Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

25 Sekolah Dirusak, 248 Guru Mengungsi

Para Guru saat mendapat bingkisan bantuan dari Presiden usai melakukan pertemuan dengan Pemda Jayawijaya dan Forkopimda di Ruang Sidang DPRD Jayawijaya, Kamis (3/10).( FOTO : Denny/ Cepos )

Bupati Jhon: Masih Ada 198 Guru Bertahan dan Siap Mengajar 

WAMENA- Sebanyak 25 sekolah  dari 61 Sekolah  berbagai jenjang yang ada dalam Kota Wamena dilaporkan  menjadi korban pengerusakan dalam  aksi anarkis   pada 23 September   lalu.

  Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo mengungkapkan jumlah sekolah di daerah Kota Wamena  ada 61 sekolah berbagai jenjang, mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK, dimana ada 25 sekolah yang melapor kepada dinas sebagai sekolah berdampak. Artinya sekolah itu dirusak seperti dilempak kacanya maupun dibakar pergedungnya.

  “Dari 25 sekolah itu telah menyerahkan bentuk dan model kerusakannya sehingga kami melaporkan ke Bupati melalui Dinas pekerjaan umum dengan harapan segera ditindak lanjuti untuk mendapat bantuan perbaikan bangunan sekolah ini,”ungkapnya usai pertemuan guru dengan dengan Bupati dan Forkopimda diruang Sidang DPRD Jayawijaya Kamis (3/10) kemarin.

Baca Juga :  Kapolsek Wamena Kota dan Kasat Narkoba Polres Jayawijaya Diganti

   Sementara dari guru –gurunya,  kata Bambang, Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan  , dimana ada 426 guru yang ada di dalam Kota Wamena  dan tersebar di 25 sekolah berdampak ini. Sekitar 43 persen atau kurang lebih 198 guru  masih berada di Wamena dan tidak melakukan eksodus keluar dari Jayawijaya. Sementara yang telah keluar dari Jayawijaya 248 orang.  Namun data ini data mentah karena dinas tak mengambil data langsung ke sekolah tetapi dari pengungsian , telefon  sehingga mungkin saja masih ada yang terlewat.

  “Lebih bijak lagi kalau kita melihat nanti hari Senin (7/10), aktitifitas pembelajaran dimulai mungkin teman –teman guru sudah mulai datang dan kita akan menghitung ulang,”jelas Bambang.

Baca Juga :  124 Motor Curian Telah Dikembalikan ke Pemilik

   Untuk aktifitas sekolah, Senin (7/10)  mendatang, diawali untuk  membuka sekolah untuk   rapat dengan dewan guru, kepala sekolah  dan  komite sekolah untuk  memetakan siswa di setiap sekolah itu berapa, perlakuan trauma healing bagaimana,  termasuk anak-anak  yang mau  ujian tahun ajaran ini.

   Sementara itu Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menegaskan  bahwa Senin (7/10), semua sekolah harus buka untuk melakukan pendidikan di Jayawijaya,    karena masih ada 198 guru yang masih bertahan. Untuk ini, semua aparat akan dikerahkan untuk melakukan pembersihan sekolah pagi ini. 

 “Jadi saat anak –anak masuk ke sekolah tidak melihat puing –puing kerusakan, sehingga anak –anak yang masuk sekolah ini tak trauma dengan kejadian kemarin,”tegasnya. (jo/tri) 

Para Guru saat mendapat bingkisan bantuan dari Presiden usai melakukan pertemuan dengan Pemda Jayawijaya dan Forkopimda di Ruang Sidang DPRD Jayawijaya, Kamis (3/10).( FOTO : Denny/ Cepos )

Bupati Jhon: Masih Ada 198 Guru Bertahan dan Siap Mengajar 

WAMENA- Sebanyak 25 sekolah  dari 61 Sekolah  berbagai jenjang yang ada dalam Kota Wamena dilaporkan  menjadi korban pengerusakan dalam  aksi anarkis   pada 23 September   lalu.

  Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo mengungkapkan jumlah sekolah di daerah Kota Wamena  ada 61 sekolah berbagai jenjang, mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK, dimana ada 25 sekolah yang melapor kepada dinas sebagai sekolah berdampak. Artinya sekolah itu dirusak seperti dilempak kacanya maupun dibakar pergedungnya.

  “Dari 25 sekolah itu telah menyerahkan bentuk dan model kerusakannya sehingga kami melaporkan ke Bupati melalui Dinas pekerjaan umum dengan harapan segera ditindak lanjuti untuk mendapat bantuan perbaikan bangunan sekolah ini,”ungkapnya usai pertemuan guru dengan dengan Bupati dan Forkopimda diruang Sidang DPRD Jayawijaya Kamis (3/10) kemarin.

Baca Juga :  Berkas Lengkap, Dua Bandar Togel Diserahkan ke Jaksa

   Sementara dari guru –gurunya,  kata Bambang, Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan  , dimana ada 426 guru yang ada di dalam Kota Wamena  dan tersebar di 25 sekolah berdampak ini. Sekitar 43 persen atau kurang lebih 198 guru  masih berada di Wamena dan tidak melakukan eksodus keluar dari Jayawijaya. Sementara yang telah keluar dari Jayawijaya 248 orang.  Namun data ini data mentah karena dinas tak mengambil data langsung ke sekolah tetapi dari pengungsian , telefon  sehingga mungkin saja masih ada yang terlewat.

  “Lebih bijak lagi kalau kita melihat nanti hari Senin (7/10), aktitifitas pembelajaran dimulai mungkin teman –teman guru sudah mulai datang dan kita akan menghitung ulang,”jelas Bambang.

Baca Juga :  Jayawijaya Berpotensi Jadi Lumbung Padi di Wilayah Lapago

   Untuk aktifitas sekolah, Senin (7/10)  mendatang, diawali untuk  membuka sekolah untuk   rapat dengan dewan guru, kepala sekolah  dan  komite sekolah untuk  memetakan siswa di setiap sekolah itu berapa, perlakuan trauma healing bagaimana,  termasuk anak-anak  yang mau  ujian tahun ajaran ini.

   Sementara itu Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menegaskan  bahwa Senin (7/10), semua sekolah harus buka untuk melakukan pendidikan di Jayawijaya,    karena masih ada 198 guru yang masih bertahan. Untuk ini, semua aparat akan dikerahkan untuk melakukan pembersihan sekolah pagi ini. 

 “Jadi saat anak –anak masuk ke sekolah tidak melihat puing –puing kerusakan, sehingga anak –anak yang masuk sekolah ini tak trauma dengan kejadian kemarin,”tegasnya. (jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya