Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Meski Tak DiIjinkan, Ratusan Warga Lapago Tetap Gelar Demo

WAMENA – Meskipun tak diijinkan untuk melakukan Aksi demo, masyarakat Lapago yang mendukung United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) tetap melakukan aksi demo di kantor DPRD Jayawijaya guna mendukung organisasi tersebut masuk sebagai anggota MSG, Jumat (14/7).  Demo tersebut berlangsung dibawah pengawasan Aparat Gabungan dari TNI/Polri yang dipimpin Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK guna mengamankan situasi dalam Kota Wamena.

Ribuan masa yang berkumpul dari 4 wilayah yakni Sinakma, Wouma, Potikelek dan Pike dengan atribut Spanduk, dan mewarnai badan serta menggunakan kaos bercorak bintang Kejora, bahkan menggunakan pakian adat Wilayah adat Lapago untuk menghadiri aksi demo tersebut dengan cara melakukan longmars ke kantor Dewan perwakilan Rakyat Daerah.

Dalam Longmars yang dilakukan setiap kelompok massa dikawal ketat aparat keamanan dengan menggunakan kendaraan dari belakang massa yang berjalan menuju kantor DPRD Jayawijaya, bahkan dalam perjalanan ada terus menyerukan yel -yel Papua merdeka guna menunjukkan jika rakyat Papua mendukung ULMWP masuk dalam Keanggotaan MSG.

Usai masuk dalam halaman Kantor DPRD Jayawijaya massa melakukan tarian waita mengelilingi halaman kantor tersebut, imbasnya bendera merah Putih yang dikibarkan dalam kantor DPRD Jayawijaya hampir di turunkan oleh massa, bahkan sudah sempat turun 1/4 dari ukuran tiang, namun koordinator aksi bersama aparat dengan cepat melarai massa hingga aksi tersebut dapat diredam.

Baca Juga :  Tidak Pernah Ada Surat Masuk dari PT Rivin Avia Trans

Dalam orasinya Koordinator Aksi Dani Tabuni menyatakan jika pelaksanaan aksi ini agar mendukung dan menunjukkan jika Masyarakat Papua khususnya di wilayah Lapago mendukung agar ULMWP masuk dalam dalam keanggotaan Malanesian Spearhead Group (Msg)

“ULMWP adalah organisasi resmi yang mewakili atau representasi masyarakat Papua sehingga kami  mendukung penuh pemerintahan sementara West Papua mendukung penuh KTT agar masuk sebagai Anggota MSG,”ungkapnya dalam Aksi yang diterima oleh Anggota DPRD Jayawijaya Jumat (14/7) kemarin

Sementara tuntutan kedua mendukung ULMWP yang selanjutnya disebut pemerintahan sementara West Papua menjadi anggota penu MSG sebagai representasi  resmi West Papua dari Sorong –Merauke, untuk tuntutan terakhir rakyat West Papua dengan tegas menyatakan bahwa keberadaan Kolonial NKRI di MSG tidak mewakili rakyat Bangsa Papua.

Ditempat yang sama Mentri Urusan Politik dalam Negeri Pemerintahan Sementara ULMWP Basoka Logo minta dukungan kepada seluruh rakyat West Papua untuk tetap mendukung West Papua menjadi anggota penuh di MSG.  “kami sebagai pemerintah sementara ULMWP siap bertanggungjawab, bawa keluar rakyat dari Indonesia ke Malanesia dan juga siap bertanggungjawab atas kemerdekaan west Papua.”katanya.

Baca Juga :  Siap Dukung Program Kerja Pj Gubernur Velix Wanggai

Menuruntnya ULMWP sudah berjuang dari tahun 2014 untuk menjadi anggota MSG dan prasyarat serta kriteria sudah dipenuhi, tidak ada alasan untuk MSG menolak ULMWP sebagai orang manalensia. “Kami sudah siap, kami tidak akan bicara dengan Indonesia diluar daripada mekanisme PBB. Jadi MSG adalah bagian dari mekanisme PBB, bagian dari organisasi PBB jadi mari kita bicara sebagai laki-laki. Kami sudah siap secara hukum, politik maupun histori, semua kami sudah siap sebagai orang manalesia dan juga sebagai orang yang mau merdeka.”bebernya

Ia juga mengaku jika Tanggal 19 ULMWP akan melakukan demonstrasi serentak di seluruh west Papua dalam rangka mendukung keanggotaan penuh  west Papua karena pertemuan akan berlangsung dari tanggal 17 hingga 21  sehingga pihaknya akan lakukan aksi pada 19 Juli.

“Kami akan turun sebagai orang west Papua pulang ke kampung. Tidak ada orasi, kami akan menyanyi saja di jalan karena kita pulang.”tutupnya. (jo)

WAMENA – Meskipun tak diijinkan untuk melakukan Aksi demo, masyarakat Lapago yang mendukung United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) tetap melakukan aksi demo di kantor DPRD Jayawijaya guna mendukung organisasi tersebut masuk sebagai anggota MSG, Jumat (14/7).  Demo tersebut berlangsung dibawah pengawasan Aparat Gabungan dari TNI/Polri yang dipimpin Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, SIK guna mengamankan situasi dalam Kota Wamena.

Ribuan masa yang berkumpul dari 4 wilayah yakni Sinakma, Wouma, Potikelek dan Pike dengan atribut Spanduk, dan mewarnai badan serta menggunakan kaos bercorak bintang Kejora, bahkan menggunakan pakian adat Wilayah adat Lapago untuk menghadiri aksi demo tersebut dengan cara melakukan longmars ke kantor Dewan perwakilan Rakyat Daerah.

Dalam Longmars yang dilakukan setiap kelompok massa dikawal ketat aparat keamanan dengan menggunakan kendaraan dari belakang massa yang berjalan menuju kantor DPRD Jayawijaya, bahkan dalam perjalanan ada terus menyerukan yel -yel Papua merdeka guna menunjukkan jika rakyat Papua mendukung ULMWP masuk dalam Keanggotaan MSG.

Usai masuk dalam halaman Kantor DPRD Jayawijaya massa melakukan tarian waita mengelilingi halaman kantor tersebut, imbasnya bendera merah Putih yang dikibarkan dalam kantor DPRD Jayawijaya hampir di turunkan oleh massa, bahkan sudah sempat turun 1/4 dari ukuran tiang, namun koordinator aksi bersama aparat dengan cepat melarai massa hingga aksi tersebut dapat diredam.

Baca Juga :  Pemda Jayawijaya Beri Apresiasi Pada Kelompok Tani Kopi yang Terima Penghargaan

Dalam orasinya Koordinator Aksi Dani Tabuni menyatakan jika pelaksanaan aksi ini agar mendukung dan menunjukkan jika Masyarakat Papua khususnya di wilayah Lapago mendukung agar ULMWP masuk dalam dalam keanggotaan Malanesian Spearhead Group (Msg)

“ULMWP adalah organisasi resmi yang mewakili atau representasi masyarakat Papua sehingga kami  mendukung penuh pemerintahan sementara West Papua mendukung penuh KTT agar masuk sebagai Anggota MSG,”ungkapnya dalam Aksi yang diterima oleh Anggota DPRD Jayawijaya Jumat (14/7) kemarin

Sementara tuntutan kedua mendukung ULMWP yang selanjutnya disebut pemerintahan sementara West Papua menjadi anggota penu MSG sebagai representasi  resmi West Papua dari Sorong –Merauke, untuk tuntutan terakhir rakyat West Papua dengan tegas menyatakan bahwa keberadaan Kolonial NKRI di MSG tidak mewakili rakyat Bangsa Papua.

Ditempat yang sama Mentri Urusan Politik dalam Negeri Pemerintahan Sementara ULMWP Basoka Logo minta dukungan kepada seluruh rakyat West Papua untuk tetap mendukung West Papua menjadi anggota penuh di MSG.  “kami sebagai pemerintah sementara ULMWP siap bertanggungjawab, bawa keluar rakyat dari Indonesia ke Malanesia dan juga siap bertanggungjawab atas kemerdekaan west Papua.”katanya.

Baca Juga :  Pertemuan dengan Guru Bahas TPP, Sertifikasi dan BOSDA

Menuruntnya ULMWP sudah berjuang dari tahun 2014 untuk menjadi anggota MSG dan prasyarat serta kriteria sudah dipenuhi, tidak ada alasan untuk MSG menolak ULMWP sebagai orang manalensia. “Kami sudah siap, kami tidak akan bicara dengan Indonesia diluar daripada mekanisme PBB. Jadi MSG adalah bagian dari mekanisme PBB, bagian dari organisasi PBB jadi mari kita bicara sebagai laki-laki. Kami sudah siap secara hukum, politik maupun histori, semua kami sudah siap sebagai orang manalesia dan juga sebagai orang yang mau merdeka.”bebernya

Ia juga mengaku jika Tanggal 19 ULMWP akan melakukan demonstrasi serentak di seluruh west Papua dalam rangka mendukung keanggotaan penuh  west Papua karena pertemuan akan berlangsung dari tanggal 17 hingga 21  sehingga pihaknya akan lakukan aksi pada 19 Juli.

“Kami akan turun sebagai orang west Papua pulang ke kampung. Tidak ada orasi, kami akan menyanyi saja di jalan karena kita pulang.”tutupnya. (jo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya