Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Polisi Masih Buru Tiga Provokator 

Aparat saat memeriksa puing -puing honai kosong yang sengaja dibakar untuk menarik perhatian dua kelompok massa untuk bertikai kembali. ( FOTO: Denny/Cepos) 

WAMENA- Kapores Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen menyatakan hingga kemarin kepolisian belum mengetahui siapa 3 orang yang melakukan provokasi, hingga membuat dua kelompok dari Kampung Wuka Hilapok Distrik Pelebaga  dan kampung Meagama Distrik Hubikosi  kembali bentrok dan saling menyerang, Rabu (9/9) kemarin. Bahkan warga dari kedua belah pihak juga tak mengenali 3 orang tersebut,sehingga timbul saling curiga.

   Menurut Kapolres, informasi dari masyarakat Pelebaga, mereka melihat tiga orang ini berteriak dari ketinggian gunung untuk memancing perhatian masyarakat Pelebaga, kemudian turun gunung dan membakar honai kosong itu bersama dengan hutan terbakar, 

  “Jadi dari pembakaran itu mengakibatkan adanya asap, jadi warga Kampung Meagama kesana mengejar mereka, namun diduga tiga pelaku lari ke arah timur, dan hanya bisa mencurigai dari Warga Wuka Hilapok yang membakar,” ungkapnya Kamis (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Karyawan PT Mega Karya, Ditemukan Tak Bernyawa

   Menurutnya, Kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini untuk mencari 3 orang provokator ini dari keterangan kedua belah pihak yang telah diambil kemarin. Sebab, akibat dari pembakaran ini, warga Meagama melakukan penyerangan ke atas Wuka Hilapok. Namun untuk mempertahankan wilayahnya warga kampung Wuka Hilapok juga menyerang hingga ada 2 korban luka dari Meagama dan 3 orang dari Wuka Hilapok.

  “Saat ini, mereka tak saling serang, namun mereka hanya berjaga -jaga di wilayahnya masing -masing dengan menggunakan senjata tajam, untuk menunggu siapa yang melakukan penyerangan lebih dulu, namun hingga sore hari tak ada tindakan saling serang,” jelas Rumaropen.

   Untuk mengantisipasi bertambahnya korban dan bantuan warga yang masuk dari luar untuk bergabung dengan dua kubu ini, maka kepolisian melakukan razia terhadap senjata tajam, tetapi juga sekaligus dengan motor yang diduga motor curian di beberapa titik di dalam kota ini. 

Baca Juga :  DPRD Tak Puas dengan Telkomsel

   “Tadi ada dua titik, kita lagi fokus  razia di kawasan lantipo. Ini untuk mencegah, mengantisipasi adanya hasutan untuk konflik kedua kampung, Meagama dan kampung Wuka Hilapok.” bebernya.

   Kapolres menyatakan hasil razia yang dilakukan anggota Polres Jayawijaya berhasil mengamankan beberapa benda tajam, kemudian empat motor yang diduga motor curian, semuanya diamankan  ke Polres Jayawijaya.

   “Ada 4 motor yang diletakkan di sekitar tempat razia, karena mereka khawatir mereka tertangkap jadi mereka letakkan saja motor dan diamankan oleh anggota Polres Jayawijaya.” Tutupnya. (jo/tri)

Aparat saat memeriksa puing -puing honai kosong yang sengaja dibakar untuk menarik perhatian dua kelompok massa untuk bertikai kembali. ( FOTO: Denny/Cepos) 

WAMENA- Kapores Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen menyatakan hingga kemarin kepolisian belum mengetahui siapa 3 orang yang melakukan provokasi, hingga membuat dua kelompok dari Kampung Wuka Hilapok Distrik Pelebaga  dan kampung Meagama Distrik Hubikosi  kembali bentrok dan saling menyerang, Rabu (9/9) kemarin. Bahkan warga dari kedua belah pihak juga tak mengenali 3 orang tersebut,sehingga timbul saling curiga.

   Menurut Kapolres, informasi dari masyarakat Pelebaga, mereka melihat tiga orang ini berteriak dari ketinggian gunung untuk memancing perhatian masyarakat Pelebaga, kemudian turun gunung dan membakar honai kosong itu bersama dengan hutan terbakar, 

  “Jadi dari pembakaran itu mengakibatkan adanya asap, jadi warga Kampung Meagama kesana mengejar mereka, namun diduga tiga pelaku lari ke arah timur, dan hanya bisa mencurigai dari Warga Wuka Hilapok yang membakar,” ungkapnya Kamis (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Tutup Jalan Masuk Kebun, Seorang Pria Dibacok

   Menurutnya, Kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini untuk mencari 3 orang provokator ini dari keterangan kedua belah pihak yang telah diambil kemarin. Sebab, akibat dari pembakaran ini, warga Meagama melakukan penyerangan ke atas Wuka Hilapok. Namun untuk mempertahankan wilayahnya warga kampung Wuka Hilapok juga menyerang hingga ada 2 korban luka dari Meagama dan 3 orang dari Wuka Hilapok.

  “Saat ini, mereka tak saling serang, namun mereka hanya berjaga -jaga di wilayahnya masing -masing dengan menggunakan senjata tajam, untuk menunggu siapa yang melakukan penyerangan lebih dulu, namun hingga sore hari tak ada tindakan saling serang,” jelas Rumaropen.

   Untuk mengantisipasi bertambahnya korban dan bantuan warga yang masuk dari luar untuk bergabung dengan dua kubu ini, maka kepolisian melakukan razia terhadap senjata tajam, tetapi juga sekaligus dengan motor yang diduga motor curian di beberapa titik di dalam kota ini. 

Baca Juga :  Karyawan PT Mega Karya, Ditemukan Tak Bernyawa

   “Tadi ada dua titik, kita lagi fokus  razia di kawasan lantipo. Ini untuk mencegah, mengantisipasi adanya hasutan untuk konflik kedua kampung, Meagama dan kampung Wuka Hilapok.” bebernya.

   Kapolres menyatakan hasil razia yang dilakukan anggota Polres Jayawijaya berhasil mengamankan beberapa benda tajam, kemudian empat motor yang diduga motor curian, semuanya diamankan  ke Polres Jayawijaya.

   “Ada 4 motor yang diletakkan di sekitar tempat razia, karena mereka khawatir mereka tertangkap jadi mereka letakkan saja motor dan diamankan oleh anggota Polres Jayawijaya.” Tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya