Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Diserang Hama 1,5 Hektar Tanaman Cabai Terancam Gagal Panen

WAMENA  Warga kampung Hubikiak Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya mengeluhkan adanya hama yang mengganggu produksi pertanian cabai rawit milik warga.

Dimana akibat dari hama tersebut membuat tanaman tersebut banyak yang menjadi hitam dan berguguran, sehingga warga takut apabila gagal panen.

Masalah tersebut kian diperparah dengan  adanya larangan penggunaan pestisida pada setiap komoditi yang dikembangkan oleh masyarakat petani di Wamena, namun pemerintah mengambil langkah cepat melalui dinas Pertanian Jayawijaya yang sudah menyatakan siap membantu warga untuk memberikan peralatan semprot serta cara untuk menghambat hama tersebut.

PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan, hama yang menyerang tanaman milik warga di kampung Hubikiak tersebut memang sangat mengganggu produksifitas petani yang ketiga kalinya.

Baca Juga :  Bawa 247,7 Gram Ganja, Seorang Pemuda Ditangkap

“Tadi kepala dinas Pertanian sudah menyatakan akan membantu peralatan semprot,  dan cara penanganan dari dari hama tersebut secara organik kepada masyarakat untuk mengatasi masalah hama ini,”ungkapnya Rabu (11/9) kemarin.

Menurutnya, masalah hama di  pertanian cabai ini dapat diatasi dengan rokok anggur kupu yang harus dicampur dengan air 10 liter serta diberikan deterjen atau sabun cuci pakian, semuanya diaduk lalu disemprotkan ke tanaman ke seluruh tanaman, namun harus dilakukan saat cuaca panas sehingga dapat mematikan hama tersebut.

“Jadi ini salah satu cara organik untuk mematikan dan menghambat penyebaran hama yang menyerang tanaman cabai tersebut, namun perlu diingat harus dilakukan pada cuaca yang panas sebab cairan yang disemprotkan itu dibantu matahari untuk dikeringkan pada tananaman, kalau hujan pastinya akan hilang dan tidak berefek pada tanaman,” jelas PJ Bupati Jayawijaya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas ASN, Pemprov Papua Tengah Dikirim ke Lintas Kementerian

Ia juga mengaku jika kebanyakan masalah hama ini yang menghambat masyarakat untuk membuka lahan pertanian, lantaran takut gagal panen, oleh karena itu pemerintah harus mencari langkah yang baik agar memacu masyarakat untuk membuka lahan pertanian yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah di tahun ini 1 distrik, 1 hektar.(jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA  Warga kampung Hubikiak Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya mengeluhkan adanya hama yang mengganggu produksi pertanian cabai rawit milik warga.

Dimana akibat dari hama tersebut membuat tanaman tersebut banyak yang menjadi hitam dan berguguran, sehingga warga takut apabila gagal panen.

Masalah tersebut kian diperparah dengan  adanya larangan penggunaan pestisida pada setiap komoditi yang dikembangkan oleh masyarakat petani di Wamena, namun pemerintah mengambil langkah cepat melalui dinas Pertanian Jayawijaya yang sudah menyatakan siap membantu warga untuk memberikan peralatan semprot serta cara untuk menghambat hama tersebut.

PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan, hama yang menyerang tanaman milik warga di kampung Hubikiak tersebut memang sangat mengganggu produksifitas petani yang ketiga kalinya.

Baca Juga :  Diduga Ada Bandar Besar yang Pasok Sabu ke Wamena

“Tadi kepala dinas Pertanian sudah menyatakan akan membantu peralatan semprot,  dan cara penanganan dari dari hama tersebut secara organik kepada masyarakat untuk mengatasi masalah hama ini,”ungkapnya Rabu (11/9) kemarin.

Menurutnya, masalah hama di  pertanian cabai ini dapat diatasi dengan rokok anggur kupu yang harus dicampur dengan air 10 liter serta diberikan deterjen atau sabun cuci pakian, semuanya diaduk lalu disemprotkan ke tanaman ke seluruh tanaman, namun harus dilakukan saat cuaca panas sehingga dapat mematikan hama tersebut.

“Jadi ini salah satu cara organik untuk mematikan dan menghambat penyebaran hama yang menyerang tanaman cabai tersebut, namun perlu diingat harus dilakukan pada cuaca yang panas sebab cairan yang disemprotkan itu dibantu matahari untuk dikeringkan pada tananaman, kalau hujan pastinya akan hilang dan tidak berefek pada tanaman,” jelas PJ Bupati Jayawijaya.

Baca Juga :  Berkas Perkara Korupsi Bendahara BPBD Jayawijaya P-21

Ia juga mengaku jika kebanyakan masalah hama ini yang menghambat masyarakat untuk membuka lahan pertanian, lantaran takut gagal panen, oleh karena itu pemerintah harus mencari langkah yang baik agar memacu masyarakat untuk membuka lahan pertanian yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah di tahun ini 1 distrik, 1 hektar.(jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya