WAMENA -Upaya penurunan stunting di wilayah Provinsi Papua Pegunungan kian dimatangkan. Pemerintah Provinsi dan 8 kabupaten melakukan rembuk stunting dengan menghadirkan Tim Pengarah Percepatan Stunting (TPPS) yang dipusatkan di Kabupaten Lanny Jaya guna mensikronisasi program agar tak tumpang tindih.
Pertemuan tersebut guna melakukan evaluasi kegiatan percepatan penurunan stunting semester II tahun 2024 serta meningkatkan kapasitas TPPS sesuai dengan tugas dan fungsi masing -masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berdasarkan indikator peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan aksi percepatan penurunan stunting.
Pj. Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A menyatakan, ketika berbicara stunting artinya ini berbicara tentang seorang ataupun anak-anak yang kemudian akan tumbuh 20-40 tahun ke depan yang akan terus melanjutkan roda pembangunan atau pemerintahan di daerah ini secara khusus di Papua Pegunungan.
“Pertemuan ini bukan sekedar mengukur stunting semata, atau hanya gereja yang seperti biasa tetapi ini penting untuk pembangunan fondasi peradaban bangsa sehingga ini menjadi hal penting untuk kita semua,”ungkapnya Jumat (2/8) di Tiom Kabupaten Lanny Jaya. Kata Velix agenda yang dibahas adalah agenda strategis nasional.
“Upaya penurunan stunting ini tak bisa dilakukan sendiri, namun harus tetap melakukan kolaborasi sehingga di Provinsi Papua Pegunungan telah membentuk Tim Pengarah percepatan Stunting, ini bertujuan agar ada kolaborasi antara kabupaten dan Provinsi,” beber Felix.
Ditempat yang sama Pj. Sekda Provinsi Papua Pegunungan yang juga sebagai Ketua TPPS Drs.Wasuok Demianus Siep, menyatakan pertemuan ini sebagai bentuk evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan pada semester satu dan menyepakati kegiatan strategis yang akan dilaksakan pada meseter II.
Disamping ini juga untuk meningkatkan efektivitas program.
“Jadi kita memastikan penggunaan sumber daya yang efisien, menghindari tumpang tindih program, memastikan pendekatan multi sektoral serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keberhasilan pengembangan program penanganan stunting,”bebernya.
Dalam penanganan stunting juga perlu membangi pengalaman, sebab hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran yang jelas tentang kemajuan yang telah dicapai dalam penanganan stunting serta mengidenditifikasi hambatan-hambatan dan tantangan yang mungkin timbul selama pelaksanaan program, serta meningkatkan kerja sama antara berbagai sektor.
“Secara keseluruhan, rebuk stunting adalah langkah penting dalam upaya mengatasi masalah stunting. Ini memantu memastikan program yang diterapkan efektif, efisien dan berkelanjutan dalam jangka panjang untuk kesejahteraan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.” tegasnya. (jo/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos