Tuesday, May 21, 2024
28.7 C
Jayapura

Terus Memaintenance Program KO-Sehat

    Dikatakan meski anggaran untuk KO-Sehat ini tidak banyak, namun pihaknya berupaya untuk m   v  engoptimalkan dana tersebut sehingga dapat menghandel semua permasalahan kesehatan di Papua Tengah. “Besaran anggaran yang kami miliki sama dengan DOB yang lain, tapi bagaimana kami bisa mengoptimalkan anggaran yang ada untuk kesejahtraan masyarakat Papua Tengah,” tuturnya.

 Ddiapun menjelaskan Program KO-Sehat akan berjalan secara pararel dengan kartu BPJS.  Namun jika pasien yang dirawat dirumah sakit memiliki kartu BPJS kemudian biaya pengobatannya bisa dihandel melalui kartu BPJS, maka KO-Sehat tidak akan mengakomodir.

   Tetapi jika mayarakat asli Papua dirawat di rumah akit kemudian tidak memiliki kartu BPJS, maka KO-Sehat yang akan mengakomodir. “Tidak bisa dobel, jadi kalau sudah di handel BPJS, maka tidak lagi dihandel KO-Sehat, nanti jadi temuan,” tegasnya.

Baca Juga :  6 Bulan Belum Direalisasi, Pemprov Pertanyakan Jatah Beras ASN

   Namun kelebihan dari KO-Sehat ini, dapat menghandel jenis penyakit yang tidak diakomodir oleh BPJS. Bahkan menurut Sumule, beberapa pasien dari Papua Tengah selama ini yang dirawat dibeberapa rumah sakit, biaya pengobatnnya tidak dihandel oleh BPJS, namun dengan adanya KO-Sehat, maka pembiayaan rumah sakit dari beberpa pasien diatasi.

“Misalnya ada pasien kita yang kecelakan karena kelaliannya sendiri, inikan tidak diakomodir BPJS, namun dengan adanya KO-Sehat, maka terbantu,” ujarnya.

Sumule mengatakan dari Progam KO-Sehat ini beberapa hal yang menjadi kendala yang sedang diperjuangkan oleh Dinkes Papua Tengah, diantaranya rumah singgah untuk pasien rujukan dan Mobil Ambulance, dua hal ini kata sumule menjadi penting diperjuangkan. Karena mengantisipasi pasien rujukan yang tidak memiliki keluarga.

Baca Juga :  Lukas Enembe Akan Bacakan Nota Pembelaan

    Dikatakan meski anggaran untuk KO-Sehat ini tidak banyak, namun pihaknya berupaya untuk m   v  engoptimalkan dana tersebut sehingga dapat menghandel semua permasalahan kesehatan di Papua Tengah. “Besaran anggaran yang kami miliki sama dengan DOB yang lain, tapi bagaimana kami bisa mengoptimalkan anggaran yang ada untuk kesejahtraan masyarakat Papua Tengah,” tuturnya.

 Ddiapun menjelaskan Program KO-Sehat akan berjalan secara pararel dengan kartu BPJS.  Namun jika pasien yang dirawat dirumah sakit memiliki kartu BPJS kemudian biaya pengobatannya bisa dihandel melalui kartu BPJS, maka KO-Sehat tidak akan mengakomodir.

   Tetapi jika mayarakat asli Papua dirawat di rumah akit kemudian tidak memiliki kartu BPJS, maka KO-Sehat yang akan mengakomodir. “Tidak bisa dobel, jadi kalau sudah di handel BPJS, maka tidak lagi dihandel KO-Sehat, nanti jadi temuan,” tegasnya.

Baca Juga :  Wakapolres Jayawijaya Diganti

   Namun kelebihan dari KO-Sehat ini, dapat menghandel jenis penyakit yang tidak diakomodir oleh BPJS. Bahkan menurut Sumule, beberapa pasien dari Papua Tengah selama ini yang dirawat dibeberapa rumah sakit, biaya pengobatnnya tidak dihandel oleh BPJS, namun dengan adanya KO-Sehat, maka pembiayaan rumah sakit dari beberpa pasien diatasi.

“Misalnya ada pasien kita yang kecelakan karena kelaliannya sendiri, inikan tidak diakomodir BPJS, namun dengan adanya KO-Sehat, maka terbantu,” ujarnya.

Sumule mengatakan dari Progam KO-Sehat ini beberapa hal yang menjadi kendala yang sedang diperjuangkan oleh Dinkes Papua Tengah, diantaranya rumah singgah untuk pasien rujukan dan Mobil Ambulance, dua hal ini kata sumule menjadi penting diperjuangkan. Karena mengantisipasi pasien rujukan yang tidak memiliki keluarga.

Baca Juga :  Pemkot Bangun Kembali Tugu Harmoni 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya