Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

DO Pengiriman Beras Bulog Diduga Dipalsukan

WAMENA-Terbatasnya angkutan penerbangan dari Jayapura ke Wamena di tengah pandemi Covid-19 saat ini, nampaknya digunakan oknum tak bertanggungjawab untuk mengirimkan beras Bulog ke Wamena, agar mudah dan lancar dengan menggunakan Dokumen Operasional (DO) Palsu dari Bulog. 

Sudarsono ( FOTO: Denny/ Cepos)

  Kepala Kantor Cabang Pembantu Perum Bulog Wamena Sudarsono saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu dengan adanya DO palsu yang ditemukan aparat kepolisian di Bandara Wamena saat pesawat Cargo menurunkan beras dari Jayapura ke Wamen tersebut. 

   Sudarsono mengaku ia hanya mengetahui beras yang dikirimkan itu masuk ke Bulog, di luar dari itu atau pengadaan beras  secara komersil tak diketahuinya.“Kemungkina DO palsu yang ditemukan itu adalah pengadaan komersil, karena setiap beras  yang masuk untuk Bulog selalu disertakan dokuman yang asli dan bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Sudarsono, Sabtu (8/8) kemarin.

Baca Juga :  Tolikara Siap Sukseskan Gerakan Sejuta Bendera Merah Putih

  Ia memastikan setiap beras yang didatangkan Bulog Wamena, ada pengangkut resmi dari perusahaan. Beras didatangkan dengan pernerbangan apa, itu terdata dengan baik oleh Bulog.  “Dari perusahaan kami ada penerbangan khusus yang telah dilakukan kontrak untuk mengangkut beras Bulog dari Jayapura, Merauke ke  Wamena ini sudah kami perhitungkan semuanya sehingga kalau beras milik kami dipastikan dokumennya asli.” tegas Sudarsono.

   Sudarsono mengaku juga telah melakukan kroscek kepada Bulog Jayapura. Dimana bisa dipastikan bahwa beras yang didatangkan dengan dokumen palsu itu bukan milik Bulog Wamena. “Saya sudah melakukan kroscek ke Jayapura  dan yang berwenang mengeluarkan DO mengaku jika tak pernah mengeluarkan dokumen itu,” ujar Sudarsono yang mengaku setuju jika aparat kemudian mengirim kembali beras dengan dokumen palsu tersebut ke Jayapura. 

Baca Juga :  Marzemira Wenda Resmi Gantikan Alm. Taufik Petrus Latuihamallo

   Ditegaskan Sudarsono, kalau pengadaan komersil milik bulog pasti dilengkapi dengan surat jalan dari kepala gudang tempat dikeluarkannya beras tersebut. Kalau tak ada dokumen itu jelas Bulog tidak tahu. “Kalau tak ada surat dari kepala gudang dan hanya ada DO, maka itu palsu dan dibuat sendiri karena kami juga sudah mengkonfirmasikan kepada pembuat DO itu,”tutupnya. (jo/tri)

WAMENA-Terbatasnya angkutan penerbangan dari Jayapura ke Wamena di tengah pandemi Covid-19 saat ini, nampaknya digunakan oknum tak bertanggungjawab untuk mengirimkan beras Bulog ke Wamena, agar mudah dan lancar dengan menggunakan Dokumen Operasional (DO) Palsu dari Bulog. 

Sudarsono ( FOTO: Denny/ Cepos)

  Kepala Kantor Cabang Pembantu Perum Bulog Wamena Sudarsono saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu dengan adanya DO palsu yang ditemukan aparat kepolisian di Bandara Wamena saat pesawat Cargo menurunkan beras dari Jayapura ke Wamen tersebut. 

   Sudarsono mengaku ia hanya mengetahui beras yang dikirimkan itu masuk ke Bulog, di luar dari itu atau pengadaan beras  secara komersil tak diketahuinya.“Kemungkina DO palsu yang ditemukan itu adalah pengadaan komersil, karena setiap beras  yang masuk untuk Bulog selalu disertakan dokuman yang asli dan bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Sudarsono, Sabtu (8/8) kemarin.

Baca Juga :  Idul Fitri Ajang Silaturahmi Antara Satu dengan Lainnya

  Ia memastikan setiap beras yang didatangkan Bulog Wamena, ada pengangkut resmi dari perusahaan. Beras didatangkan dengan pernerbangan apa, itu terdata dengan baik oleh Bulog.  “Dari perusahaan kami ada penerbangan khusus yang telah dilakukan kontrak untuk mengangkut beras Bulog dari Jayapura, Merauke ke  Wamena ini sudah kami perhitungkan semuanya sehingga kalau beras milik kami dipastikan dokumennya asli.” tegas Sudarsono.

   Sudarsono mengaku juga telah melakukan kroscek kepada Bulog Jayapura. Dimana bisa dipastikan bahwa beras yang didatangkan dengan dokumen palsu itu bukan milik Bulog Wamena. “Saya sudah melakukan kroscek ke Jayapura  dan yang berwenang mengeluarkan DO mengaku jika tak pernah mengeluarkan dokumen itu,” ujar Sudarsono yang mengaku setuju jika aparat kemudian mengirim kembali beras dengan dokumen palsu tersebut ke Jayapura. 

Baca Juga :  Dinkes Terus Lakukan Pemantauan

   Ditegaskan Sudarsono, kalau pengadaan komersil milik bulog pasti dilengkapi dengan surat jalan dari kepala gudang tempat dikeluarkannya beras tersebut. Kalau tak ada dokumen itu jelas Bulog tidak tahu. “Kalau tak ada surat dari kepala gudang dan hanya ada DO, maka itu palsu dan dibuat sendiri karena kami juga sudah mengkonfirmasikan kepada pembuat DO itu,”tutupnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya