Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Pasca Penembakan, Pengamanan Pasar Jadi Atensi

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, SSos, MM bersama Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP dan Kasub Den POM Wamena Lettu HA Purba saat bertemu dengan Ratusan Masa Keluarga Korban Penembakan di Halamana Mapolres, Senin (7/6). ( FOTO: Denny/Cepos)

Kapolres Lakukan Pertemuan dengan Asosiasi Pasar dan Keluarga Korban

WAMENA-Polres Jayawijaya melakukan pertemuan tertutup dengan Asosiasi Pasar Jibama, menyusul adanya  penembakan yang menewaskan korban Denis Tabuni dan Melukai Edius Kogoya, 4 Juni lalu. Sebab, selama 4 hari aktivitas pasar Jibama masih kosong.

    Kapolres jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen S.sos, MM mengakui jika pasca kejadian yng terjadi tanggal 4 lalu, secara umum situasi dapat dikendalikan. Namun begitu, aktivitas pasar hingga kemarin belum ada aktifitas jual beli di pasar ini. 

   “Kita terus melakukan koordinasi dengan asosiasi pasar, kemudian pemerintah daerah khususnya dinas terkait untuk secara bersama kita menata ketertiban di dalam pasar itu, karena tentu melibatkan semua pihak.” Ungkap Kapolres usai pertemuan di ruang rapat Polres Jayawijaya, Senin (7/6) kemarin.

   Sementara itu, Kapolres juga melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban bahwa peristiwa tersebut telah ditangani oleh polisi militer. Oleh karena itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat di sekitar itu untuk tidak ada dampak lain dari peristiwa itu atau tidak berimbas kepada kekerasan seperti pengrusakan atau penganiayaan kepada orang-orang yang tidak berdosa.

Baca Juga :  Bentuk Tim Untuk Ungkap Pelaku Penembakan di Intan Jaya

  “Ini yang terus kita bangun dengan para pihak keluarga, kepala suku, hamba Tuhan di sekitar tempat itu agar situasi kondusif dan diharapkan satu dua hari pasar itu sudah bisa aktif kembali karena pasar itu memberikan satu suasana ekonomi bagi kehidupan masyarakat di sekitar itu. Jadi tetap harus hidup kembali.”bebernya.

   Kalau bicara tentang aturan, lanjut Kapolres, pasar itu adalah aset pemerintah daerah,sehingga perlu penempatan satpol PP diback up oleh kepolisian yang ada di tempat itu untuk memberikan kenyamanan masyarakat.

   “Kami harapkan satu dua hari ini aktivitas di sana sudah bisa jalan, setelah kita komunikasi dengan Pemda Jayawijaya yang membawahi dinas terkait, sehingga dinas perhubungannya aktivitas terminal jalan, satpolnya, polresnya, dinas kebersihannya, tempat itu harus kita buat suasana baru, kita evaluasi sehingga semua enak, nyaman.”jelasnya 

Baca Juga :  Mulai Susun RPD Untuk Pemerintahan Transisi

   Kapolres juga mengaku masih menempatkan personel Polres, Kodim dan perkuatan dari Batalyon 765/ Wimanesili di Pasar Jibama untuk memberikan perlindungan kepada semua pihak.

   Usai pertemuan itu Kapolres jayawijaya Bersama Dandim 1702 / Letkol Inf. Arif Budi Situmeang melakukan pertemuan dengan masyarakat yang merupakan keluarga korban, mereka mendatangi Polres Jayawijaya untuk difasilitasi  mencari tahu bagaimana penyebab kematian korban dan proses hukumnya seperti apa termasuk denda adat. (jo/tri)

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, SSos, MM bersama Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP dan Kasub Den POM Wamena Lettu HA Purba saat bertemu dengan Ratusan Masa Keluarga Korban Penembakan di Halamana Mapolres, Senin (7/6). ( FOTO: Denny/Cepos)

Kapolres Lakukan Pertemuan dengan Asosiasi Pasar dan Keluarga Korban

WAMENA-Polres Jayawijaya melakukan pertemuan tertutup dengan Asosiasi Pasar Jibama, menyusul adanya  penembakan yang menewaskan korban Denis Tabuni dan Melukai Edius Kogoya, 4 Juni lalu. Sebab, selama 4 hari aktivitas pasar Jibama masih kosong.

    Kapolres jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen S.sos, MM mengakui jika pasca kejadian yng terjadi tanggal 4 lalu, secara umum situasi dapat dikendalikan. Namun begitu, aktivitas pasar hingga kemarin belum ada aktifitas jual beli di pasar ini. 

   “Kita terus melakukan koordinasi dengan asosiasi pasar, kemudian pemerintah daerah khususnya dinas terkait untuk secara bersama kita menata ketertiban di dalam pasar itu, karena tentu melibatkan semua pihak.” Ungkap Kapolres usai pertemuan di ruang rapat Polres Jayawijaya, Senin (7/6) kemarin.

   Sementara itu, Kapolres juga melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban bahwa peristiwa tersebut telah ditangani oleh polisi militer. Oleh karena itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat di sekitar itu untuk tidak ada dampak lain dari peristiwa itu atau tidak berimbas kepada kekerasan seperti pengrusakan atau penganiayaan kepada orang-orang yang tidak berdosa.

Baca Juga :  Bentuk Tim Untuk Ungkap Pelaku Penembakan di Intan Jaya

  “Ini yang terus kita bangun dengan para pihak keluarga, kepala suku, hamba Tuhan di sekitar tempat itu agar situasi kondusif dan diharapkan satu dua hari pasar itu sudah bisa aktif kembali karena pasar itu memberikan satu suasana ekonomi bagi kehidupan masyarakat di sekitar itu. Jadi tetap harus hidup kembali.”bebernya.

   Kalau bicara tentang aturan, lanjut Kapolres, pasar itu adalah aset pemerintah daerah,sehingga perlu penempatan satpol PP diback up oleh kepolisian yang ada di tempat itu untuk memberikan kenyamanan masyarakat.

   “Kami harapkan satu dua hari ini aktivitas di sana sudah bisa jalan, setelah kita komunikasi dengan Pemda Jayawijaya yang membawahi dinas terkait, sehingga dinas perhubungannya aktivitas terminal jalan, satpolnya, polresnya, dinas kebersihannya, tempat itu harus kita buat suasana baru, kita evaluasi sehingga semua enak, nyaman.”jelasnya 

Baca Juga :  Mulai Susun RPD Untuk Pemerintahan Transisi

   Kapolres juga mengaku masih menempatkan personel Polres, Kodim dan perkuatan dari Batalyon 765/ Wimanesili di Pasar Jibama untuk memberikan perlindungan kepada semua pihak.

   Usai pertemuan itu Kapolres jayawijaya Bersama Dandim 1702 / Letkol Inf. Arif Budi Situmeang melakukan pertemuan dengan masyarakat yang merupakan keluarga korban, mereka mendatangi Polres Jayawijaya untuk difasilitasi  mencari tahu bagaimana penyebab kematian korban dan proses hukumnya seperti apa termasuk denda adat. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya