Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Transportasi Penerbangan ke Distrik Mimika Barat Jauh Macet

Kadishub Benarkan Subsidi Perintis Dikurangi

MIMIKA – Penerbangan perintis di beberapa wilayah Kabupaten Mimika kini terhenti dan cukup memberi dampak terhadap pelayanan kepada masyarakat di wilayah-wilayah terpencil dan terjauh.

Salah satu contohnya yang dialami di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh yang mana pelayanan pemerintah distrik kepada masyarakat lumpuh total akibat tidak adanya transportasi alternatif.

Distrik Mimika Barat Jauh sendiri merupakan salahsatu distrik terjauh di wilayah pesisir yang membutuhkan transportasi alternatif.  Satu-satunya transportasi alternatif yang bisa diandalkan guna menjangkau Potowaiburu adalah dengan menggunakan pesawat udara.

Namun, kini transportasi perintis yang sebelumnya disubsidi oleh pemerintah tersebut sudah tak lagi beroperasi.  Persoalan ini kemudian menimbulkan stigma negatif di tengah masyarakat. Mereka beranggapan bahwa maskapai tidak lagi beroperasi karena masalah keamanan.

Baca Juga :  Delapan Raperda Akan Dibahas DPRK Mimika

Alasan berikutnya adalah, ada pilot yang beralasan bahwa pohon-pohon yang menjulang tinggi di area landasan pacu sangat mengganggu aktivitas penerbangan.

Hal ini pun sudah disikapi oleh masyarakat setempat dengan menebang pohon yang dianggap mengganggu tersebut. Kendati demikian, ini tak cukup untuk mencuri hati para pilot.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Jania Basir membenarkan bahwa subsidi penerbangan perintis untuk wilayah-wilayah terpencil sebelumnya ditanggung oleh negara melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Jania menyebutkan, ini ditangani oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika.  Namun, sebelumnya sudah dilelang sebanyak tiga kali namun nyatanya proses lelang itu gagal akibat tak ada operator penerbangan yang mengambilnya.

Baca Juga :  Demo FPPIP Jangan Bawa Nama Masyarakat Jika Punya Kepentingan

Kadishub Benarkan Subsidi Perintis Dikurangi

MIMIKA – Penerbangan perintis di beberapa wilayah Kabupaten Mimika kini terhenti dan cukup memberi dampak terhadap pelayanan kepada masyarakat di wilayah-wilayah terpencil dan terjauh.

Salah satu contohnya yang dialami di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh yang mana pelayanan pemerintah distrik kepada masyarakat lumpuh total akibat tidak adanya transportasi alternatif.

Distrik Mimika Barat Jauh sendiri merupakan salahsatu distrik terjauh di wilayah pesisir yang membutuhkan transportasi alternatif.  Satu-satunya transportasi alternatif yang bisa diandalkan guna menjangkau Potowaiburu adalah dengan menggunakan pesawat udara.

Namun, kini transportasi perintis yang sebelumnya disubsidi oleh pemerintah tersebut sudah tak lagi beroperasi.  Persoalan ini kemudian menimbulkan stigma negatif di tengah masyarakat. Mereka beranggapan bahwa maskapai tidak lagi beroperasi karena masalah keamanan.

Baca Juga :  Ramadan Penuh Berkah, Kodim 1702/JWY Memperingati Nuzulul Qur’an

Alasan berikutnya adalah, ada pilot yang beralasan bahwa pohon-pohon yang menjulang tinggi di area landasan pacu sangat mengganggu aktivitas penerbangan.

Hal ini pun sudah disikapi oleh masyarakat setempat dengan menebang pohon yang dianggap mengganggu tersebut. Kendati demikian, ini tak cukup untuk mencuri hati para pilot.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Jania Basir membenarkan bahwa subsidi penerbangan perintis untuk wilayah-wilayah terpencil sebelumnya ditanggung oleh negara melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Jania menyebutkan, ini ditangani oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika.  Namun, sebelumnya sudah dilelang sebanyak tiga kali namun nyatanya proses lelang itu gagal akibat tak ada operator penerbangan yang mengambilnya.

Baca Juga :  Tersangka dan BB Kasus Narkotika Diserahkan ke Kejaksaan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya