WAMENA– Pemkab Jayawijaya masih berupaya untuk mencari lahan lain untuk membangun sekolah tersebut, setelah sebelumnya menemukan lokasi 7 hektar di Distrik Bpiri Kabupaten Jayawijaya.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib, SH, MH menyatakan untuk sekolah rakyat merupakan program pemerintah pusat melalui kementrian sosial, dimana pihaknya sudah mendapatkan lahan 7 hektar di wilayah Distrik Bpiri untuk mewakili beberapa distrik bahkan beberapa kabupaten pemekaran seperti Mamberamo Tengah, Tolikara dan sebagian Lanny Jaya
“Kalau sekolah itu jadi dibangun di lokasi itu anak -anak dari kabupaten pemekaran dan beberapa distrik disitu bisa masuk dalam sekolah berpola asrama disana,” ungkapnya Kamis (17/7) kemarin di Distrik Itlay Hisage
Sementara untuk lokasi Distrik Itlay Hisage, Walelagama, Pisugi, Siepkosi, Witawaya, Libarek , Kurulu, Usilomo dan Wadangku itu juga bisa menjadi satu tempat lagi untuk dibangun sekolah yang sama namun untuk kebutuhan lahan tanah seluas 7 hektar belum didapatkan untuk membangun sekolah berpola asrama, mulai dari SD, SMP dan SMA.
“Upaya pemerintah pusat ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah karena anak -anak kami yang sekolahnya kekurangan guru, jarak sekolah dan rumah yang jauh dan sulit semuanya bisa tertampung dalam sekolah rakyat, kalau sudah selesai dan ingin berkuliah mereka bisa ke kota atau ke manapun yang mereka inginkan,”kata Bupati Murib.