Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Jayawijaya Sudah Darurat HIV-AIDS

WAMENA–Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jayawijaya merilis bahwa saat ini, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya berada dalam status darurat HIV-AIDS,  lantaran sampai Maret, jumlah penderita HIV-AIDS (ODHA) dan pasien yang putus mengkonsumsi obat ARV terus bertambah.

Ketua KPA Kabupaten Jayawijaya, Margaretha Wetipo saat menggelar jumpa pers di Kantor Sekretariat KPA Jayawijaya menjelaskan, sesuai surat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Nomor 440/231/DINKES/III/2023 tertanggal 7 Maret 2023, jumlah ODHA di Kabupaten Jayawijaya mencapai 8.386 orang.

“ Dari jumlah 8.386 orang, laki-laki sebanyak 4.133 orang dan perempuan 4.253 orang. Sedangkan jumlah penderita yang berhenti konsumsi ARV sebanyak 2.721 orang, dengan rincian laki-laki 1.208 orang dan perempuan 1.513 orang,”ungkapnya saat jumpa pers di Kantor KPA Kabupaten Jayawijaya, Selasa, (14/3), kemarin.

Diungkapkan, untuk menekan angka HIV-AIDS yang cukup tinggi di Kabupaten Jayawijaya, tidak hanya menjadi tugas KPA saja, melainkan semua komponen, baik pemerintah, masyarakat, LSM dan juga tokoh-tokoh penting yang berpengaruh harus terlibat langsung dalam upaya menekan dan mengurangi jumlah kasus penyebaran HIV-AIDS di Jayawijaya.

Baca Juga :  Sepakati 306 Sub Dalam Musrembang RKPD di Mimika 

“Kabupaten Jayawijaya sudah status darutat HIV-AIDS, khususnya di Kota Wamena, karena itu, semua pihak harus terlibat dalam upaya menekan penyebaran kasus ini,”harapnya.

Komitmen KPA saat ini yaitu menyelamatkan mereka yang belum diselamatkan. “KPA Jayawijaya telah bekerjasama dengan 5 LSM yang ada di Kabupaten Jayawijaya, namun sampai saat ini, belum ada reaksi dan wujud nyata dari kerja LSM yang merupakan mitra KPA Kabupaten Jayawijaya,”bebernya.

KPA berharap, LSM yang menjadi mitra kerja KPA dapat bekerja maksimal di lapangan, artinya  tidak menunggu uang, harus bekerja menolong, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang ada ini.

Sementara itu, Bagian Program KPA Kabupaten Jayawijaya, Margaretha Elosak menjelaskan, untuk menekan penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya, KPA Jayawijaya telah melakukan berbagai kegiatan.

Baca Juga :  Hasil Tes Awal Pasien PDP Di Wamena Negatif

KPA juga melakukan kunjungan kerja ke setiap ODHA yang ada di Kabupaten Jayawijaya, sekaligus memberikan dukungan nutrisi kepada mereka. Untuk 2023, KPA telah melakukan beberapa kegiatan penting dalam upaya menekan HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya, diantaranya melakukan distribusi kondom, menggelar sosialisasi di tempat umum, baik itu di Pasar Jibama, Pasar Potikelek dan Pasar Sinakma.

“KPA juga telah melakukan pertemuan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ada di Kabupaten Jayawijaya, melakukan sosialisasi di Distrik Asologaima, Distrik Wita-Waya dan Distrik Wadagku,”jelasnya.

Semua ini dilakukan KPA untuk menekan HIV-AIDS yang terus bertambah di wilayah ini, dan penanganannya butuh sentuhan dari semua pihak yang peduli dengan masalah ini. (jo/tho)

WAMENA–Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jayawijaya merilis bahwa saat ini, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya berada dalam status darurat HIV-AIDS,  lantaran sampai Maret, jumlah penderita HIV-AIDS (ODHA) dan pasien yang putus mengkonsumsi obat ARV terus bertambah.

Ketua KPA Kabupaten Jayawijaya, Margaretha Wetipo saat menggelar jumpa pers di Kantor Sekretariat KPA Jayawijaya menjelaskan, sesuai surat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Nomor 440/231/DINKES/III/2023 tertanggal 7 Maret 2023, jumlah ODHA di Kabupaten Jayawijaya mencapai 8.386 orang.

“ Dari jumlah 8.386 orang, laki-laki sebanyak 4.133 orang dan perempuan 4.253 orang. Sedangkan jumlah penderita yang berhenti konsumsi ARV sebanyak 2.721 orang, dengan rincian laki-laki 1.208 orang dan perempuan 1.513 orang,”ungkapnya saat jumpa pers di Kantor KPA Kabupaten Jayawijaya, Selasa, (14/3), kemarin.

Diungkapkan, untuk menekan angka HIV-AIDS yang cukup tinggi di Kabupaten Jayawijaya, tidak hanya menjadi tugas KPA saja, melainkan semua komponen, baik pemerintah, masyarakat, LSM dan juga tokoh-tokoh penting yang berpengaruh harus terlibat langsung dalam upaya menekan dan mengurangi jumlah kasus penyebaran HIV-AIDS di Jayawijaya.

Baca Juga :  Pemda Jayawijaya Temukan Berbagai Persoalan Di TPS di Distrik Wamena Kota

“Kabupaten Jayawijaya sudah status darutat HIV-AIDS, khususnya di Kota Wamena, karena itu, semua pihak harus terlibat dalam upaya menekan penyebaran kasus ini,”harapnya.

Komitmen KPA saat ini yaitu menyelamatkan mereka yang belum diselamatkan. “KPA Jayawijaya telah bekerjasama dengan 5 LSM yang ada di Kabupaten Jayawijaya, namun sampai saat ini, belum ada reaksi dan wujud nyata dari kerja LSM yang merupakan mitra KPA Kabupaten Jayawijaya,”bebernya.

KPA berharap, LSM yang menjadi mitra kerja KPA dapat bekerja maksimal di lapangan, artinya  tidak menunggu uang, harus bekerja menolong, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang ada ini.

Sementara itu, Bagian Program KPA Kabupaten Jayawijaya, Margaretha Elosak menjelaskan, untuk menekan penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya, KPA Jayawijaya telah melakukan berbagai kegiatan.

Baca Juga :  Seluruh Pesona Wisata Ditampilkan di FBLB

KPA juga melakukan kunjungan kerja ke setiap ODHA yang ada di Kabupaten Jayawijaya, sekaligus memberikan dukungan nutrisi kepada mereka. Untuk 2023, KPA telah melakukan beberapa kegiatan penting dalam upaya menekan HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya, diantaranya melakukan distribusi kondom, menggelar sosialisasi di tempat umum, baik itu di Pasar Jibama, Pasar Potikelek dan Pasar Sinakma.

“KPA juga telah melakukan pertemuan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ada di Kabupaten Jayawijaya, melakukan sosialisasi di Distrik Asologaima, Distrik Wita-Waya dan Distrik Wadagku,”jelasnya.

Semua ini dilakukan KPA untuk menekan HIV-AIDS yang terus bertambah di wilayah ini, dan penanganannya butuh sentuhan dari semua pihak yang peduli dengan masalah ini. (jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya