Baca Juga :  Dapat Jatah 1.028 Vaksin, Baru Diterima Awal Maret

   Mengisolasikan diri, kata Bupati Lanny Jaya, sebagai upaya antisipasi untuk tidak menularkan kepada orang lain.  Tidak boleh melakukan kontak langsung dengan orang lain, seperti bersalaman satu dengan yang lainnya.

  Kalau hal ini dilakukan menurut Befa , pada akhirnya di pegunungan tengah Papua zero atau 0, untuk penyebaran Covid 19 ini. Upaya ini harus dimaksimalkan, sebab daerah pegunungan masih kurang memadai peralatan medisnya, termasuk  ruang isolasi di kabupaten pemekaran itu tidak ada. Befa memastikan bahwa sosilisasi harus sampai di kampung-kampung. 

  “Pemerintah harus duluan di depan baru yang lainnya ikut bergabung, sehingga 8 bupati pegunungan tengah ini harus bersatu, covid 19 ini musuh kita bersama dan musuh ini tidak terlihat,”jelasnya.

Baca Juga :  Pupuk Tunas Muda Jayawijaya, Dandim 1702/JWY Berikan Wawasan Kebangsaan

   Ia menegaskan, kepala daerah yang baru pulang dari luar daerah wajib mengisolasikan dirinya dan  sebagai ketua asosiasi bupati Pegunungan Tengah Papua, Befa mengaku  telah melakukan itu. Dimana  28 hari lalu ia dari jakarta dan kembali ke Wamena ia mengisolasikan diri selama 25 hari barulah ia bisa mendekati keluarganya.

   “Kita pemimpin, kita adalah contoh untuk masyarakat sehingga kita harus melakukan itu agar masyarakat bisa mengikuti kita. Bukan soal jahat  atau lain –lain, tetapi kita menjaga sehingga kalau ini dilakukan maka daerah kita tak akan kena dampak covid -19,”tegasnya.(jo/tri)

Pertemuan Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua di Ball Room Hotel Baliem Pilamo Wamena, Jumat (20/3). ( FOTO: Denny/ Cepos) 

Masuk Wamena Harus Rela Diperiksa 

WAMENA-Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua membahas  penanganan Covid- 19 secara menyeluruh di 10 Kabupaten yang ada di Pegunungan Tengah (Peguteng). Dimana salah satu poin pentingnya, siapapun yang datang ke Jayawijaya harus merelakan dirinya untuk diperiksa di Bandara Wamena sebagai pintu masuk ke wilayah pegunungan Tengah Papua.

   Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom menyatakan bahwa sampai saat ini memang belum ada yang suspect virus Corona di wilayah Jayawijaya maupun di pegunungan tengah Papua. Kondisi ini harus dipertahankan dari seluruh pemerintah di kabupaten yang ada dipegunungan tengah Papua  dan elemen masyarakat, gereja, LSM, pemuda semuanya terlibat dalam gerakan masal untuk mensosialisasikan kepada warga sampai tingkat kampung.

  “Yang perlu dilakukan saat ini setiap orang datang dari Jayapura ke Wamena harus rela diperiksa dan mengisolasikan diri, di rumahnya di pekerjaannya, jaga jarak dengan staf, anak istri di rumah sampai 14 hari, sehingga untuk Peguteng kita tak ambil dari luar Papua tetapi dari Jayapura wajib mengisolasikan diri,”ungkapnya Jumat (20/3) kemarin.

Baca Juga :  Bentangkan Merah Putih Sepanjang 2.023 di Kota Wamena

   Mengisolasikan diri, kata Bupati Lanny Jaya, sebagai upaya antisipasi untuk tidak menularkan kepada orang lain.  Tidak boleh melakukan kontak langsung dengan orang lain, seperti bersalaman satu dengan yang lainnya.

  Kalau hal ini dilakukan menurut Befa , pada akhirnya di pegunungan tengah Papua zero atau 0, untuk penyebaran Covid 19 ini. Upaya ini harus dimaksimalkan, sebab daerah pegunungan masih kurang memadai peralatan medisnya, termasuk  ruang isolasi di kabupaten pemekaran itu tidak ada. Befa memastikan bahwa sosilisasi harus sampai di kampung-kampung. 

  “Pemerintah harus duluan di depan baru yang lainnya ikut bergabung, sehingga 8 bupati pegunungan tengah ini harus bersatu, covid 19 ini musuh kita bersama dan musuh ini tidak terlihat,”jelasnya.

Baca Juga :  Peredaran Narkotika Jenis Sabu Di Wamena Dilakukan Sistem Tempel

   Ia menegaskan, kepala daerah yang baru pulang dari luar daerah wajib mengisolasikan dirinya dan  sebagai ketua asosiasi bupati Pegunungan Tengah Papua, Befa mengaku  telah melakukan itu. Dimana  28 hari lalu ia dari jakarta dan kembali ke Wamena ia mengisolasikan diri selama 25 hari barulah ia bisa mendekati keluarganya.

   “Kita pemimpin, kita adalah contoh untuk masyarakat sehingga kita harus melakukan itu agar masyarakat bisa mengikuti kita. Bukan soal jahat  atau lain –lain, tetapi kita menjaga sehingga kalau ini dilakukan maka daerah kita tak akan kena dampak covid -19,”tegasnya.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya