Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Lantik KPA Deiyai, Pemkab Harap Semua Stakeholder Kolaborasi

NABIRE– Pemkab Deiyai melantik Pengurus Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Deiyai di Rumah makan Sari Kuning Nabire, Papua Tengah, Jumat (15/9).

Wakil Bupati Deiyai, Hengki Pigai,S.Pt menjelaskan, Pelantikan pengurus KPA di Deiyai dengan tujuan utama adalah membantu Pemerintah Kabupaten Deiyai menekan penyebaran virus HIV/AIDS di Deiyai.

” Pelantikan ini menjadi alarm agar semua stakeholder di Deiyai berkolaborasi bantu Pemprov dan pemkab tekan peningkatan penyebaran virus HIV di Papua Tengah dan lebih khususnya di Deiyai, yang menurut data Dinas Kesehatan mencapai 114 Kasus,” Jelas Hengki.

Lanjutnya, setelah pelantikan, KPA Deiyai bersama instansi teknis seperti Dinas Kesehatan, RSUD, dan semua pihak segera berkolaborasi mensosialisasikan maraknya penyebaran virus HIV agar masyarakat terutama para anak muda Deiyai dapat memahami dan melakukan pencegahan akan bahaya HIV/AIDS.

Baca Juga :  Solidaritas Posko Peduli Kemausiaan Uncen Serahkan Bama ke Pengungsi Nduga dan Intan Jaya

Menurut Pigai, Di Papua kasus HIV/AIDS menunjukan kecenderungan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan akumulasi penderita terinfeksi sampai Maret 2023  sebanyak 51.408 orang yang terkena HIV-AIDS.

” Dari jumlah 51.408 tersebut tercatat Kabupaten Deiyai menduduki urutan 21 dengan jumlah kasus 114 setelah kabupaten Supiori dengan 192 Kasus dan Kabupaten Nabire menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus 9.412, ” Kata Pigai.

Pigai berharap, Semua pihak harus fokus melakukan sosialisasi dan pencegahan dini agar dapat membantu capaian target nasional yang ditargetkan tahun 2024 presentasi penyebaran virus HIV turun jadi 0,18% per 1000 penduduk Indonesia.

” Capaian ini tidak terlepas dari kolaborasj yang saya maksud tadi,” ucapnya.

Baca Juga :  Serahkan Dokumen dan SK Tim Percepatan Pengadaan Tanah

Ditempat yang sama,Ketua KPA yang baru dilantik, Obet Kotouki menambahkan, Program prioritas utama kedepan adalah melakukan pelatihan dan pembinaan kepada pekerja kemanusiaan yang bernaung dibawah Payung KPA agar dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, para anggota merasa memikul beban moral sehingga tidak pikir-pikir melakukan sosialisasi bahaya HIV dan segala pekerjaan lainnya.

” Program utama kami adalah Pelatihan dan pembinaan kader KPA. Dan Program selanjutnya kami akan sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Misalnya, Melakukan sosialisasi, melakukan pembinaan kepada pasien HIV, merawat mental Pasien dan lain sebagainya,” tuturnya.

Lanjutnya, Semboyang yang akan kami pakai adalah selamatkan tubuhnya, selamatkan pula jiwanya. (tft)

NABIRE– Pemkab Deiyai melantik Pengurus Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Deiyai di Rumah makan Sari Kuning Nabire, Papua Tengah, Jumat (15/9).

Wakil Bupati Deiyai, Hengki Pigai,S.Pt menjelaskan, Pelantikan pengurus KPA di Deiyai dengan tujuan utama adalah membantu Pemerintah Kabupaten Deiyai menekan penyebaran virus HIV/AIDS di Deiyai.

” Pelantikan ini menjadi alarm agar semua stakeholder di Deiyai berkolaborasi bantu Pemprov dan pemkab tekan peningkatan penyebaran virus HIV di Papua Tengah dan lebih khususnya di Deiyai, yang menurut data Dinas Kesehatan mencapai 114 Kasus,” Jelas Hengki.

Lanjutnya, setelah pelantikan, KPA Deiyai bersama instansi teknis seperti Dinas Kesehatan, RSUD, dan semua pihak segera berkolaborasi mensosialisasikan maraknya penyebaran virus HIV agar masyarakat terutama para anak muda Deiyai dapat memahami dan melakukan pencegahan akan bahaya HIV/AIDS.

Baca Juga :  Minta Pemkab Perhatikan Hak Ulayat

Menurut Pigai, Di Papua kasus HIV/AIDS menunjukan kecenderungan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan akumulasi penderita terinfeksi sampai Maret 2023  sebanyak 51.408 orang yang terkena HIV-AIDS.

” Dari jumlah 51.408 tersebut tercatat Kabupaten Deiyai menduduki urutan 21 dengan jumlah kasus 114 setelah kabupaten Supiori dengan 192 Kasus dan Kabupaten Nabire menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus 9.412, ” Kata Pigai.

Pigai berharap, Semua pihak harus fokus melakukan sosialisasi dan pencegahan dini agar dapat membantu capaian target nasional yang ditargetkan tahun 2024 presentasi penyebaran virus HIV turun jadi 0,18% per 1000 penduduk Indonesia.

” Capaian ini tidak terlepas dari kolaborasj yang saya maksud tadi,” ucapnya.

Baca Juga :  Polisi Belum Menerima Laporan Terkait Warga Sipil Tewas

Ditempat yang sama,Ketua KPA yang baru dilantik, Obet Kotouki menambahkan, Program prioritas utama kedepan adalah melakukan pelatihan dan pembinaan kepada pekerja kemanusiaan yang bernaung dibawah Payung KPA agar dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, para anggota merasa memikul beban moral sehingga tidak pikir-pikir melakukan sosialisasi bahaya HIV dan segala pekerjaan lainnya.

” Program utama kami adalah Pelatihan dan pembinaan kader KPA. Dan Program selanjutnya kami akan sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Misalnya, Melakukan sosialisasi, melakukan pembinaan kepada pasien HIV, merawat mental Pasien dan lain sebagainya,” tuturnya.

Lanjutnya, Semboyang yang akan kami pakai adalah selamatkan tubuhnya, selamatkan pula jiwanya. (tft)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya